H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 05 Juni 2024

Renungan Tentang Miskin Dihadapan Allah

 

MISKIN DIHADAPAN ALLAH 

2 Samuel 23-24 , 5 Juni 2024


Jika kita membaca secara keseluruhan di dalam injil Matius pasal 5-7 terkenal dengan kotbah Tuhan Yesus di bukit. Kotbah di bukit merupakan intisari dari seluruh ajaran Tuhan Yesus yang dibuka dengan 8 ucapan bahagia sebagai ungkapan jati diri, sikap dan karakter kita sebagai warga Kerajaan Allah.

Suatu ketika ada seorang muda yang kaya datang kepada Yesus dan bertanya apakah yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal ? Yesus menjawab pemuda itu jika ingin masuk ke dalam hidup kekal, turutilah segala perintah Allah. Pemuda itu kembali bertanya : “Perintah yang mana ?” Yesus menjawab : “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu kepadaNya : “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang ?” Kata Yesus kepadanya : “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata lagi kepada murid-muridNya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Matius 19:16-23).

Didalam Kerajaan Allah ukuran kekayaan bukanlah seberapa banyak yang kita kumpulkan dan kita miliki, melainkan seberapa banyak yang kita berikan untuk orang lain. Dari kisah ini kita belajar bahwa pemuda yang kaya ini cenderung untuk memprioritaskan hal-hal yang jasmaniah dibandingkan dengan Tuhan. Ia lebih banyak memikirkan tentang hartanya dibandingkan kepada Tuhan. Ia lebih banyak memikirkan tentang hartanya dibandingkan kepada Tuhan. Miskin memiliki arti harafiah adalah miskin secara material, orang miskin ialah orang yang hidupnya menderita maupun orang yang tak berdaya menyelamatkan dirinya. Jika demikian apakah berarti setiap kita harus menjual semua milik kita untuk mengikut Yesus dan untuk masuk sorga maka kita harus menjadi miskin ?

Kita bisa saja memiliki harta kekayaan di dunia ini tetapi disebut sebagai orang yang miskin di hadapan Allah jika kita menganggap bahwa semua harta kekayaan yang ada pada kita adalah milik Allah dan kita hanya sebagai pengelola. Tidak salah menjadi kaya dan diberkati asalkan kita tidak mengandalkan hidup kita pada harta kekayaan tetapi tetap bergantung kepada Allah. Orang yang miskin di hadapan Allah akan lebih mudah bergantung kepada Allah, sehingga tidak terlalu sukar untuk berbagi dan memberi dengan orang lain. Orang yang miskin di hadapan Allah tidak mudah terjebak di dalam perhambaan kepada mamon atau terjerat oleh harta kekayaan. (RSN)

 

Questions :

1. Apakah arti miskin dihadapan Allah ?

2. Bagaimana ukuran kekayaan di dalam Kerajaan Allah ?

 

Values :

Orang yang miskin di hadapan Allah akan menganggap bahwa semua harta kekayaan yang ada padanya adalah milik Allah dan ia hanya sebagai pengelola sehingga hidupnya tetap bergantung kepada Allah.

 

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga (Matius 5:3)”

 

 

Di dalam Kerajaan Allah ukuran kekayaan bukanlah seberapa banyak yang kita kumpulkan dan kita miliki, melainkan seberapa banyak yang kita berikan untuk orang lain.









2 komentar:

  1. Kita bisa saja memiliki harta kekayaan di dunia ini tetapi disebut sebagai orang yang miskin di hadapan Allah jika kita menganggap bahwa semua harta kekayaan yang ada pada kita adalah milik Allah dan kita hanya sebagai pengelola.

    BalasHapus
  2. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga (Matius 5:3)”

    BalasHapus