TENTANG MURKA ALLAH
Bilangan 31 , 22 Maret 2024
Saya tahu bahwa ayat ini cukup “mengerikan” bagi sebagian orang. Sebab mereka tidak mau diungkit-ungkit masalah pribadinya yang masih susah meninggalkan kebiasaannya yang lama. Perlu Anda pahami bahwa ayat tersebut jelas mempunyai maksud yang berbeda dengan mereka, orang Kristen yang menyesal setelah berbuat dosa. Sebab saya yakin bahwa kata “sengaja berbuat dosa” mempunyai arti dilakukan dengan sengaja dan sadar. Tetapi bukankah jika kita berbuat dosa itu berarti kita melakukannya dengan sengaja dan sadar ? Ya. Tetapi ada orang Kristen yang tidak pernah menyesal dan bertobat ! Inilah yang saya maksudkan dengan kesengajaan untuk berbuat dosa.
Tahun 1741, Jonathan Edwards berkhotbah dengan api yang menyala dan menyambar siapa saja yang mendengarnya. Khotbahnya hanya bertemakan kemarahan Allah terhadap manusia yang berdosa. Ya, khotbahnya yang terkenal dan melegenda itu dikenal dengan judul “Sinners in the hands of an angry God” (Orang-orang berdosa di tangan Allah yang marah). Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya kalau seorang yang berdosa, penghina Allah, berada di tangan Allah yang sedang murka. Lebih dari runyam jadinya !
Beberapa kalimat Edwards adalah ... “Semua kesakitan dan usaha orang fasik dicoba untuk melepaskan diri dari neraka. Sementara itu mereka terus menerus menolak Kristus, dan tetap tinggal di dalam kefasikannya. Hampir setiap manusia mendengar tentang neraka, tetapi menyombongkan diri bahwa mereka dapat menghindarinya, mereka mengandalkan dirinya untuk menyelamatkan diri.”
Kita harus semakin sadar akan kemarahan Allah yang ditimpakan kepada manusia yang terus-menerus menolak anugerah Allah. Anda pasti setuju bahwa manusia yang terus menerus berbuat dosa adalah penghinaan terhadap kasih karunia Allah. Bahkan orang seperti ini mencoba menyalibkan Yesus yang kedua kali. Jangan bermega didalam kasih Allah bila Anda tidak memahami kedahsyatan amarahNya.
Memang tidak menyenangkan berbicara mengenai murka Allah. Saya yakin bahwa Allah sendiri tidak ingin membawa manusia ke dalam api neraka. Dia rindu semua manusia diselamatkan. Ingat kasih Yesus di Golgota, tetapi ingat pula Sodom dan Gomora. (DH)
Questions :
1. Bagaimana pemahaman Anda tentang konsep “kesengajaan untuk berbuat dosa” ?
2. Bagaimana reaksi Anda terhadap pemikiran bahwa kemarahan Allah ditujukan kepada manusia yang terus menerus menolak anugerahNya ?
Values :
Jangan bermegah di dalam kasih Allah bila Anda tidak memahami kedahsyatan amarahNya.
“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu (Ibrani 10:26)”
Perampok bank yang BERTOBAT lebih disukai Allah daripada pencuri kentang yang tidak menyesal.
Memang tidak menyenangkan berbicara mengenai murka Allah. Saya yakin bahwa Allah sendiri tidak ingin membawa manusia ke dalam api neraka. Dia rindu semua manusia diselamatkan.
BalasHapusJangan bermegah di dalam kasih Allah bila Anda tidak memahami kedahsyatan amarahNya.
BalasHapus