*Becoming Holy in All Life*
[Menjadi Kudus Dalam Seluruh Hidup]
*1 Petrus 1:15 -16,* _"tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus"._
Untuk frasa _"sama seperti"_ diterjemahkan dari kata kathos, sebagai yang mengawali suatu arahan yang menghubungkan kekudusan Allah dengan panggilan bagi orang percaya untuk mengejar kekudusan dalam perilaku pribadinya. Jadi Yunani "kathos" diterjemahkan menjadi "seperti," "sama seperti," atau "menurut" dalam bahasa Inggris. Sehingga maknanya dalam kitab suci Alkitab sering kali berpusat pada gagasan mengenai perbandingan atau kesamaan. Dimana dalam Perjanjian Baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani Koine, kata _kathos_ sering muncul, dan akan penggunaannya sering kali menekankan pentingnya hidup dengan cara yang selaras akan ajaran Kristus atau petunjuk Tuhan. Sehingga melalui kata ini, para penulis Alkitab mengajak para pembaca untuk berpikir kritis tentang bagaimana kehidupannya dapat mencerminkan kebenaran ilahi. Pada sisi lainnya peran _kathos_ dalam ajaran Alkitab, dimana fungsi _kathos_ dapat melampaui sekadar perbandingan. Dan _kathos_ berfungsi sebagai elemen ritmis dalam kitab suci yang menghubungkan tindakan orang percaya dengan contoh-contoh ilahi.
Maka dengan menetapkan pedoman perilaku berdasarkan karakter Tuhan, _kathos_ akan dapat membimbing perkembangan etika dan spiritual. Jadi salah satu aspek menarik dari _kathos_ adalah ajakannya untuk meniru Tuhan. Tentu hal ini lebih dari sekadar tindakan; hal ini akan mendorong orang percaya untuk mengembangkan kebajikan yang mencerminkan kasih, anugerah, belas kasihan, dan kekudusan Tuhan. Jadi intinya, _kathos_ menjadi alat penting bagi orang percaya untuk tidak hanya memahami Siapa Tuhan namun juga menjalani kehidupan yang menampilkan sifat-sifat-Nya. Sisi mengajar dan memahami _kathos_ juga memainkan peran penting dalam pengajaran, khususnya dalam surat-surat yang memuat kebenaran doktrinal. Dimana pada saat seorang penulis Alkitab menggunakan _kathos,_ akan memberikan pengajaran yang lebih mudah dipahami pembaca melalui paralelisme dengan entitas yang dikenal—sering kali diambil dari kehidupan Yesus, sifat-sifat Tuhan, maupun contoh-contoh iman dari Perjanjian Lama. Dalam memahami _kathos_ akan memiliki implikasi teologis yang signifikan, yang akan menggerakkan diskusi melampaui modifikasi perilaku sederhana menuju transformasi yang selaras dengan tujuan ilahi.
Dalam realita kehidupan, ketika kita selesai bekerja, melakukan aktifitas diluar, terasa tangan, kaki maupun badan menjadi kotor. Kemudian sesampainya di rumah pasti kita akan bertindak untuk membersihkan tangan, kaki dan badan kita bukan? Jika jikalau sudah mandi bersih, pasti tidak mungkin kita kembali ke tempat kerja lagi, kecuali besok paginya kita masuk kerja kembali. Sehingga yang sudah bersih kita upayakan untuk tidak kita buat kotor kembali. Rasul Petrus menyatakan, _Kamu yang kotor, Tuhan sudah memanggil kamu dan membersihkan hidupmu menjadi putih seperti salju._ Kita sudah menjadi kudus di dalam Tuhan yang adalah kudus, sehingga kita dipanggil untuk menjalani hidup ini dalam kekudusan, yakni kehidupan yang taat dan setia menjalankan Firman Tuhan dalam kehidupan kita setiap hari. Jadi firman Tuhan yang terus merubah hati kita yang semakin berkenan kepada Tuhan. Dimana dari hati yang kudus akan merubah pikiran dan kehendak kita menjadi berkenan di mata Tuhan. Dan juga hati yang kudus akan menghasilkan buah Roh yang sesuai tuntutan Tuhan. Maka diberkatilah orang-orang yang hidup kudus di hadapan Allah. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Perubahan perilaku ini dimulai dari dalam dengan sikap dan pola pikir kita. Ketika kehidupan pikiran batin kita, tujuan hidup kita, dan karakter kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar Kristus, maka secara alamiah, diri lahiriah dan perilaku kita pun akan berubah"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
Morning and have a nice day !
BalasHapus