*LIKE A DEER THAT MISSES A WATER RIVER*
[Bagaikan Rusa Merindukan Sungai Yang Berair]
Sdh dikirim
*Mazmur 42:2-2, _"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya ALLAH. Jiwaku haus kepada Allah, kepada ALLAH yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat ALLAH ?"_
Dari ayat diatas, kira-kira apa yang digambarkan oleh kiasan _“rusa yang merindukan sungai yang berair”_ dalam Mazmur 42? Ada beberapa ahli Alkitab menggambarkan rusa tersebut sedang dikejar oleh pemburu, lari untuk menyelamatkan nyawanya, dan merindukan air untuk melanjutkan pelariannya dari bahaya. Lalu ahli-ahli yang lain membayangkan bahwa rusa itu berada dalam musim kekeringan, dan juga sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya, tetapi menghadapi ancaman yang sangat berbeda. Sejatinya, gambaran tersebut mengingatkan kita bahwa di dalam masa-masa yang membuat putus asa, kita hanya dapat menemukan apa yang kita butuhkan di dalam ALLAH. Dan hanya Dia yang sanggup benar-benar memuaskan kita.
Kira-kira perasaan seperti apa yang kita bawa ketika memasuki hari yang telah TUHAN kuduskan setiap hari minggu? Kita seharusnya sebagai anak TUHAN akan menaikkan syukur karena kasih setia-Nya membawa kita melewati satu minggu demi satu minggu bukan. Namun kalau mau jujur, banyak di antara kita melewati minggu yang baru dengan hati yang penuh kejemuan, serta berujur duh dah minggu lagi ! dengan suatu perasaan hampa bahkan tertekan. Mari kita mencoba tangkap perasaan pemazmur yang terungkap dari pemazmur. Barangkali kita bisa mengidentifikasikan diri kita dengan pemazmur. Pemazmur merasa kesepian yang mendalam, ia rindu akan TUHAN, Dia serasa jauh adanya. Ia juga merasa haus akan TUHAN seperti rusa yang mendapati sungai yang kering, ia rindu untuk beribadah kepada-Nya, namun ia tidak memiliki kesempatan untuk hal itu.
Barangkali pemazmur sedang ada di pembuangan jauh dari rumah TUHAN, pemazmur merasa tertekan karena berada di tengah-tengah orang-orang yang tidak mengenal TUHAN dan yang mencemooh imannya, _"Di mana Allahmu ?"_ Dan demikian olok mereka, _"Kalau TUHANmu hidup, mengapa kamu menjadi tawanan dan objek siksaan kami ?"_ Nampaknya tuduhan mereka benar, sehingga pemazmur merasa TUHAN melupakan dirinya, namun perasaan yang mencekam pemazmur ini tidak menenggelamkannya pada keputusasaan, apalagi patah arang. Pemazmur tetap meyakini kasih setia TUHAN. Oleh karena itu, ia menegur dirinya sendiri, ia membangunkan kembali pengharapan dalam batinnya. Ia percaya dapat terus mengandalkan TUHAN. TUHAN yang adil akan menolongnya lepas dari himpitan musuh sehingga ia bisa menyembah TUHAN lagi dengan segenap hatinya. TUHAN tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Ingatlah betapa pun situasi sekeliling kita sepertinya tidak berpengharapan, TUHAN tetap menyertai kita. Katakanlah pada jiwamu, mengapa engkau tertekan ? Berharaplah pada TUHAN, dan bersyukur kembali untuk kasih-Nya. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Dalam cinta yang mendalam kepada ALLAH, kita akan menemukan intimitas yang mendalam, keikhlasan dalam ibadah, dan kekuatan untuk bertahan dalam segala cobaan"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Morning Glory ! |
*Roma 13:14,* _"Tetapi kenakanlah TUHAN YESUS KRISTUS sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya"._
BalasHapus*Mazmur 42:2-2, _"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya ALLAH. Jiwaku haus kepada Allah, kepada ALLAH yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat ALLAH ?"_
BalasHapus