H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 27 Maret 2024

Renungan Pernyataan Bodoh

 

PERNYATAAN BODOH 

Ulangan 1 , 27 Maret 2024


Ada seorang teman lama tiba-tiba menghubungi saya via WA dengan pesan : kalau aku gantung diri, saat mendekati ajal aku memohon ampun Tuhan, apakah Tuhan akan mengampuniku dan menerimaku di sorga ?

Tidak menunggu lama, saya pun langsung telpon dia untuk mengkonfirmasi apakah ini benar-benar teman saya yang dulu saya kenal cukup aktif pelayanan di gereja, bahkan pernah menjadi satu tim dalam pelayanan “misi” untuk pekabaran baik. Singkat cerita kami pun ngobrol poin permasalahannya, dan puji Tuhan saat ini sudah cukup membaik keadaan “mental”nya.

Bunuh diri tentu saja tidak dibenarkan, Tuhan pasti tidak berkenan, bagaimana mau mengharapkan sorga ? Hidup memang tidak semudah para motivator berucap, tetapi jika tidak menghidupi kehidupan yang sudah dipercayakan Sang pemilik hidup, tentu saja kita tidak akan mendapatkan “apresiasi” dariNya kelak jika kontrak kita sudah selesai di bumi ini. Jangan pernah menyerah menjalani dan mengelola kehidupan yang sedang dianugerahkan kepada Anda saat ini. Apapun permasalahan yang Anda hadapi, tak akan melebihi kekuatan yang berbeda-beda. Tetapi apapun itu, percayalah, ketika kita menjalaninya bersama Tuhan, akan dimampukan dan memperoleh kemenangan.

Dalam celotehannya, teman saya ini berkata : “Kenapa kalau Tuhan beri kehidupan ini, tidak dibantu dengan mempermudah jalan-jalan yang kita lalui, misalnya dengan cara tidak diberi masalah, bukankah Dia Tuhan yang maha segalanya, Tuhan yang sayang sama kita ? “Saya pun menjawabnya, “Ada sebuah fakta : seseorang yang dikabarkan mati, faktanya dia pasti pernah hidup; dan seseorang yang pernah hidup, faktanya pasti pernah merasakan kondisi senang maupun sedih.” Lalu teman saya pun dengan sigap berujar,” pernyataan bodoh macam apa itu.”

Dengan kata lain, sebenarnya dia sudah sadar kalau yang namanya kehidupan ini tidak bisa tanpa masalah yang akan dihadapi. Mengharapkan sebuah proses kehidupan tanpa melalui jalan-jalan terjal, itu pemikiran ataupun harapan “orang bodoh”. Yang perlu kita tanamkan di dalam diri kita adalah setiap kehidupan kita itu sebuah kepercayaan dari Sang pemberi hidup, dan semuanya itu ada konsekuensi-konsekuensinya. Jika kita berhasil mengelolanya dengan nilai-nilai sesuai standar Kerajaan Sorga, sesuai kebenaran Alkitab, tentu saja Dia akan mengapresiasi sikap kita baik di bumi ini maupun dalam kehidupan kekekalan kelak. “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan, dan ketidakbinasaan (Roma 2:6-7)”

Jadi , jangan berputus asa. Jalani hidup ini dengan sebuah sikap, dengan standar nilai Kerajaan, ada upah yang menanti kita. Tetap semangat, bersyukurlah selalu ! (HB)

 

Questions :

1. Bagaimana keadaan Anda saat ini ? Apa sikap Anda terhadap kondisi Anda saat ini ?

2. Menurut Anda, sikap yang seperti apa yang harus ditanamkan saat menjalani proses kehidupan di bumi ini ? Diskusikan !

 

Values :

Seorang warga kerajaan tidak akan pernah menyerah terhadap masalah yang dihadapinya karena dia tahu kekuatannya ada padaNya.

 

 

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13)”

 

 

Jika Anda menyerah terhadap kondisi yang Anda alami saat ini, membuktikan Anda tidak mengenal Tuhan dengan benar.










2 komentar:

  1. Dengan kata lain, sebenarnya dia sudah sadar kalau yang namanya kehidupan ini tidak bisa tanpa masalah yang akan dihadapi.

    BalasHapus
  2. Jika Anda menyerah terhadap kondisi yang Anda alami saat ini, membuktikan Anda tidak mengenal Tuhan dengan benar.

    BalasHapus