H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 22 Desember 2024

Kasih Mula Mula

 *First Love?*

[Kasih Mula-Mula?]


*Wahyu 2:4,*  _"Meskipun demikian, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula"._


Frasa ini memperkenalkan teguran ilahi dari Yesus kepada jemaat di Efesus, dan kata Yunani untuk _"melawan"_ adalah kata, yang menyiratkan pertentangan atau keluhan yang kuat. Lalu secara historis, Efesus merupakan kota terkemuka yang dikenal karena pengabdiannya kepada dewi Artemis, dan jemaat di sana dipuji karena ketekunan serta kemurnian doktrinalnya. Akan tetapi, frasa ini menunjukkan masalah serius yang menutupi kualitas terpuji mereka. Sehingga frasa ini berfungsi sebagai pengingat bahwa bahkan jemaat dengan praktik eksternal0 yang kuat dapat gagal di mata Kristus jika pengabdian internal memudar. Kata Yunani _"aphiΔ“mi"_ digunakan di sini,  berarti _meninggalkan, mengabaikan, atau melepaskan._ Dan istilah ini menunjukkan tindakan yang disengaja atau pengabaian, bukan kehilangan yang pasif. 


Konteks historis Efesus, merupakan sebuah pusat perdagangan yang ramai, mungkin telah menyebabkan gangguan yang menyebabkan orang-orang percaya secara bertahap mengabaikan prioritas spiritual mereka. Dan pengabaian ini bukan sekadar penyimpangan tetapi penyimpangan yang disengaja dari sesuatu yang pernah dijunjung tinggi, yang menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam menjaga semangat spiritual seseorang. Untuk frasa _"cinta pertama"_ mengacu pada semangat dan pengabdian awal yang dimiliki orang-orang percaya di Efesus untuk Kristus ketika mereka pertama kali memeluk iman. Dan kata Yunani _"prōtos"_ untuk _yang pertama_ menunjukkan bukan hanya urutan kronologis namun juga keutamaan dalam hal pentingnya. Cinta ini mendasar, mirip dengan komitmen penuh gairah yang terlihat dalam kehidupan orang percaya baru. Secara alkitabiah, cinta adalah perintah terbesar ( Matius 22:37-39 ), dan ketidakhadirannya sebagai masalah serius. Untuk konteks historis gereja mula-mula, yang menghadapi penganiayaan dan tekanan masyarakat, menggaris bawahi tantangan untuk mempertahankan cinta terdebut di tengah-tengah pencobaan eksternal maupun internal. Adanya panggilan untuk kembali ke _"cinta pertama"_ (kasih mula-mula) merupakan panggilan untuk menyalakan kembali gairah dan prioritas hubungan dengan Kristus, yang selayaknya menjadi kekuatan pendorong di balik semua tindakan serta keyakinan mereka.


Disisi lain dimana salah satu ciri makhluk hidup adalah dapat bergerak aktif. Walaupun demikian, tidak tepat apabila kita mengatakan segala yang bergerak aktif ialah makhluk hidup. Sebagai contoh _robot,_ dimana robot aktif bergerak yang dibuat menyerupai manusia, hewan bisa berjalan, bekerja mengambil, mengangkat atau memindah barang-barang, dlsb. Akan tetapi, robot bukan makhluk hidup, karena tidak ada kehidupan dalam sebuah robot. Jemaat di Efesus terlihat giat mengiring Tuhan, mereka mau bersabar dalam penderitaan, pula tidak lelah melayani. Walaupun demikian, Tuhan mengatakan bahwa Dia mencela mereka. Dan penyebabnya adalah mereka didapati telah meninggalkan kasihnya yang semula. Di mata Tuhan sendiri, jemaat di Efesus terlihat bagaikan robot, sebab mereka bergerak aktif untuk Tuhan, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan rohani di dalam diri mereka. Dan mereka melakukan banyak hal untuk Tuhan, tetapi tidak didasarkan atas kasih kepada  Dia; tidak ada kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, seperti sebelumnya yang mereka rasakan. Jelas tanpa kasih mula-mula, rohani jemaat tersebut didapati telah mati, sebab semua aktifitas dikendalikan oleh kebiasaan atau rutinitas sehari-hari. Tuhan memperingatkan jemaat di Efesus bahwa mereka telah begitu dalam terjatuh, dan harus bertobat serta mau melakukan kembali apa yang semula mereka lakukan. Hal yang sama, peringatan Tuhan di berikan kepada kita. Dimana jangan sampai kita didapati seperti robot, bergerak aktif, namun tidak terlihat adanya tanda kehidupan rohani. Maka perlu mengenakan kembali kasih mula-mula. Selayaknya dalam mengiring Tuhan dan melakukan pekerjaan-Nya, kita harus lakukan dengan kehidupan rohani yang dipenuhi kasih seperti waktu awalnya mengenal Dia. Maria Vasquez menyatakan, _"Tuhan adalah cinta, dan sebagai cinta murni, Dia selalu inklusif, dan saya percaya bahwa kita juga harus demikian"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*








Tidak ada komentar:

Posting Komentar