Kisah bersama nasihat
Dikisahkan ada dua biksu sedang berjalan dalam misi suci bertemu dengan seorang wanita muda sedang menangis. Berniat menolong seorang bertanya mengapa dia menangis. "Saya harus bertemu ibuku diseberang sungai untuk mengantar obat yang dibutuhkan ibuku yang sekarat. Sudilah biksu menyeberangkan karena aku tidak pandai berenang." Setelah pertimbangan ini dan itu, antara kesucian, godaan, sentuhan dan menolong, seorang Biksu menawarkan untuk memanggul wanita di pundaknya. Mereka tiba diseberang dengan selamat dan melanjutkan perjalanan dalam keadaan basah. Sepanjang perjalanan Biksu yang satu mencela Biksu penolong dengan berkata bahwa dia tidak menjaga kesucian, menikmati sentuhan, tergoda, tidak tulus menolong dan justru ingin menikmati tubuh wanita. Berulang dan terus menerus, lintas hari. Sesekali biksu penolong berhenti, menggeleng dan menghela nafas. Sepekan berlalu, celaan masih berlanjut. Biksu penolong berkata " Aku sudah menurunkan wanita itu dan meninggalkan tepat di tepi sungai jauh sebelum bajuku kering tetapi engkau masih memanggulnya di pundakmu sampai hari ini.
Dikisahkan ada dua biksu sedang berjalan dalam misi suci bertemu dengan seorang wanita muda sedang menangis. Berniat menolong seorang bertanya mengapa dia menangis. "Saya harus bertemu ibuku diseberang sungai untuk mengantar obat yang dibutuhkan ibuku yang sekarat. Sudilah biksu menyeberangkan karena aku tidak pandai berenang." Setelah pertimbangan ini dan itu, antara kesucian, godaan, sentuhan dan menolong, seorang Biksu menawarkan untuk memanggul wanita di pundaknya. Mereka tiba diseberang dengan selamat dan melanjutkan perjalanan dalam keadaan basah. Sepanjang perjalanan Biksu yang satu mencela Biksu penolong dengan berkata bahwa dia tidak menjaga kesucian, menikmati sentuhan, tergoda, tidak tulus menolong dan justru ingin menikmati tubuh wanita. Berulang dan terus menerus, lintas hari. Sesekali biksu penolong berhenti, menggeleng dan menghela nafas. Sepekan berlalu, celaan masih berlanjut. Biksu penolong berkata " Aku sudah menurunkan wanita itu dan meninggalkan tepat di tepi sungai jauh sebelum bajuku kering tetapi engkau masih memanggulnya di pundakmu sampai hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar