H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 09 Februari 2025

Mazmur 25 : 5

 *In God's Truth*

[Dalam Kebenaran Tuhan]


*Mazmur 25:5,* _"Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari"._


Dari Mazmur 25, Daud mengawalinya tidak dengan menyatakan kejayaan maupun kebaikannya, melainkan penyerahan dirinya kepada Tuhan. Sebab Daud percaya bahwa Tuhan saja yang dapat menolong dan membebaskannya dari para musuhnya, karena Tuhan sebagai Allah yang berdaulat serta berkuasa atas segala sesuatu. Dimana penyerahan diri ini ditunjukkan dalam dua kesadaran yang saling terkait: _"Pertama"_ adalah kesadaran akan siapa dirinya di hadapan Tuhan. Pada saat Daud memahami keberadaannya sebagai manusia berdosa, maka ia datang kepada Tuhan bukan dengan memerintah-Nya untuk melakukan ini dan itu baginya. Tetapi sebaliknya, ia datang dengan kerendahan hati dan memohon akan pengampunan-Nya (6-7, 11, 18). Kemudian yang _"kedua"_ adalah kesadaran akan siapa Tuhan dalam hidupnya. Dimana Tuhan merupakan Allah yang bukan hanya berkuasa, melainkan juga penuh kasih setia. Sehingga Daud percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan umat-Nya yang berharap kepada-Nya. Oleh sebab itu, maka Daud berharap serta memohon tuntunan hanya kepada Tuhan (8-10, 12).


Ada beberapa frasa _"Beritahukanlah jalan-jalan-Mu," "Tuntunlah aku berjalan dalam kebenaran-Mu," "Mataku tetap terarah kepada TUHAN," dan "menanti-nantikan Engkau"_ (4-5, 15, 21), hal ini menunjukkan kerinduan Daud akan Tuhan serta tekadnya untuk hidup seturut kehendak-Nya. Lalu bagaimana dengan kita ketika kita diperhadapkan pada pergumulan hidup? Apakah kita akan menjadi marah serta menyalahkan Tuhan, kemudian menuntut-Nya untuk memenuhi apa yang kita mau? Dan apakah kita lebih memilih untuk menghadapinya dengan kemampuan kita sendiri seolah-olah tidak ada Tuhan? Atau, apakah kita akan datang kepada-Nya dalam penyerahan diri seperti Daud? Jadi Mazmur ini mengingatkan kita untuk senantiasa menyadari siapa kita di hadapan-Nya dan siapa Tuhan dalam hidup kita, sehingga dengan kerendahan hati kita terus bergantung serta berharap kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan. Harapannya, kiranya kerinduan Daud serta komitmennya juga akan menjadi bagian dalam perjalanan hidup kita bersama Tuhan. 


Lalu bagaimana kehidupan anak-anak Tuhan, pasca diselamatkan oleh Tuhan Yesus? Jadilah seperti Daud sebagai penulis Mazmur, yang menyatakan, _“Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari”._ Dapat berarti bahwa selanjang kehidupan Daud, ia menanti-nantikan Tuhan. Mengapa ? Oleh sebab Daud sadar bahwa hidupnya tidak mampu berjalan sendiri tanpa Tuhan yang menyertainya. Dimana Daud nengakui tidak mampu mengatasi kedagingannya atau hidup lamanya, jika tanpa Tuhan yang menolong dirinya, dan Roh Tuhan yang terus merubah hatinya. Sehingga Daud menyatakan, _“Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu,”_ supaya tidak berdosa, tidak dikuasai kedagingannya atau sifat dan karakternya yang hancur atau yang rusak. Daud meminta agar Tuhan saja yang menuntun hidupnya agar setiap saat berjalan dalam kebenaran-Nya, bahkan Daud juga meminta agar Tuhan sendiri yang mengajarnya untuk berada dalam kebenaran-Nya. Mari kita jadikan doa Daud dan permintaannya kepada Allah Bapa kita, yang menjadi permohonan dan permintaan doa kita juga kepada Allah Bapa. Dan mari dalam memasuki hari-hari yang penuh tantangan serta menjalani aktivitas, perkerjaan, studi, kuliah, pelayanan kita dan lainnya... pintakan agar Tuhan menuntun dan membimbing dengan kuasa anugerah-Nya. Tuhan Yesus menolong kita. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Ketika kamu bersandar pada Tuhan, Dia akan menjaga langkahmu"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







2 komentar: