H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 25 Agustus 2024

Renungan Menelantakan Keluarga Lebih Buruk dari Orang Tak Beriman

 


MENELANTARKAN KELUARGA LEBIH BURUK

DARI ORANG TAK BERIMAN

Ezra 9-10, 24 Agustus 2024

 

Bagi kita sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil juga sebagai “orang beriman” dan secara umum lawan kata dari orang beriman adalah orang yang tidak beriman alias orang yang mengingkari imannya atau orang yang murtad. Namun kalau kita membaca ayat yang ditulis oleh rasul Paulus pada bacaan kita hari ini, ia mendefenisikan “murtad” bukan hanya mengingkari iman percaya, tetapi ia menyebut seorang telah murtad bila seorang beriman yang percaya kepada Tuhan tetapi ia tidak memeliharakan sanak saudaranya.

       Tentu defenisi ini bisa menjadi perenungan kita hari ini, karena defenisi murtad, menurut rasul Paulus bukan hanya orang yang berbalik iman, tetapi orang yang mengaku Kristen tetapi tidak mempraktekkan perubahan hidup sebagai seorang beriman yang baik, seperti ia tidak melakukan tanggung jawab sosialnya terhadap keluarganya.

       Memang seharusnya seorang beriman, bukan hanya seorang yang percaya kepada Tuhan tetapi ia sekaligus bisa menunjukkan buah dari imannya tersebut dengan melakukan perbuatan baik, salah satunya adalah memelihara keluarganya. Alkitab menuliskan dengan kalimat “kita harus menghasilkan buah-buah sesuai pertobatan kita” (Matius 3:8).

       Selain rasul Paulus, Yesus juga pernah berkata-kata keras, Ia berkata : “Hai orang munafik !” kepada para ahli Taurat dan orang Farisi sehubungan mereka yang taat melakukan praktek “perpuluhan” dan persembahan namun merasa tidak wajib lagi memelihara orang tuanya. Mereka beranggapan tidak perlu menyantuni orangtuanya karena uangnya telah dipersembahkan kepada Allah di bait Allah.

       “Tetapi kamu berkata : “Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya : Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-orang munafik ! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatiNya jauh daripadaKu.” (Matius 15:5-8)

       Jadi sekali lagi defenisi murtad bukan hanya tidak percaya kepada Tuhan atau tidak beriman, tetapi termasuk juga orang yang memuliakan Tuhan dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, orang ini bisa juga disebut murtad. Demikian juga orang yang taat mempraktekkan ritual agama tetapi tidak punya hati untuk memelihara keluarganya, orang ini lebih buruk daripada orang murtad. Anda mengerti ? (DD)

 

Questions :

1.  Apa sebenarnya arti kata Murtad ?

2.  Mengapa orang yang tak memelihara seisi rumahnya dikatakan orang murtad ?

 

Values :

Jika seorang warga Kerajaan egois dan tak punya belas kasihan kepada keluarganya, maka sebenarnya ia bukan warga Kerajaan yang sejati.

 

“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1 Timotius 5:8)”

 

 

Beriman adalah hubungan vertical kepada Tuhan, namun tanpa bukti berbelas kasihan kepada saudaranya maka sebenarnya hubungan vertikal kepada Tuhan itu palsu.






2 komentar:

  1. “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1 Timotius 5:8)”

    BalasHapus
  2. Beriman adalah hubungan vertical kepada Tuhan, namun tanpa bukti berbelas kasihan kepada saudaranya maka sebenarnya hubungan vertikal kepada Tuhan itu palsu.

    BalasHapus