H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 15 Oktober 2025

Daniel 3 , 13 - 18

 Renungan Partangiangan Epistel Minggu ke 3 Oktober 2025 ( Daniel 3, 13 -18)

Jika pada umumnya kita disungguhi khotbah bahwa Allah perkasa, Allah sanggup, Allah kuat, Allah dapat melakukan diluar jangkauan kita, mungkin itu juga yang akan diberitakan para pengkhotbah pada umumnya, tapi kali ini mungkin saya akan membawa sesuatu hal yang berbeda.

Mereka biasanya membawanya sedemikian rupa tapi pada praktik lapangannya mereka akan kesulitan dalam mengaplikasikannya. Kenapa? Karena ini bukan keadaan yang menyedihkan, ini bukan cerita tentang seseorang yang tidak memiliki harapan,seseoarng yang mengalami malapetaka jelas ini bukan itu. Ini adalah keadaan yang jelas jelas keadaan yang sangat masuk akal tidak ada kesedihan dan kesengsaraan yang menginginkan pengharapan.


Jadi apa yang akan di ceritakan dalam perikop ini?

Pada zaman ini ada dikenal dengan seorang apologet, seseorang yang dapat mempertahankan iman mereka dan mengajak orang lain untuk percaya kepada iman kristen. Seseorang apologet adalah seseorang yang dapat memahami pemahaman orang lain yang kemudian dia dapat menjabarkan pemahamannya dalam kekristenan sehingga membuat orang lain menjadi orang ikut percaya. Banyak orang sekarang karena alasan tertentu karena kejadian tertentu justru membuat percakapan yang menyenangkan mengenai iman. Saya misalnya akan selalu menjadi percakapan yang panjang jika seseorang bertanya kepada saya bagaimana saya berhenti merokok. itu akan menjadi topik yang sebelumnya adalah topik untuk merendahkan tapi pada akhirnya percakapan mengenai iman tejadi, saya dapat menemukan kesamaan dengan perikop ini, ya saya tahu itu tidak akan membunuh saya tapi memang sadrakh dan kawan kawnnya beresiko mati.

 Tapi setidaknya itu bukan cerita tentang kesengsaraan yang tiada pengharapan


Pendalaman Alkitab

Kita tahu pada ada orang orang yang pintar yang dari keturunan bangsawan yang diangkut oleh nebukkadnesar ke kerajaannya untuk melayaninya disana dan salah satunya daniel dan mereka bertiga ini. Kejadian ini sebenarnya adalah jebakan karena para pegawai nebukkadnesar merasa cemburu dengan kemampuan orang orang jahudi. Dan mereka ingin menjebak orang jahudi dan satu satunya cara adalah dengan membuat suatu peraturan yang akan sangat sulit mereka lakukan, yaitu menyembah berhala dan dewa dewa.

Raja Nebukkadnesar adalah raja yang besar dan juga sombong, kita dapat membayang kan bagaimana para pegawainya meninggi ninggikan nebukkkad nesar. Karena pegawainya tahu bahwa raja mereka adalah raja yang sombong, dan gayung pun bersambut, raja pun menyambut baik undang undang itu bahwa patungnya harus disembah.

Waktu didengarnya bahwa sadrakh dan kawan kawannya tidak mau melakukan itu, raja tidak langsung menghukumnya, itu berarti memang mereka disenangi oleh raja. Dan bahkan raja masih ingin mengampuni mereka seoalah olah berkata " ayolah sadrakh dan kawan kawan hanya sekedar menyembah ini saja, habis itu selesai, tapi kemudian raja teringat akan kesombongannya " tangan siapa yang dapat melepaskan kamu dari tanganku".

Yang menarik dari jawaban mereka adalah bahwa mereka

1. Mereka tetap memberi hormat kepada raja sebagaimana semestinya raja

2. Mereka tahu bahwa ini bukan diskusi

3. Mereka berbicara seperlunya

4. Jika Tuhan kami itu mau melepaskannya maka dia akan melepaskannya

5. JIka tidak juga, maka kami tidak akan menyembahnya.

JIka kita lihat percakapan mereka di bagian terakhir, jika Tuhan mau maka dia akan melepaskan kami, tapi kalau tidak tetap juga kami tidak menyembahnya. Apa arti dari ini semua? jika saya dapat menjelaskan secara sederhan, ya pak raja, kami memang memilki Allah yang kami sembah, dan dia itu hidup. Dan kami anggaplah dia seperti perkataanmu mana ada alllah yang sanggup melepaskan kami dari tanganmu. ok lah itu terjadi, tapi menyembah itu jelas sesuatu kebodohan yang lebih lagi bagi kami, jelas itu bukan Allah, lucu dan itu tidak masuk akal. Kami hanya akan menyembah ALlah yang hidua, yang telah berbicara kepada nenenk moyang kami, telah melewati hal hal diluar kendali kami, masa kami lebih memilih patung sialan ini, ah tidak masuk akal raja kami. Maka raja marah dan mencampakkn mereka.

Kita sudah tahu akhir kisah ini tapi bukan itu tujuan kita. Kita dibatasi sampai ayat 18.

Kesimpulan

Allah kita adalah Allah yang masuk akal, Dia telah melakukan banyak hal yang dilihat oleh kita sendiri dan nenek moyang kita, masak kita beralih karena hanya sekedar yang memuakkan dan membosankan itu tidak masuk akal.

Jadi amang inang, kalau kitapun sekarang mengalami kesusahan dan kegelisahan dan banyak masalah masa gara gara itu jadi bukan Allah lagi Tuhan yang ktia sembah. Ya gak lah. Itu aj kok repot. Ya sudah seperti perkataan sadraks cs, kalaupun hidupku tidak baik baik, saya tidak mendapat apa yang saya inginkan kami tidak mendapat yang seharusnya, oh itu tidak membuat ALlah saya yang besar itu menjadi bukan ALlah. Jadi sepretiny yang diawal saya sampaikan. Ini adalah percakapan apologet yang menyenangkan.







2 komentar:

  1. Allah kita adalah Allah yang masuk akal, Dia telah melakukan banyak hal yang dilihat oleh kita sendiri dan nenek moyang kita, masak kita beralih karena hanya sekedar yang memuakkan dan membosankan itu tidak masuk akal.

    BalasHapus
  2. Kita sudah tahu akhir kisah ini tapi bukan itu tujuan kita. Kita dibatasi sampai ayat 18.

    BalasHapus