BERTAHAN DALAM TEKANAN
Roma 12:9-21 , 19 Oktober 2023
Ada sebuah kisah nyata di negara Cina, yang pernah saya baca di internet. Diceritakan ada sepasang suami isteri yang sudah lanjut usia, sekitar 60 tahun ke atas, tinggal di sebuah daerah. Sang suami setiap hari pergi ke kota lain untuk bekerja. Semua berjalan dengan baik, tanpa ada kendala. Sampai suatu hari sang isteri kena stroke dan lumpuh sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Sang suami akhirnya mengambil keputusan untuk berhenti bekerja dan merawat isterinya. Karena kasihnya yang besar, tetangga dan pemerintah memberi bantuan kepada pasangan ini.
Kenapa sang suami tidak lelah menjaga isterinya ? Karena dia mencintai isterinya itu. Hari ini saya akan membahas tentang masalah bertahan dalam tekanan (ayat 12). Dalam perikop ayat bacaan hari ini diajarkan tentang kasih. Bahasa aslinya mengatakan tentang bertahan di dalam penindasan, penderitaan, kesusahan dan kesulitan.
Semua orang pasti pernah menghadapi tekanan, perbedaannya hanya di besar atau kecilnya tekanan itu. Tekanan bisa terjadi di dalam pekerjaan, keluarga, sekolah, bahkan pelayanan. Tetapi melalui tekananlah, justru akan terlihat siapakah kita yang sebenarnya. Saat ditekan akan keluar karakter asli kita. Tuhan tidak pernah jahat terhadap anak-anakNya. Dia selalu merancangkan hal-hal yang baik, bahkan luar biasa. Tetapi dapatkah kita bertahan dalam tekanan ? Jangan karena ada tekanan kita menjauh dari Tuhan. Bapa akan memakai segala macam cara untuk membawa kita lebih mendekat kepadaNya, termasuk melalui tekanan dalam hidup orang percaya.
Pertanyaannya adalah apakah tekanan itu mengubah hidup kita menjadi baik atau buruk ? Ada orang yang jika ditekan terus malah bertambah kuat, tetapi ada orang yang ditekan malah hidupnya kacau dan jauh dari Tuhan.
Oleh karena itu bertahanlah dalam kesucian, kesalehan dan dalam kebenaran yang Tuhan nyatakan melalui firmanNya. Selalu minta kuasa Roh Kudus untuk menguatkan sebab cepat atau lambat tekanan itu akan berakhir dan kemenangan pasti Tuhan berikan bagi orang percaya. Mungkin ada yang mengatakan tekanannya terlalu berat, bahkan sebagian sudah tidak sanggup lagi dan coba bunuh diri karena tekanan yang dihadapinya. INGATLAH ADA YESUS yang selalu peduli dan tidak pernah terlambat menolong anak-anaknya. (LG)
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma 15:13)”
Tekanan akan hilang saat kita memiliki pengharapan di dalam Yesus
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma 15:13)”
BalasHapus