EXALTING THE LOWLY IN SPIRIT
Markus 10:1-31, 29 Juni 2025
Tema renungan Minggu kelima bulan Juni 2025 adalah Exalting the Lowly in Spirit yang memiliki arti Mengangkat / Meninggikan Orang yang Rendah Hati. Hal ini berarti Allah menaruh hati pada mereka yang tulus merendahkan diri dihadapanNya, dan bukan sekedar sikap luar, tetapi kondisi hati yang sadar akan kelemahan, dosa dan kebutuhan akan kuasa serta anugerahNya. Orang yang memiliki kerendahan hati membuka ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja memperbarui, membentuk karakter Kristus, dan menggenapi janji Allah. Mari kita belajar tiga hal tentang Exalting the Lowly in Spirit.
Yang pertama, Jangan Menyombongkan diri - Roma 11:20. Menyombongkan diri adalah mengunggulkan kekuatan, prestasi, atau status diri tanpa mengakui sumber segala sesuatu : Allah sendiri. Hati yang rendah tahu bahwa segala bakat, kesempatan, dan karunia datang dari tanganNya. Oleh sebab itu mari kita jangan sombong dengan apa yang telah kita lakukan kepada Allah dan orang lain, biarlah semua penilaian dan pujian datangnya dari Allah saja.
Yang kedua, Selalu Jaga Hati dalam Segala Situasi - Amsal 4:23. Kerendahan hati bukan hanya saat kita “rendah” dimata manusia, tetapi juga ketika diuji, dicemooh, dicobai, diperlakukan tidak adil atau dipuji dan hidup dalam kelimpahan berkat. Menjaga hati berarti tetap tunduk pada firman, mau mengampuni dengan sepenuh hati, sabar menanggung hal-hal yang diluar dugaan, dan memilih kasih dalam setiap respons.
Yang ketiga, Percayalah Waktu Tuhan Selalu yang Terbaik - Yeremia 29:11. Orang yang rendah hati belajar untuk percaya dan setuju dengan rencana dan kehendak Tuhan. Orang yang rendah hati yakin bahwa rancanganNya penuh damai dan berkat, meski jawaban doa mungkin datang terbalut penantian atau ujian. Orang yang rendah hati belajar untuk percaya dengan waktu Tuhan, artinya menyerahkan ambisi pribadinya ke tangan Tuhan. Masihkah kita meragukan rencanaNya dan kehendakNya atas kehidupan kita ?
Exalting the Lowly in Spirit menuntun kita untuk menanggalkan dan meninggalkan kesombongan, memelihara kelembutan hati, dan berserah pada waktuNya. Ketika kita merendahkan diri dihadapan Allah, yaitu mengakui kekurangan, menjaga hati, dan menunggu janjiNya, maka Dia sendiri yang meneguhkan langkah, memulihkan hati, dan meninggikan kita sesuai kehendakNya. Sudahkah hati kita benar-benar rendah untuk ditinggikan oleh Allah ? Stay blessed. (DW)
Questions :
1. Mengapa kerendahan hati menjadi kunci menjadi pribadi yang dipercaya oleh Allah ?
2. Bagaimana cara untuk setuju dengan rencana dan kehendak Allah ?
Values :
Seorang warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang menyadari bahwa kunci mengatasi egoisme adalah meneladani kehidupan Kristus.
“Sebab siapa yang meninggikan diri, akan direndahkan dan siapa yang merendahkan diri, akan ditinggikan (Lukas 14:11-TB2)”
Kesombongan akan membuat kita tersandung dan jatuh, namun kerendahan hati menuntun kita masuk kedalam pintu kesempatan dan promosi yang datang dari Allah atas kehidupan kita.


“Sebab siapa yang meninggikan diri, akan direndahkan dan siapa yang merendahkan diri, akan ditinggikan (Lukas 14:11-TB2)”
BalasHapusKesombongan akan membuat kita tersandung dan jatuh, namun kerendahan hati menuntun kita masuk kedalam pintu kesempatan dan promosi yang datang dari Allah atas kehidupan kita.
BalasHapus