KOPI CAP PESAWAT API
Yosua 11-12 , 26 April 2024
Suatu hari karena pekerjaan saya harus terbang ke Jakarta. Perjalanan dari Denpasar, Bali ke Jakarta dengan pesawat terbang membutuhkan sekitar 1,5 jam di dalam pesawat. Seorang pramugari menawarkan dagangannya, di antaranya snack, air mineral, kopi sachet, dan lain-lain. Saya pun membeli kopi sachet merk “pesawat” api, demikian saya melabelinya. Saya tahu harga kopi ini sekitar Rp.2.000 di toko sebelah rumah, namun untuk harga di dalam pesawat kopi ini dihargai Rp.20.000, sepuluh kali lebih mahal. Tentu saja saya membayarnya dengan sukacita, karena pikir saya kapan lagi menikmati kopi di atas awan. Benar bukan ?
Dua hal yang saya pelajari dari peristiwa ini adalah yang pertama, harga kopi sachet yang bernilai sepuluh kali lipat mengingatkan kita kembali bahwa ketika kita menilai tentang siapa diri kita, nilailah dari sudut pandang Alkitab. Alkitab mencatat bahwa kita menjadi manusia baru, menjadi manusia tebusan oleh karya salib Kristus, kita menjadi manusia berharga, bahkan tak ternilai. Sebab nilai (value) kita seharga dengan darah-Nya, pengorbananNya di atas kayu salib. Di dalam diri kita ada benih ilahi.
Sikap yang harus terus kita jalani dan hidupi adalah selalu bersyukur atas hal ini. Dan tentu saja kehidupan kita harus berproses menjadi serupa dengan-Nya dalam segala pikir dan laku kita. Terlebih lagi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita berani untuk bersaksi tentang karya Kristus kepada orang-orang yang belum mengenalNya.
Kemudian pelajaran yang kedua yang saya peroleh adalah bagaimana saya harus berpikir benar membuat saya lebih bisa mensyukuri kehidupan ini. Ketika saya tahu harga kopi sachet “Pesawat Api” sepuluh kali lipat, dan saya berpikir bukan kepada peningkatan nilai harganya, tapi kepada sebuah momen, sebuah peristiwa yang tidak bisa saya dapatkan sewaktu-waktu, membuat hati saya menjadi ikhlas dan tetap sukacita.
Demikian halnya ketika kita selalu merespon setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini, apapun itu, dengan pola pikir yang benar, pola pikir Kristus, maka tak akan ada rasa kesal dan selalu membahagiakan untuk kehidupan ini. Cobalah untuk selalu berpikir dari sisi Alkitab katakan dan setiap peristiwa kehidupan yang kita hadapi dan jalani akan lebih bermakna. Anda setuju ? (HB)
Questions :
1. Apa yang terjadi jika realita kehidupan Anda tidak sesuai dengan yang Anda harapkan ?
2. Bagaimana Anda memandang kehidupan ini ? Diskusikan !
Values :
Cobalah untuk selalu berpikir dari sisi Alkitab katakan dan setiap peristiwa kehidupan yang kita hadapi dan jalani akan lebih bermakna.
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19)”
Cara pandang Anda terhadap diri Andalah yang akan membawa Anda pada posisi seperti apa nantinya.
Selamat pagi jangan lupa sarapan !
BalasHapus