H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 02 Mei 2013

Ketaatan kepada ALLAH


RENUNGAN “Ketaatan kepada Allah”

            Ada seorang prajurit Amerika yang bertempur di luar negeri. Suatu pelayanan pos didirikan agar orang dapat mengirimkan surat kepada para prajurit dan member mereka dukungan moril. Suatu hari prajurit ini, yang kita sebut saja sebagai Sam, menerima surat yang menyenangkan dari seorang wanita di kota New York. Mereka mulai berkorespondensi dan mendapati diri mereka memiliki banyak kesamaan, salah satunya sama-sama menganut agama Kristen. Ia sangat terkesan oleh surat-suratnya yang selalu membangkitkan rohnya. Bertempur sungguh-sungguh suatu pengalaman yang membuatnya merasa sangat kesepian dan penuh kesulitan. Namun, wanita itu membangkitkan semangatnya melalui janji-janji Alkitab, atau cukup menyatakan bahwa dia berdoa bagi prajurit itu setiap hari.
            Akhirnya ia mendapat kesempatan pulang untuk berlibur. Waktu menyadari bahwa ia akan singgah di New York sepanjang sore sebelum melanjutkan penerbangan, ia memutuskan untuk menyurati wanita itu. Ia berkata bahwa ia akan sangat senang jika dapat berjumpa dengan wanita dan berterima kasih secara pribadi atas dorongan wanita itu bagi kerihaniannya. Ia mengatakan bahwa mereka akan bertemu di Central Park. Wanita itu membalas dan mengatakan bahwa dia akan memasang korsase bunga berwarna merah pada bajunya agar prajurit itu mudah mengenalinya.
            Sam pergi ke taman lebih awal, lalu duduk sambil membaca Koran. Ia mengamati sekitarnya untuk melihat apakah ada wanita yang mengenakan korsase bunya anyelir merah, dan kemudian kembali menekuni korannya. Tiba-tiba seorang wanita paling cantik yang pernah ditemuinya berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Wajahnya berseri-seri, pakaiannya sangat indah, sosoknya anggun dan ramping, dan suaranya begitu ramah dan lembut, membuat detak jantung sam berdegup lebih cepat. Ia berpikir dalam hati, kalau saja Tuhan mengirimkan seorang wanita seperti ini bagi saya ! , betapa herannya ia ketika wanita itu berkata kepadanya, “ Hai Prajurit ! maukah Anda makan siang dengan saya ? ada restoran yang bagus sekali di sudut sebelah kanan sana.” Sam menengok jam tangannya untuk memperkirakan berapa lama waktu yang ada sebelum janji pertemuannya dengan wanita yang telah mendukungnya dalam doa itu. Ia masih punya waktu 5 menit dan ia benar-benar ingin pergi, bahkan sekalipun hanya minum secangkir kopi.
            Namun saat ia berpaling dari jamnya, ia melihat seorang wanita tua di bangku lainnya seberang. Wanita itu kelihatan sudah berusia delapan puluh tahun dan wajahnya sudah penuh kerut ketuaan. Pakaiannya sangat kusam, mantel hitam menutupi bajunya yang telah compang-camping. Di mantel itu, terpasang bunga anyelir merah menyala. Hatinya sedih dan dengan hancur hati ia mengatakan kepada wanita cantik berambut pirang di depannya,” Saya sangat senang atas ajakan Anda. Saya telah ada janji dengan orang lain. Saya Sangat berutang budi pada seseorang yang menolong saya melewati masa-masa sukar dan saya tidak dapat melanggar janji saya. Namun, saya mengucapkan terima kasih dengan segenap hati atas undangan Anda.”
            Wanita itu hanya tersenyum dan berkata,” Baiklah, kalau-kalau nanti Anda berubah pikiran, saya akan ada di restoran itu.”
            Saat wanita itu beranjak pergi, Sam berdoa,”Tuhan, kadang-kadang aku berharap tidak tahu banyak tentang ketaatan. Ya, sekalipun aku sangat ingin pergi, kalau itu memang kehendakMu, biarlah Engkau yang mengatur siatuasinya. Karenanya, aku akan menaatiMu dan percaya akan rencanaMu yang sempurna bagi hidupku, meskipun aku merasa kesempurnaan itu baru saja berlalu.”
            Ia menghela napas dan mendatangi wanita tua tadi. Sambil tersenyum kepadanya dan menjabat tangannya, Sam berkata,” Saya rasa kita ada janji makan siang hari ini.” Betapa terkejutnya ia ketika wanita itu berkata, “Tidak, kita tidak berjanji. Namun, kau memang berjanji dengan seseorang. Wanita muda yang sangat cantik itu memasangkan anyelir merah ini kepadaku. Kemudian, ia menunjuk kearahmu dan mengatakan bahwa kalau prajurit yang duduk di bangku itu mendatangiku dan mengajakku makan siang, aku harus mengatakan kepadamu bahwa dialah sebenarnya yang kau tunggu. Dan dia menunggumu di restoran tepat disudut sebelah kananmu.” Ia terperangah dan segera berlari cepat ke restoran itu.
            Mereka menikmati makan siang yang sangat indah, terus berkorespondensi dan segera menikah tidak lama setelah Sam bebas tugas.

Jangan menganggap rendah kebaikan Allah. Ia mengerti apa yang terbaik bagi Anda dan Ia tahu apa yang dilakukanNya. Kehidupan yang berserah adalah kehidupan yang mempedulikan dan berjalan menurut pendapat Allah. Seperti itulah Daud menjalani kehidupannya.

Sumber : Buku Hatiku Untuk Allahku (By : Rebecca Pippert)

boneka tondo n esti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar