KELUARGAKU SORGAKU
1 Tawarikh 21 , 30 Juli 2024
Seorang hamba Tuhan di Jakarta menulis sebuah buku yang berjudul “Keluargaku adalah Surgaku”. Sebuah buku yang enak dibaca dan menjadi inspirasi bagi umat Tuhan untuk menjadikan keluarganya sebagai keluarga Allah. Keluarga ini memang sebuah keluarga yang patut dicontoh, karena hamba Tuhan ini berhasil membawa keluarganya hidup sesuai dengan firman Tuhan.
Di dalam Alkitab, Rasul Paulus mengatakan kepada Timotius dalam 1 Timotius 3:15, bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Keluarga adalah jemaat dari Allah, oleh karena itu keluarga harus menjadi tiang penopang bagi kehidupan dan menjadi dasar kebenaran yaitu berdasarkan firman Tuhan. Kalau keluarga kuat maka gereja akan kuat dan akhirnya masyarakat dan bangsa juga akan kuat. Keluarga yang kuat harus menjadi doa kita dan biarlah di dalamnya ada karakter Kristus.
Kita melihat contoh yang buruk dari keluarga Imam Eli (1 Samuel 2:27-36). Imam Eli mempunyai dua anak Hofni dan Pinehas yang menjadi imam di Sillo (1 Samuel 1:3b). Keluarga Imam Eli ini ternyata tidak disukai Tuhan, karena perbuatan rendah anak-anaknya yang memandang rendah korban untuk Tuhan. Selain itu anak-anak Eli ini melakukan hal-hal yang jahat, melakukan perbuatan asusila, tetapi Imam Eli tidak bisa menegurnya, bahkan mereka tidak mendengarkan perkataan ayahnya itu. Akhirnya TUHAN murka dan menghukum keluarga ini. Hofni dan Pinehas mati karena hukuman Tuhan, demikian juga Imam Eli juga meninggal (1 Samuel 4:17-18).
Keluarga merupakan institusi pertama yang didirikan Tuhan. Sejak awal Tuhan memandang keluarga sebagai elemen penting dalam mencapai tujuan Tuhan bagi umat manusia. Karena itu tidak heran jika iblis menargetkan serangannya pada keluarga. Sebagai orangtua kita harus bisa menjadi teladan bagi anak-anak kita, karena itu firman Tuhan berkata “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu (Amsal 29:17).”
Membangun dan menghasilkan keturunan ilahi tidaklah semudah dan sesederhana kita berkata. Seorang kepala keluarga bertanggung jawab mendidik, memelihara, dan mendoakan keluarganya dengan prinsip-prinsip rohani sesuai dengan Alkitab. Seorang kepala keluarga harus mampu memberikan keteladanan kepada anak-anaknya untuk terus berkembang sesuai firman Tuhan, Amin. (AU)
Questions :
1. Apakah yang Anda lakukan untuk membangun iman dan memperkembangkan anak-anak Anda ?
2. Bagaimana cara Anda mendidik anak-anak Anda supaya hidup dalam takut akan Tuhan ? Diskusikan !
Values :
Keluarga merupakan institusi pertama yang didirikan Tuhan.
“Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah ? (1 Timotius 3:4-5)”
Layani keluargamu dengan sungguh-sungguh karena itu yang lebih prioritas dan disukai Tuhan.
“Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah ? (1 Timotius 3:4-5)”
BalasHapusLayani keluargamu dengan sungguh-sungguh karena itu yang lebih prioritas dan disukai Tuhan.
BalasHapus