H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 31 Januari 2025

Berdampak Baik

 *Good Impact*

[Berdampak Baik]


*Lukas 14:33-34,* _"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?"_


Frasa ini dengan cara yang sama, menghubungkan ajaran saat ini dengan perumpamaan dan ajaran Yesus sebelumnya. Dari Lukas 14 , Yesus menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan harga menjadi murid, seperti perumpamaan tentang tukang menara dan raja yang pergi berperang. Dan Frasa _"dengan cara yang sama"_ menunjukkan adanya kesamaan contoh-contoh, yang memerlukan pertimbangan serta komitmen yang cermat dalam mengikuti Kristus. Ada kalimat _"salah seorang di antara kamu,"_ sebagai frasa yang menekankan sifat pribadi dari panggilan untuk menjadi murid. Dan hal ini merupakan undangan yang diberikan kepada setiap individu, yang tidak dibatasi oleh status sosial, suku bangsa, atau latar belakang. Jadi universalitas panggilan ini mencerminkan sifat inklusif Injil, seperti yang terlihat dalam bagian-bagian seperti Galatia 3:28 , di mana Paulus menyatakan bahwa di dalam Kristus, tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, budak atau orang merdeka.


Asa juga di bagian lain Alkitab pernyataan _"yang tidak menyerahkan segala miliknya"._ merupakan frasa yang menyoroti sifat radikal dari pemuridan. Panggilan untuk _"melepaskan segala milik"_ sebagai panggilan untuk memprioritaskan Yesus di atas semua harta benda maupun ambisi pribadi. Hal ini yang menggemakan ajaran Yesus dalam Matius 6:19-21, di mana Dia memerintahkan para pengikut-Nya untuk menyimpan harta di surga dari pada di bumi. Secara historis, hal ini akan menjadi perintah yang menantang dalam budaya di mana kekayaan dan harta benda sering dilihat sebagai tanda-tanda kebaikan Tuhan. Serta ada juga kalimat _"tidak dapat menjadi murid-Ku,"_ dimana frasa ini menetapkan syarat yang jelas untuk menjadi murid sejati. Frasa ini juga menggarisbawahi gagasan bahwa mengikuti Yesus membutuhkan komitmen dan penyerahan diri secara total. Adanya istilah _"murid"_ menyiratkan seorang pembelajar atau pengikut yang mematuhi ajaran serta gaya hidup sang guru. Tentu dalam konteks Yudaisme abad pertama, menjadi murid melibatkan hubungan pribadi yang dekat dengan sang rabi, yang sering kali membutuhkan pengorbanan pribadi yang signifikan. Jadi hal demikian mencerminkan panggilan Yesus kepada murid-murid-Nya yang pertama, seperti Petrus dan Andreas, yang meninggalkan jala mereka untuk mengikuti-Nya (Matius 4:18-20).


Dari ayat diatas tentang garam, biasanya berguna untuk memberi rasa terhadap setiap masakan namun kalau sudah tidak ada rasanya maka makanan akan tidak ada rasa atau tawar serta tidak enak rasanya. Tentu sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus hendaknya kita juga memberikan rasa kepada setiap orang yang belum mengenal Yesus, sehingga mereka melihat bahwa kita berbeda dengan orang dunia ini dan janganlah kita malah mengikuti dunia ini. Hal inilah salah satu sebagai tujuan dari murid. Lalu apakah kehadiran kita benar "sudah menjadi garam yang memberkati serta mempengaruhi orang lain" di sekitar kita bagi kemulian Tuhan? Baik keluarga, tetangga, sekolah,  teman sepelayanan, media sosial dll. Jadi nemberi rasa yang baik berarti memberi dampak yang baik di market place kita atau di lingkungan dimana kita berada. Sebagai pengikut-Nya tunjukkanlah rasa di mana kita berada. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Berbuat baiklah kepada semua orang, sebab kita tidak tahu bagaimana pengaruh kebaikan kita bagi mereka"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







2 komentar:

  1. Berbuat baiklah kepada semua orang, sebab kita tidak tahu bagaimana pengaruh kebaikan kita bagi mereka.

    BalasHapus
  2. *Lukas 14:33-34,* _"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?"_

    BalasHapus