H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 11 April 2013

Konservasi tanah dan air


METODE VEGETATIF KONSERVASI TANAH DAN AIR

Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan daya rusak aliran permukaan dan erosi.
Fungsi metode vegetatif :
1.                  Melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh
2.                  Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah (kalau pori-porinya tidak bagus maka aka nada aliran permukaan)
3.                  Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan

Metode vegetatif meliputi :
1.                  Penanaman tumbuhan atau tanaman yang menutupi tanah secara terus menerus (cover crop)
2.                  Penanaman dalam strip (strip cropping) yakni pada daerah yang berlereng
3.                  Pergiliran tanaman dengan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah
4.                  Sistem pertanian hutan (agroforestry)
5.                  Pemanfaatan sisa tanaman atau tumbuhan
6.                  Penanaman saluran pembuangan dengan rumput

Bahan organik merupakan sebagai pengikat tanah secara alami
Multisol merupakan tanah yang peka terhadap erosi
Oksisol merupakan tanah yang tahan terhadap erosi

Penanaman dalam strip
            Suatu sistem bercocok tanam yang beberapa jenis tanaman ditanam dalam strip-strip yang berselang seling pada sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau menurut garis kontur.
            Biasanya tanaman yang dipergunakan adalah tanaman pangan atau tanaman semusim diselingi dengan strip-strip tanaman yang tumbuh rapat berupa tanaman penutup tanah atau untuk pupuk hijau.

Penanaman dalam strip dipergunakan :
-      Umumnya pada tanah yang diklasifikasikan menurut klasifikasi kemampuan tanah dalam kelas II, kadang-kadang pada kelas III dan kelas IV
-      Lereng sekitar 6-15%
-      Lebarnya strip berkisar antara 20-50 m bergantung pada : curah hujan, keadaan tanah, topografi dan jenis tanaman yang ditanam
-      Butir-butir pasir, debu, liat, saling terikat sehingga tidak mudah erosi
Makin sering terjadi hujan yang lebat atau makin curam lereng maka makin peka tanah terhadap erosi , makin sempit strip yang digunakan

Pemanfaatan sisa-sisa tanaman/tumbuhan
-      Dapat dalam bentuk mulsa atau pupuk hijau
-      Mulsa merupakan daun/batang tumbuhan yang disebarkan di atas permukaan tanah
-      Pupuk hijau merupakan sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah

Manfaat mulsa :
1.      Mengurangi erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh sehingga tidak merusak struktur tanah, mengurangi kecepatan, dan jumlah aliran permukaan dan mengurangi daya kuras aliran permukaan. Tanah memiliki muatan agar saling mengikat air (kandungan atom positif dan negatif)
2.      Sebagai sumber energi akan meningkatkan kegiatan biologi tanah dan dalam proses perombakannya akan terbentuk senyawa organik yang penting dalam pembentukan struktur tanah
3.      Mempengaruhi suhu tanah
4.      Meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Tanah yang mengandung bahan organik akan mengundang mikroorganisme yakni cacing, bakteri tanah
5.      Meningkatkan kemantapan agregat dan meningkatkan aerasi tanah

Bagaimana mulsa mempengaruhi suhu tanah ?
Karena tanah ditutupi mulsa maka terjadi penguapan jika ada suhu dingin maka ditahan suhunya sehingga sejuk, mulsa menghambat suhu tanah alna ada uap air yang tertahan.

Jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai mulsa :
Sisa-sisa tanaman yang proses pelapukannya berjalan tidak begitu cepat, seperti batang jagung, sorghum, atau jerami padi. Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah. Jenis legume yang dipakai untuk menambat nitrogen.
Leucaena leucochepala = lamtoro
Terminalia catappa = ketapang

Tanaman penutup tanah berperan untuk :
1.      Menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah
2.      Menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting, dan daun-daun mati yang jatuh
3.      Melakukan transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah

Syarat-syarat tanaman penutup tanah :
1.    Mudah diperbanyak dengan biji
2.    Mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tidak mensyaratkan kesuburan tanah yang tinggi
3.    Tumbuh cepat dan menghasilkan banyak daun, biasanya yang menjalar tanamannya
4.    Toleransi terhadap pemangkasan
5.    Resisten terhadap hama, penyakit dan kekeringan
6.    Mampu menekan pertumbuhan gulma
7.    Mudah diberantas jika tanah akan dipergunakan untuk menanam tanaman pokok
8.    Sesuai dengan penggunaan untuk reklamasi tanah
9.    Tidak mempunyai sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur yang membelit , contohnya putri malu tidak baik bagi tanaman, tanaman yang baik adalah leguminosa
Contoh tanaman leguminosa adalah : Lantana camara, Salvia accidentalis, Ageratum mexicanum, Theprosia candida, Sesbania grandiflora, Althenantera amoena.

Jenis vegetasi pohon untuk reboisasi dan penghijauan
Penghijauan merupakan penanaman suatu kawasan lahan yang sengaja dilakukan oleh manusia di kawasan yang sebelumnya bukan berupa hutan atau tidak pernah berhutan sama sekali. Penghijauan menurut PP no 76 tahun 2008 adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk mengembalikan fungsi lahan.
Reboisasi merupakan penghutanan kembali yang dilakukan manusia dari suatu kawasan yang semula berhutan
Upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan (PP no 76 tahun 2008)

Contoh vegetasi pohon :
Agathis alba = damar
Swietenia macrophylla = mahoni daun besar
Podocarpus imbricartus = jamuju
Myristica fragrans = pala
Pithecelebium dulce = pohon landi
Cassia siamea = johar
Mimusops elengi = tanjung
Bouhinea purpurea = kupu-kupu
Leucaena leucochepala = lamtoro
Samania saman = ki hujan
Tectona grandis = jati
Nurraya paniculata = kemuning
Nichelia champaka = cempaka
Pithecelebium lobatum = jengkol

Sumber : Bahan kuliah USU kehutanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar