HAPPILY EVER AFTER
Ester 8-10 , 9 Desember 2024
Jauh sebelum orang merasa bahwa salah satu produsen film anak-anak terbesar di Hollywood salah arah, sebenarnya sejak dahulu nilai-nilainya ada yang kurang mendidik, meski kelihatannya bagus. Mungkin beberapa dari kita termasuk yang kena imbasnya. Biasanya tokoh utama wanitanya terancam bahaya, diselamatkan seorang pahlawan gagah berani, pangeran, atau bahkan makhluk aneh. Tokoh utama pria biasanya harus mengatasi berbagai kesulitan, seringkali harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan gadis tersebut. Lalu mereka hidup bahagia bersama selamanya.
Bagaimana caranya mencapai happily ever after ? Hari ini, saya mengajak Anda untuk melihat dari sisi kesetaraan gender. Setara bukan berarti sama, seperti yang digemakan oleh beberapa gerakan feminisme. Setara berarti kita bisa berdiri dan memandang dari level yang sama ketika kita menggunakan ganjal dengan ketinggian berbeda, karena kita tidak diciptakan dengan tinggi badan yang sama. Saat dipaksakan dengan tugas, tanggung jawab maupun hak yang sama persis, tentunya tidak bisa langgeng seterusnya karena menyalahi kodrat. Pada suatu titik pasti muncul masalah baru.
Dalam dongeng, biasanya peran pria mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan wanita. Lalu wanitanya duduk manis sampai diselamatkan. Untuk happily ever after, ceritanya tidak bisa berhenti sampai disini, bukan ? Bisakah Anda membayangkan pria selalu mempertaruhkan diri mereka (yang memang sudah sewajarnya) hari demi hari, dalam mencari nafkah dan sebagainya, sementara wanita menunggu dilayani seperti mungkin pada saat pacaran ? Nggak mungkin, bukan ? Wanita, jika Anda ingin setara, maka Anda harus melakukan hal yang beratnya sekelas (bukan sama). Bagaimana jika Anda dipanggil untuk “menderita” SEMENTARA pasangan Anda juga bekerja keras ? Apakah Anda mau merelakan hak-hak Anda untuk dilayani ? Bisa jadi Anda harus merelakan tingkat kenyamanan yang Anda nikmati saat masih single. Apakah Anda bersedia melakukan semua itu untuk pasangan Anda yang “mempertaruhkan nyawanya” untuk Anda ? Bagaimana jika pada suatu saat, Anda yang dipanggil untuk mempertaruhkan nyawa Anda untuknya ?
Dari dongeng dan sekarang banyaknya drama korea romantis, banyak wanita terpengaruh dan jadi halu. Mereka menuntut seorang pangeran ganteng, kaya, bersedia mengorbankan segalanya untuknya, dan saat kenyataannya berbeda mereka kecewa. Beberapa lupa bahwa ketika Tuhan mengatakan setara, itu berarti wanita juga dipanggil untuk berkorban. Jadi bukan hak mutlak tanpa tanggung jawab dari pihak wanita. Artinya, jika Anda menginginkan happily ever after, ini hanya bisa dicapai dengan janji untuk tetap bersama dalam keadaan baik atau buruk, saling melayani dan berkorban dengan kasih dan rasa saling menghormati. Tuhan sudah tahu cara yang terbaik dari awal. Kita tinggal mengikuti saja dengan kekuatan dari Roh Kudus. (SO)
Questions :
1. Sudah sesuaikan pandangan Anda dengan Kolose 3:18-19 ?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan saudara yang (nantinya) bisa melengkapi pasangan Anda ?
Values :
Masing-masing dari kita sudah diperlengkapi Tuhan untuk menjalankan bagian yang HARUS kita lakukan.
“Para istri, tunduklah kepada suamimu (sebagai bentuk rasa hormat terhadap posisi mereka sebagai pelindung dan tanggung jawab mereka kepada Tuhan), seperti yang pantas dan sesuai dihadapan Tuhan. Para suami, cintailah istrimu (dengan kasih yang penuh pengertian, sepenanggungan, dan tanpa pamrih yang selalu menginginkan yang terbaik untuk mereka), dan janganlah merasa pahit atau merasa tidak puas terhadap mereka (karena tanggung jawab dalam pernikahan) (Kolose 3:18-19 - AMP)”
Wanita, jika Anda mau dikasihi pasangan, hargai dan buat dia hormat terhadap Anda. Pria, jika Anda mau dihormati pasangan, selain bertanggung jawab, buatlah dia merasa dikasihi dahulu.
Petugas Acara Daebak ! ^^ |
“Para istri, tunduklah kepada suamimu (sebagai bentuk rasa hormat terhadap posisi mereka sebagai pelindung dan tanggung jawab mereka kepada Tuhan), seperti yang pantas dan sesuai dihadapan Tuhan. Para suami, cintailah istrimu (dengan kasih yang penuh pengertian, sepenanggungan, dan tanpa pamrih yang selalu menginginkan yang terbaik untuk mereka), dan janganlah merasa pahit atau merasa tidak puas terhadap mereka (karena tanggung jawab dalam pernikahan) (Kolose 3:18-19 - AMP)”
BalasHapusWanita, jika Anda mau dikasihi pasangan, hargai dan buat dia hormat terhadap Anda. Pria, jika Anda mau dihormati pasangan, selain bertanggung jawab, buatlah dia merasa dikasihi dahulu.
BalasHapus