H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 11 April 2013

PREDIKSI DAN EVALUASI EROSI


PREDIKSI DAN EVALUASI EROSI

Pengertian dari prediksi adalah memperkirakan sesuatu yang akan terjadi. Misalnya suatu prediksi erosi = laju erosi yang akan terjadi. Tujuan diprediksi adalah untuk mengetahui tindakan pengelolaan tersebut, jumlah erosi maksimal yang diperbolehkan. Alat bantu dalam perencanaan konservasi adalah evaluasi lahan. Laju erosi yang masih bisa dipertimbangkan dan dibiarkan adalah dalam kondisi lestari.
Untuk memprediksi erosi :
Metode USLE (universal soil loss equation)
-      Dikembangkan oleh wishchmeier dan smith
-      Digunakan untuk memprediksi laju rata-rata erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu kelerengan curam dengan pola hujan tertentu dan tindakan pengelolaan yang mungkin dilakukan atau yang akan digunakan.
-      Rumus : A = RKLSCP (ket : A = erosi [ton/Ha/thn], R = indeks erosivitas hujan, K = indeks erodibilitas tanah [jumlah tanah yang terserosi setiap tahun perindeks, dapat dilihat melalui tabel], L = panjang lereng, S = lereng, P = pencegahan erosi, C = 1 [petak buku yaitu petak tanpa tanaman])

Faktor lereng (L) = [X/22]m          Nb : m = nilai faktor kemiringan lereng.
P = 1 yakni karena tidak ada tindakan erosi, tetap bernilai 1
LS = 1 yakni karena tidak disebutkan , kecuraman 9%, dan panjang lereng = 22 m
C = 1 yakni tanah tanpa tanaman (nilai baku)

Soal :
Diketahui kelerengan 15%, R = 1200, K = 0.32, maka
S = 0.43 + 0.3 x 15 + 0.043 x 225 / 6.613
   = 14.605 / 6.613 = 2.2

A = 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 10 = 301.6 ton/ha/thn

Dengan demikian nilai C dan P dapat dimodifikasi (untuk menekan erosi menjadi <30 ton/ha/thn)
CP ≤T/RKLS  yakni CP ≤ 0.036
Contoh :
A = 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 0.04
   = 12.1 ton/ha/thn
   = 1 mm/thn (yakni P diubah menjadi teras bangku)

Erosi potensial (A=RKLS) merupakan tidak ada konservasi, tumbuhan penutup tanah (C dan P = 1)
Erosi actual  yakni  C dan P # 1 maka sesuai dengan di lapangan saat dilakukan penilaian (A = RKLSCP)

Indeks bahaya erosi = erosi potensial (ton/ha/thn) / T (ton/ha/thn)

Pengukuran erosi
-      Kotak penampung tanah erosi
-      Petak percobaan lapangan
-      Tongkat pengukur yakni dibuat lahan (ditancapkan ke dalam lahan dan dilihat perubahan)
-      Survey tanah yakni melihat lapangan lalu menghitung A = RKLSCP
-      Teknologi penginderaan jarak jauh
-      Mengukur volume parit = erosi parit
-      Pengukuran sedimen di DAS yakni diambil air, didiamkan dan dihitung sedimennya.

Metode Kimia KTA
    Yakni ditunjukkan supaya tanah-tanah kita agregatnya kuat dan waktu hujan turun tetap menyatu.
Hifa = jamur di dalam tanah untuk mengikat atau menutupi tanah antara butir-butir liat ada kutub positif dan negatif.  Metode kimia ini menggunakan preparat kimia sintetis atau alami untuk memantapkan agregat (struktur) tanah dan mencegah erosi.
Soil conditioner = bahan pemantap tanah berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah (stabilitas daya agregat tanah, daya olah tanah)

Preparat yang digunakan berupa emulsi bitumen yang dicampur dengan air disemprot ke dalam tanah dan diaduk. Preparat kimia ini mempengaruhi kandungan tanah.

Soal J
1.      Bagaimana hubungan kesuburan tanah dengan ikatan agregat tanah ?kesuburan berhubungan dengan fisik, kimia, dan biologi.

2.      Sebidang tanah podsolik merah kuning (tropudult) terdapat di daerah pekalongan, lampung tengah dengan kelerengan 15% dan ditanami dengan pola tanam padi-jagung-kacang tanah secara berurutan. Nilai R untuk daerah ini 1200 , nilai K = 0.32, maka nilai S ?

Jawab :
2.Nilai S = 0.43 + 0.30 x 15 + 0.043 x 225 / 6.613 = 14.605 / 6.613 = 2.2

Sumber : Bahan kuliah USU kehutanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar