H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 16 September 2024

Renungan Hidup dengan Seksama

 *LIVE WITH CAREFULLY*

[Hidup Dengan Seksama]


*Efesus 5:15,* _“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif"._


Kita sebagai orang beriman sesungguhnya sedang berjalan di medan peperangan dunia. Dan kita ta'u bahwa dunia ini telah jatuh ke dalam dosa, jadi setiap hari kita bagaikan berjalan di jalan yang berbahaya, tidak rata dan banyak lubang, lalu ancaman senantiasa mengintai.  Rasul Petrus juga mentakan, _lawan kita, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya._ Maka oleh sebab itu, kita harus senantiasa memperhatikan kehidupan dengan saksama, melewati perjalanan hidup setiap hari bagaikan orang arif dan bukan orang bebal. Paling tidak ada 2 hal yang harus kita cermati yakni, _*pertama,*_ kita harus menggunakan waktu yang kita miliki dengan bijaksana. Dari Mazmur 90 pemazmur menginginkan untuk meminta TUHAN mengajar kita dalam menghitung hari-hari, agak kita beroleh hati yang bijaksana. Dimana orang yang bijaksana ditandai dengan konsep yang benar tentang waktu. 


Pemazmur menyadari bahwa hidup dan waktu yang ada sepenuhnya pemberian TUHAN, sehingga waktu harus dipakai dengan bijaksana, bekerja dengan tekun, serta menyisihkan waktu untuk hal-hal yang mendekatkan diri serta memuliakan TUHAN. Jelas saat ini, di dunia ada banyak sekali pilihan tersedia untuk menghabiskan waktu. Jadi jangan sampai pilihan kita membuat kita justru tidak bisa memperhatikan kehidupan yang sesungguhnya. Lalu _*kedua,*_ kita harus mengerti kehendak TUHAN. _“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak TUHAN”._ Maka inilah perbedaan cara hidup orang bijaksana dan orang bodoh. Orang bodoh hidup menurut kehendaknya sendiri,  menurut kesenangan dan egonya sendiri, tanpa melibatkan TUHAN dalam kehidupannya. Sementara orang yang bijaksana merupakan orang yang mencari dan memahami kehendak TUHAN. Lalu ia akan berusaha lebih mengenal TUHAN, memahami isi hati TUHAN. Dan dalam keputusan sehari-harinya, ia biasanya selalu bertanya apa yang TUHAN mau, ke mana TUHAN mau arahkan ia melangkah.


Disisi lain kehidupan tidak menuntut seseorang untuk selalu sampai ke suatu puncak. Tetapi kehidupan hanya meminta seseorang melakukan yang terbaik, yang dapat dilakukan pada setiap tahap pengalaman. Kehidupan akan memberi kesempatan setiap hari untuk mengembangkan segenap kemampuan dan potensi yang seseorang miliki hingga ke suatu puncak. Jadi keberhasilan adalah meraih bagian tertinggi yang ada dalam diri seseorang. Lalu di manakah bagian tertinggi tersebut? Ketika seseorang memberi yang terbaik, yang seseorang miliki, maka di situlah bagian tertingginya atau di situlah keberhasilan ! Seseorang tidak perlu membandingkan pencapaiannya dengan orang lain, oleh sebab setiap orang memiliki bagian tertinggi yang berbeda. Barangkali bagian tertinggi yang kita miliki boleh jadi merupakan bagian terendah dari orang lain. Namun tolak ukur dari keberhasilan ada dalam diri  masing², yaitu apakah seseorang telah memberikan yang terbaik dari yang miliki ? Bagian Terbaik yg anda berikan adalah Bagian Terindah yg akan menjadi kebahagian dan kemuliaan hidup. Orang yang telah memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan orang banyak, akan menikmati kedamaian serta sukacita nurani yang tidak berkesudahan. Kita tidak bersusah hati perduli akan orang lain, tetapi  bersusah hatilah oleh sebab kita tidak pernah melakukan dalam memberi yang terbaik. Kita perlu memperhatikan bagaimana kita menjalani kehidupan selama ini. Dengan berjalan dalam medan peperangan dunia, apakah kita sudah menjalaninya dengan bijaksana dan kewaspadaan? Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Rencana-Nya lebih besar dari pada rencanamu, berserahlah kepada-Nya. Dan damai sejahtera ditemukan dalam ketundukan kepada TUHAN"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







2 komentar:

  1. _"Sejatinya, penderitaan adalah sebuah pengalaman yang mengajarkanmu untuk menjadi kuat. Perjuanganmu melewati masa sulit ini menyiapkan kekuatan yang akan kamu butuhkan pada tahapan kehidupan selanjutnya"._

    BalasHapus
  2. _"Rencana-Nya lebih besar dari pada rencanamu, berserahlah kepada-Nya. Dan damai sejahtera ditemukan dalam ketundukan kepada TUHAN"._

    BalasHapus