SINDROM KERDIL IMAN: USIA DEWASA DENGAN ROHANI KANAK-KANAK
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Ibrani 5:13-14 (TB)
Diibaratkan dalam ayat ini sebagai susu dan makanan keras, tentang ajaran kebenaran, tentang yang baik dan yang jahat. Bukan soal usianya sudah berapa tahun, tetapi orang-orang yang walaupun sudah tua namun tidak memahami kebenaran walaupun sudah sering digaung-gaungkan di telinganya dalam berbagai situasi, disebutkan sebagai anak kecil. Anak-anak kecil rohani, yang walaupun sudah tua biologisnya, pertumbuhan imannya lambat dan berat. Faktor penyebab yang terutama adalah belum menempatkan Tuhan Yesus Kristus di tahta tertinggi kehidupannya.
Orang-orang yang sudah menyerahkan diri sepenuh hidupnya kepada otoritas Allah, perlahan-lahan hidupnya pun ditarik semakin condong sempurna menyerupai Allah. Memilili kapasitas hidup penuh kasih yang semakin lama semakin membesar ukurannya. Artinya, semakin kuat dan tahan banting dirinya menghadapi tahap demi tahap kesulitan hidup. Semakin dewasa imannya semakin kuat dia menjalani kehendak Allah, semakin berkebalikan dengan dunia ini hidupnya.
Tetapi orang yang walaupun mulutnya menyebut Tuhan Yesus sebagai tuhannya tetapi sikap dan kelakuannya hanya mengeluh ini dan itu, selalu berpikiran negatif terhadap orang lain, susah mengampuni dan selalu membenci serta dendam walaupun sudah tua, susah melihat kebahagiaan orang lain, dll gejalanya inilah yang disebut dengan sindrom kerdil iman, sudah tua tapi tidak sanggup menerima tingkatan-tingkatan yang berat dari kehidupan. Jangankan yang berat, yang ringan saja masih selalu mengeluh. Kelakuannya mempermudah diri mendapatkan apa yang disenangi saja tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. Sekali kepentingannya diganggu marahnya luar biasa. Kekanak-kanakan rohaninya, maunya hanya yang manis-manis dan lunak-lunak.
Sindrom kerdil iman ini, kalau dibiarkan akan merusak bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Analoginya sama dengan penyakit diabetes, orang yang sudah tua jika selalu dicekoki dengan susu yang manis-manis tanpa takaran yang tepat lama kelamaan gula itu pun akan menjadi racun dalam tubuhnya, memperparah penyakitnya. Harus diberikan makanan yang keras namun bergizi tepat takaran, maka diri kita akan semakin terlatih menjalani beratnya kehidupan. Caranya yaitu kita harus meniru Tuhan Yesus yang rela berkorban dan tanpa pamrih. Yang paling perlu diyakini, Dia Allah akan selalu menyertai dan memberkati setiap prosesnya. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
#erbs161020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar