H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 18 Februari 2023

Renungan Ibadah Yang Sesungguhnya

 



IBADAH YANG SESUNGGUHNYA

Roma 12:1-5 (Tgl 18 Februari 2023, Sabtu)

 Ibadah dalam benak orang Kristen hampir selalu dikonotasikan dengan kegiatan menghadiri kebaktian di gereja. Ibadah selalu dikaitkan dengan berdoa, menyanyikan pujian, membaca firman Tuhan dan memberikan persembahan. Namun, sesungguhnya ibadah memiliki arti lebih luas dan mendalam. Ibadah bukan hanya sekedar melakukan liturgi gereja. Paulus mengatakan bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan. Nah, Bagaimana kita dapat melakukannya ?

 Ibadah tak dapat dipisahkan dari korban persembahan. Dalam konsep perjanjian lama, korban yang dipersembahkan haruslah ternak atau burung yang halal menurut Taurat. Hewan itu bisa lembu jantan, kambing, domba, merpati, ikan dan binatang-binatang liar tak boleh dijadikan korban. Mengapa ? Nampaknya prinsip yang mendasari peraturan ini adalah : manusia hanya boleh memberikan kepada Allah sesuatu yang adalah miliknya. Binatang yang hidup liar di alam dihitung sebagai kepunyaan Allah, sedangkan binatang piaraan adalah milik manusia sebagai buah dari pekerjaannya.

 Bila demikian halnya, apakah milik yang dapat kita persembahkan bagi Tuhan ? Jika dalam hukum Taurat hanya hewan yang saat disembelih dalam kondisi hidup yang boleh dipersembahkan dan bukan hewan tiren (mati kemaren atau berupa bangkai), maka kini diri kita, yaitu orang percayalah yang menjadi korban persembahan. Persembahan diri yang seperti apa ? Yang Tuhan kehendaki adalah persembahan tubuh yang hidup, yaitu seluruh aspek hidup kita. Juga persembahan yang kudus, yaitu sebuah hidup yang telah dipisahkan dari dunia. Artinya : kita tidak lagi hidup menurut sistem dan nilai-nilai dunia, tetapi menunjukkan perilaku yang lahir dari pikiran yang telah diperbarui oleh Roh Kudus. Ibadah kita yang sejati bukan hanya soal melaksanakan ritual keagamaan di gereja, tapi bagaimana kita menyediakan diri untuk hidup dalam kehendak Tuhan dan bagaimana hidup kita berkenan di hadapan Tuhan. (Dhina KS)

 

 

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1)”

 

 

Ibadah yang sejati bukan hanya soal liturgi, tapi soal kehidupan yang berkenan kepadaNya






Weekend With Choir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar