(Amsal 3:21-23)
Untuk bisa menjadi pemenang kehidupan,
nekat saja ternyata tidak cukup, tetapi juga butuh perhitungan yang tepat.
Firman Tuhan di dalam Amsal 3:21-23 berkata “ Hai anakku, janganlah
pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka
itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu , dan perhiasan bagi lehermu. Maka
engkau akan berjalan di jalanmu dengan
aman, dan kakimu tidak akan terantuk.” Hikmat adalah kemampuan untuk membuat
pertimbangan, menghitung dengan tepat dampak dari setiap langkah yang diambil.
Dalam kehidupan yang supercepat dan
penuh persaingan seperti sekarang, aturan permainan tetap harus dijunjung
tinggi. Kompetisi tidak seharusnya membuat kita seenaknya menabrak aturan atau
bahkan mengambil jalur orang lain. Respek menjadi kata kunci yang jangan pernah
kita lupakan. Amsal 4:10 mengingatkan kita “Hai anakku, dengarkanlah dan
terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.” Jangan sampai
semangat memenangkan kompetisi yang terlalu tinggi lalu membuat kita memiliki
banyak musuh yang menginginkan kejatuhan kita. Kepercayaan diri memang
diperlukan untuk meraih kesuksesan, namun kepercayaan diri yang berlebihan bisa
berbalik menghancurkan kita.
Pemenang sejati tidak lahir dalam satu
malam. Tuhan mengijinkan kita melewati serangkaian proses dalam jalan hidup
yang berliku untuk memunculkan karakter
sang juara, yakni gigih, kerendahan hati, dan respek kepada semua orang.
Kalungkanlah di sanubari kita apa yang dikatakan amsal 18:12,” tinggi hati
mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan”.
Kemenangan sejati lahir dari kombinasi
keberanian, perhitungan, serta respek terhadap lawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar