METODE VEGETATIF
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Metode
vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisanya untuk
mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan daya rusak aliran
permukaan dan erosi.
Fungsi
metode vegetatif :
1.
Melindungi
tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh
2.
Melindungi
tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah (kalau
pori-porinya tidak bagus maka aka nada aliran permukaan)
3.
Memperbaiki
kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi
besarnya aliran permukaan
Metode
vegetatif meliputi :
1.
Penanaman
tumbuhan atau tanaman yang menutupi tanah secara terus menerus (cover crop)
2.
Penanaman
dalam strip (strip cropping) yakni pada daerah yang berlereng
3.
Pergiliran
tanaman dengan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah
4.
Sistem
pertanian hutan (agroforestry)
5.
Pemanfaatan
sisa tanaman atau tumbuhan
6.
Penanaman
saluran pembuangan dengan rumput
Bahan
organik merupakan sebagai pengikat tanah secara alami
Multisol
merupakan tanah yang peka terhadap erosi
Oksisol
merupakan tanah yang tahan terhadap erosi
Penanaman dalam
strip
Suatu sistem bercocok tanam yang
beberapa jenis tanaman ditanam dalam strip-strip yang berselang seling pada
sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau menurut garis kontur.
Biasanya tanaman yang dipergunakan
adalah tanaman pangan atau tanaman semusim diselingi dengan strip-strip tanaman
yang tumbuh rapat berupa tanaman penutup tanah atau untuk pupuk hijau.
Penanaman
dalam strip dipergunakan :
-
Umumnya
pada tanah yang diklasifikasikan menurut klasifikasi kemampuan tanah dalam
kelas II, kadang-kadang pada kelas III dan kelas IV
- Lereng sekitar
6-15%
- Lebarnya strip
berkisar antara 20-50 m bergantung pada : curah hujan, keadaan tanah, topografi
dan jenis tanaman yang ditanam
-
Butir-butir
pasir, debu, liat, saling terikat sehingga tidak mudah erosi
Makin
sering terjadi hujan yang lebat atau makin curam lereng maka makin peka tanah
terhadap erosi , makin sempit strip yang digunakan
Pemanfaatan
sisa-sisa tanaman/tumbuhan
-
Dapat
dalam bentuk mulsa atau pupuk hijau
- Mulsa merupakan
daun/batang tumbuhan yang disebarkan di atas permukaan tanah
-
Pupuk
hijau merupakan sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah
Manfaat
mulsa :
1.
Mengurangi
erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh sehingga tidak merusak
struktur tanah, mengurangi kecepatan, dan jumlah aliran permukaan dan
mengurangi daya kuras aliran permukaan. Tanah memiliki muatan agar saling
mengikat air (kandungan atom positif dan negatif)
2.
Sebagai
sumber energi akan meningkatkan kegiatan biologi tanah dan dalam proses
perombakannya akan terbentuk senyawa organik yang penting dalam pembentukan
struktur tanah
3.
Mempengaruhi
suhu tanah
4.
Meningkatkan
kemampuan tanah dalam menahan air. Tanah yang mengandung bahan organik akan
mengundang mikroorganisme yakni cacing, bakteri tanah
5.
Meningkatkan
kemantapan agregat dan meningkatkan aerasi tanah
Bagaimana
mulsa mempengaruhi suhu tanah ?
Karena
tanah ditutupi mulsa maka terjadi penguapan jika ada suhu dingin maka ditahan
suhunya sehingga sejuk, mulsa menghambat suhu tanah alna ada uap air yang
tertahan.
Jenis
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai mulsa :
Sisa-sisa
tanaman yang proses pelapukannya berjalan tidak begitu cepat, seperti batang
jagung, sorghum, atau jerami padi. Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan atau
tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh
erosi dan memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah. Jenis legume yang
dipakai untuk menambat nitrogen.
Leucaena
leucochepala = lamtoro
Terminalia
catappa = ketapang
Tanaman
penutup tanah berperan untuk :
1.
Menahan
atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di
atas permukaan tanah
2.
Menambah
bahan organik tanah melalui batang, ranting, dan daun-daun mati yang jatuh
3.
Melakukan
transpirasi yang mengurangi kandungan air tanah
Syarat-syarat
tanaman penutup tanah :
1.
Mudah
diperbanyak dengan biji
2.
Mempunyai
sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok,
tidak mensyaratkan kesuburan tanah yang tinggi
3.
Tumbuh
cepat dan menghasilkan banyak daun, biasanya yang menjalar tanamannya
4.
Toleransi
terhadap pemangkasan
5.
Resisten
terhadap hama, penyakit dan kekeringan
6.
Mampu
menekan pertumbuhan gulma
7.
Mudah
diberantas jika tanah akan dipergunakan untuk menanam tanaman pokok
8.
Sesuai
dengan penggunaan untuk reklamasi tanah
9.
Tidak
mempunyai sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur yang membelit ,
contohnya putri malu tidak baik bagi tanaman, tanaman yang baik adalah
leguminosa
Contoh
tanaman leguminosa adalah : Lantana
camara, Salvia accidentalis, Ageratum mexicanum, Theprosia candida, Sesbania
grandiflora, Althenantera amoena.
Jenis vegetasi
pohon untuk reboisasi dan penghijauan
Penghijauan
merupakan penanaman suatu kawasan lahan yang sengaja dilakukan oleh manusia di
kawasan yang sebelumnya bukan berupa hutan atau tidak pernah berhutan sama
sekali. Penghijauan menurut PP no 76 tahun 2008 adalah upaya pemulihan lahan
kritis di luar kawasan hutan untuk mengembalikan fungsi lahan.
Reboisasi
merupakan penghutanan kembali yang dilakukan manusia dari suatu kawasan yang
semula berhutan
Upaya
penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong,
alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan (PP no 76 tahun
2008)
Contoh vegetasi
pohon :
Agathis alba = damar
Swietenia
macrophylla
= mahoni daun besar
Podocarpus
imbricartus
= jamuju
Myristica
fragrans
= pala
Pithecelebium
dulce
= pohon landi
Cassia siamea = johar
Mimusops elengi = tanjung
Bouhinea
purpurea
= kupu-kupu
Leucaena
leucochepala
= lamtoro
Samania saman = ki hujan
Tectona grandis = jati
Nurraya
paniculata
= kemuning
Nichelia
champaka
= cempaka
Pithecelebium
lobatum
= jengkol
Sumber
: Bahan kuliah USU kehutanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar