Slmt pg buat kita semua..
Filipi 1:29 (TB) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
🙏🙏🙏
2 Korintus 11:23-28
...
23 Apakah mereka pelayan Kristus? — aku berkata seperti orang gila — aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
24 Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.
27 Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
28 dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
...
Potongan nats ini, meneguhkan selama puluhan tahun di dalam menjalani hari demi hari dan tahun demi tahun pelayanan. Ada masa, di mana ayat ini setiap tahun selalu hadir, di kala kelelahan melanda, kejenuhan datang dan pergi, tidak tercapainya target pelayanan, evaluasi demi evaluasi datang menerjang. Lalu, para tokoh, nama demi nama dalam Alkitab melintas.
Paulus. Apakah beratnya beban pelayanan kami sudah seperti beratnya beban pelayanan Paulus? Apakah pergumulan hidup kita, telah melebihi beratnya pergumulan hidup Paulus? Apakah apa yang kita lepaskan, sudah melebihi besarnya kenyamanan hidup yang dilepaskan Paulus? Siapakah kita, dengan beraninya mengeluh kepada Tuhan, sedangkan nyawaNya saja sudah Dia serahkan? Siapakah kita ini, dengan pongahnya berniat undur dari pelayanan, sedangkan Kristus rela mati bagi kita agar kita bisa hidup nyaman bersama-sama dengan Dia di dalam kekekalan? Apa hak kita sehingga mencoba-coba tawar hati untuk melayaniNya, acap kali bersungut-sungut, sedangkan kasihNya begitu dalam melebihi kedalaman samudera? Siapakah kita sehingga berani bermegah melebihi Paulus? Bagian mana dalam penderitaan Paulus, yang sudah kita alami?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar