H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 17 Juli 2020

Keset kaki

Matius 22:14 (TB)  Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

https://alkitab.app/v/32bfaa965b89

Slmt pg buat kita semua..
😊😊

Ayub 5:17 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
🙏🙏🙏

MARI MENJADI KESET KAKI

Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
2 Korintus 4:5 (TB) 

Berulang kali firman Tuhan menegaskan tentang siapa diri kita di hadapan Allah. Untuk mengingatkan latar belakang kita sebagai manusia berdosa. Kalau tidak diingatkan, Allah mengerti betul natur kita yang sombobg dan gampang jumawa. Allah ingin kita terus merendahkan diri di hadapanNya, merendahkan hati di hadapan sesama manusia. Karena keberdosaan kita pun dimulai ketika di taman Eden adanya keinginan manusia menjadi sama seperti Allah.

Apalagi di dalam suatu persekutuan yang beranggotakan orang-orang percaya, tidak menjamin semuanya bebas dari dosa. Justru dalam situasi lingkungan seperti ini, sang iblis akan semakin semangat bekerja menjatuhkan kerohanian anak-anak Allah. Apalagi yang digunakan iblis kalau bukan keegoan dan harga diri mereka?

Karena Allah sudah memberikan banyak kesempatan pada orang-orang tertentu berupa pencapaian-pencapaian prestasi baik itu di pelayanan maupun profesi, kecukupan materi, kedudukan dan hormat manusia, membuat kita sering lupa diri. Mulut kita memang mengumandangkan Allah tapi intisari pesan yang kita bawa, harga diri kita tetap yang terutama. Kita benci kalau bukan diri kita yang diterima dia, kita belum puas kalau orang lain belum mengakui pendapat kita yang paling benar. Kita kembali lupa siapa kita di hadapan Allah, hanya hamba yang tak berguna? Hamba belian Allah, sungguh menyedihkan!

Mari kembali kepada pesan utama yang Allah mau sampaikan melalui pelayanan yang harus kita kerjakan. KASIH. Sebab hanya dua intinya kehendak Allah, kasih kepada Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi dan kasih kepada sesama seperti kepada diri sendiri. Sederhana bukan? Kenapa harus kita buat rumit? Ketika terbentur pada suatu masalah, kembali kepada kasih, ketika sulit untuk menerima pendapat orang lain kembali kepada kasih, ketika harga diri seakan dijatuhkan kembali kepada kasih. Kasih menutupi banyak kesalahan. Kasih itu menerima kekurangan. Kasih itu mengampuni. Kasih itu tak berkesudahan.

Setinggi apapun posisi kita di hadapan manusia, ingatlah siapa kita, hanya karena anugerah Tuhan melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang mencucurkan darahNya bagi kita maka kita dilayakkanNya. Kalau bukan pun, semua kita hanyalah debu yang tak berguna.

Mari tetap memposisikan diri sebagaimana kita semula, debu yang akan kembali menjadi debu. Dalam fungsi keseharian tetaplah berfungsi sebagai keset kaki, letaknya paling bawah, namun  menjadi yang paling berarti memberikan damai sejahtera sebelum semuanya yang masuk ke rumah melakukan aktifitasnya.

Bisa? Kalau betul kita sudah mengalami kasih dan pengampunannya, pasti bisa. Karena kehancuran kitalah dulu yang mengawali kita diselamatkan oleh kasih Kristus. Kalau belum bisa, dipertanyakan apakah kita sudah pernah hancur di hadapanNya sehingga kita butuh Allah? Atau kita hanya pura-pura hancur supaya Allah mengasihani kita dan memberikan kita kesempatan menggunakan namaNya bagi kepentingan pribadi kita. Hanya Allah yang melihat jauh ke kedalaman hati kita. Biarlah kita berperkara denganNya saja. Segala kemuliaan hanya bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di antara orang-orang yang percaya kepadaNya. Amin

#erbs130720

Tidak ada komentar:

Posting Komentar