PREDIKSI DAN
EVALUASI EROSI
Pengertian dari prediksi adalah
memperkirakan sesuatu yang akan terjadi. Misalnya suatu prediksi erosi = laju
erosi yang akan terjadi. Tujuan diprediksi adalah untuk mengetahui tindakan
pengelolaan tersebut, jumlah erosi maksimal yang diperbolehkan. Alat bantu
dalam perencanaan konservasi adalah evaluasi lahan. Laju erosi yang masih bisa
dipertimbangkan dan dibiarkan adalah dalam kondisi lestari.
Untuk
memprediksi erosi :
Metode USLE
(universal soil loss equation)
-
Dikembangkan
oleh wishchmeier dan smith
- Digunakan untuk
memprediksi laju rata-rata erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu
kelerengan curam dengan pola hujan tertentu dan tindakan pengelolaan yang
mungkin dilakukan atau yang akan digunakan.
-
Rumus
: A = RKLSCP (ket : A = erosi [ton/Ha/thn], R = indeks erosivitas hujan, K =
indeks erodibilitas tanah [jumlah tanah yang terserosi setiap tahun perindeks,
dapat dilihat melalui tabel], L = panjang lereng, S = lereng, P = pencegahan
erosi, C = 1 [petak buku yaitu petak tanpa tanaman])
Faktor
lereng (L) = [X/22]m Nb : m = nilai faktor kemiringan
lereng.
P
= 1 yakni karena tidak ada tindakan erosi, tetap bernilai 1
LS
= 1 yakni karena tidak disebutkan , kecuraman 9%, dan panjang lereng = 22 m
C
= 1 yakni tanah tanpa tanaman (nilai baku)
Soal
:
Diketahui
kelerengan 15%, R = 1200, K = 0.32, maka
S
= 0.43 + 0.3 x 15 + 0.043 x 225 / 6.613
= 14.605 / 6.613 = 2.2
A
= 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 10 = 301.6 ton/ha/thn
Dengan
demikian nilai C dan P dapat dimodifikasi (untuk menekan erosi menjadi <30
ton/ha/thn)
CP
≤T/RKLS yakni CP ≤ 0.036
Contoh
:
A
= 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 0.04
= 12.1 ton/ha/thn
= 1 mm/thn (yakni P diubah menjadi teras
bangku)
Erosi
potensial (A=RKLS) merupakan tidak ada konservasi, tumbuhan penutup tanah (C
dan P = 1)
Erosi
actual yakni C dan P # 1 maka sesuai dengan di lapangan
saat dilakukan penilaian (A = RKLSCP)
Indeks
bahaya erosi = erosi potensial (ton/ha/thn) / T (ton/ha/thn)
Pengukuran
erosi
-
Kotak
penampung tanah erosi
- Petak percobaan
lapangan
- Tongkat pengukur
yakni dibuat lahan (ditancapkan ke dalam lahan dan dilihat perubahan)
- Survey tanah
yakni melihat lapangan lalu menghitung A = RKLSCP
- Teknologi
penginderaan jarak jauh
- Mengukur volume
parit = erosi parit
-
Pengukuran
sedimen di DAS yakni diambil air, didiamkan dan dihitung sedimennya.
Metode Kimia KTA
Yakni
ditunjukkan supaya tanah-tanah kita agregatnya kuat dan waktu hujan turun tetap
menyatu.
Hifa
= jamur di dalam tanah untuk mengikat atau menutupi tanah antara butir-butir
liat ada kutub positif dan negatif. Metode
kimia ini menggunakan preparat kimia sintetis atau alami untuk memantapkan
agregat (struktur) tanah dan mencegah erosi.
Soil
conditioner = bahan pemantap tanah berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik
tanah (stabilitas daya agregat tanah, daya olah tanah)
Preparat
yang digunakan berupa emulsi bitumen yang dicampur dengan air disemprot ke
dalam tanah dan diaduk. Preparat kimia ini mempengaruhi kandungan tanah.
Soal
J
1.
Bagaimana
hubungan kesuburan tanah dengan ikatan agregat tanah ?kesuburan berhubungan
dengan fisik, kimia, dan biologi.
2.
Sebidang
tanah podsolik merah kuning (tropudult) terdapat di daerah pekalongan, lampung
tengah dengan kelerengan 15% dan ditanami dengan pola tanam padi-jagung-kacang
tanah secara berurutan. Nilai R untuk daerah ini 1200 , nilai K = 0.32, maka
nilai S ?
Jawab
:
2.Nilai
S = 0.43 + 0.30 x 15 + 0.043 x 225 / 6.613 = 14.605 / 6.613 = 2.2
Sumber
: Bahan kuliah USU kehutanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar