PERKATAAN
YANG KERAS
Lukas 6:27-35
Seorang novelis
Rusia bernama Leo Tolstoy menceritakan kisah tentang seorang tukang sepatu
bernama Martin. Setelah istri dan anaknya meninggal, tukang sepatu itu meratap
penuh keputusasaan kepada kawan lamanya yang saleh, “Sekarang, untuk apa saya
hidup ?” kemudian kawannya menjawab, “Kamu hidup untuk Allah, Martin. Untuk
Allah.”
“Lalu seharusnya bagaimana cara
hidup bagi Allah ? tanya Martin. “Kristus telah menunjukkan jalannya kepada
kita, “ Jawab orang percaya itu. “ Belilah Injil dan bacalah. Disana akan
kautemui bagaimana cara kita hidup bagi Allah. Segalanya dijelaskan disana, “
Katanya.
Maka
pada hari itu juga, Martin membeli sebuah kitab Perjanjian Baru dan mulai
membacanya. Semakin lama ia membaca, semakin jelaslah apa kehendak Allah bagi
dirinya dan apa artinya hidup bagi Allah. Maka, beban dihatinya pun semakin
ringan.
Kemudian
pada suatu hari Martin membaca Lukas 6:27-35, dan tiba-tiba ia tersentak saat
membaca perkataan Yesus yang keras. Ia memikirkan dengan seksama perintah di
ayat 29, “ Barang siapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya
pipimu yang lain.” Saat ia mulai menyadari bahwa ternyata hidupnya belum sesuai
dengan perintah Yesus, ia pun berseru, “O Tuhan, tolonglah saya !”
Kita
pun mungkin merasa sangat sulit untuk menaati sabda Yesus. Banyak perkataan
kerasNya yang kelihatannya mustahil untuk ditaati. Sama seperti Martin,
hendaklah kita berseru, “O Tuhan, tolonglah saya !” tanpaNya , kita tidak dapat
berbuat apa-apa - David Roper
“Barang siapa menampar pipimu
yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain (Lukas 6:29)”
Harga ketaatan tak dapat
dibandingkan dengan harga ketidaktaatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar