H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 16 November 2025

Mencintai Didikan

 *Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.*

📖 *Amsal 12:1*


Dalam kehidupan sehari-hari—baik di kantor, pelayanan, maupun relasi—kita sering berdoa minta hikmat, minta kelancaran, minta pintu dibukakan. 


*Namun banyak orang lupa bahwa hikmat Tuhan sering datang melalui koreksi, arahan, teguran, atau bahkan proses yang merendahkan hati.*


Manusia pada dasarnya lebih suka dipuji daripada dikoreksi, lebih suka ditinggikan daripada dituntun. *Padahal, orang yang benar-benar bertumbuh adalah mereka yang mau dibentuk, bukan hanya ingin dihargai.*


Karakter yang kuat tidak dibangun di panggung besar, *tetapi di ruang-ruang kecil ketika seseorang memilih untuk menundukkan diri, menerima masukan, dan belajar tanpa tersinggung.*


Di sinilah firman Tuhan berbicara tegas:


*“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.”*

✍️ *Amsal 12:1*


Ayat ini seperti cermin—menunjukkan bahwa kedewasaan rohani bukan terlihat dari banyaknya pelayanan, tetapi dari kerendahan hati menerima teguran.


*PELAJARAN BERGUNA UNTUK KITA :*


*1. Penaklukan diri adalah tanda kedewasaan, bukan kelemahan.*


Di dunia kerja maupun pelayanan, sering muncul rasa gengsi, ingin dihargai, ingin diakui, atau tidak mau diarahkan. *Banyak konflik terjadi bukan karena pekerjaan yang berat, tapi karena ego yang besar.*


Firman Tuhan berkata dalam Yakobus 4:6 

*“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”*


*Menaklukkan diri berarti:*


▪️ *Tidak cepat tersinggung ketika diarahkan*


▪️ *Mau belajar walaupun dari orang lebih muda*


▪️ *Tidak membantah hanya untuk membuktikan diri benar*


▪️ *Menundukkan ego supaya pekerjaan tetap berjalan baik...*


Penaklukan diri bukan kalah — *penaklukan diri adalah kemenangan atas diri sendiri.*


*2. Jangan melawan senior - Hikmat lahir dari hormat.*


Di mana pun kita bekerja atau melayani, *Tuhan mengajarkan budaya menghormati otoritas.*


*Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.*

✍️ *Ibrani 13:17*


> Menghormati senior bukan berarti menerima semua perlakuannya, tetapi berarti:


▪️ *Mengakui pengalaman dan proses yang mereka sudah lalui..*


▪️ *Menerima arahan tanpa memberontak,*


▪️ *Tidak merasa lebih hebat hanya karena punya ide baru.*


▪️ *Tidak memandang rendah orang yang lebih dulu ada di sana..*


> Orang yang melawan senior biasanya:


*Cepat naik, tapi cepat jatuh, Dikenal, tapi tidak dipercaya, Punya bakat, tapi tidak punya karakter*


> *Tuhan meninggikan yang bisa dihormati, bukan yang keras kepala.*


*3. Menaklukkan diri dengan sesama rekan kerja*


Seringnya konflik bukan dengan atasan, tapi dengan sesama level..iri hati

membandingkan

saling menonjolkan diri

tidak mau kalah

tidak mau mengalah

saling ingin terlihat paling hebat


Firman Tuhan berkata:

Filipi 2:3 – *“Janganlah kamu melakukan sesuatu karena kepentingan sendiri… sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari dirinya.”*


> *Kunci penaklukan diri di antara rekan kerja:*


Belajar mengalah tanpa merasa kalah, Tidak sibuk membuktikan diri, Mau mendengarkan, bukan hanya didengarkan, Tidak memonopoli ide, Membangun, bukan menjatuhkan


Kisah nyata singkat: 

Anak muda yang tidak tahan ditegur. Ada seorang pemuda berbakat di sebuah perusahaan distribusi. Cerdas, cepat, dan sangat rajin. *Tetapi ada satu masalah: tidak bisa ditegur.*


Ketika senior mengarahkan, ia merasa direndahkan. Ketika rekan kerja memberi masukan, ia tersinggung. Ketika diberi tugas tambahan, ia marah dan protes.


*Akibatnya, perlahan rekan-rekannya menjaga jarak.* Senior malas membimbingnya. 

Atasan tidak percaya memberi tanggung jawab besar. *Banyak kesempatan emas lewat begitu saja. Sampai suatu hari ia sadar: yang ia lawan sebenarnya bukan senior—tetapi dirinya sendiri.*


Ketika ia mulai menundukkan ego, menerima kritik, dan menghormati senior, hidupnya berubah. Ia menjadi pemimpin tim karena karakter lebih kuat daripada sekadar kecepatan kerja.


> Terkadang Tuhan tidak meninggikan kita karena sifat kita sendiri yang menahan promosi itu.


*Tuhan meninggikan orang yang bisa dituntun!! Jika Anda sulit menundukkan diri, sebenarnya sedang membuat jalan tertutup untuk diri sendiri. Tetapi orang yang mau:*

Dituntun, Diarahkan, Ditegur dan direndahkan *Justru diangkat oleh Tuhan.*


*Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.*

❤️ *I Petrus 5:6*


✅ *SIAP DIPROMOSIKAN TUHAN*







2 komentar:

  1. *Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.*

    ❤️ *I Petrus 5:6*

    BalasHapus
  2. Firman Tuhan berkata:

    Filipi 2:3 – *“Janganlah kamu melakukan sesuatu karena kepentingan sendiri… sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari dirinya.”*

    BalasHapus