*"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."*
📖 *Matius 7:12-14*
Zaman ini banyak orang berlari cepat dalam pelayanan, ingin langsung “naik panggung”, dikenal, dipromosikan, dan mendapat posisi tanpa melalui proses, tanpa menghargai siapa yang menolong, memperkenalkan, atau membuka jalan bagi mereka. Inilah yang disebut “by pass” dalam pelayanan — melangkahi jalur, melewati otoritas, dan melupakan etika rohani.
Etika dalam pelayanan bukan sekadar sopan santun duniawi, tetapi cermin dari karakter Kristus. Tuhan Yesus sendiri menghormati Yohanes Pembaptis yang membuka jalan bagi-Nya
(Matius 3:13–15).
Ia tidak datang langsung tampil di depan orang banyak, tetapi merendahkan diri dan berkata, *“Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”*
Namun hari-hari ini, banyak pelayan justru melupakan tangan-tangan yang dulu menolongnya. Diperkenalkan ke hamba Tuhan lain, lalu berelasi sendiri tanpa menghargai orang yang menjembatani.
Dikasih kesempatan pelayanan, lalu berjalan sendiri seolah-olah semua karena kemampuan pribadi. Itu bukan kebesaran, tapi kekerdilan hati.
*Orang yang tidak tahu etika dan tidak tahu berterima kasih cepat naik, tapi juga cepat habis.* Sebab Tuhan tidak meneguhkan pelayanan yang dibangun di atas ambisi dan ketidakhormatan.
*Sementara, orang yang tahu menghormati, tahu menjaga hubungan, dan tahu berterima kasih —* walau tampaknya lambat — akan dipercayakan lebih besar, sebab Tuhan tahu dia bisa dipercaya.
Seorang penginjil muda di Asia dulu dibawa dan diperkenalkan oleh hamba Tuhan senior ke banyak gereja. Tapi setelah terkenal, ia mulai memotong jalur — melayani langsung tanpa koordinasi dan tidak lagi menghormati yang menolongnya.
Beberapa tahun kemudian, pelayanannya runtuh: pintu-pintu pelayanan tertutup, reputasi menurun, dan ia sendiri mengaku kehilangan hadirat Tuhan. *Ia baru sadar: karakter lebih penting dari karier pelayanan.* Sebab yang mengangkat bukan manusia, tapi Tuhan yang melihat hati dan sikap setiap orang.
*Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.* Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. *Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa.*
✍️ *Amsal 22:4-8*
✅ *BY PASS = MERENDAHKAN OTORITAS*
![]() |
| Wirausaha siappudan |


*Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.* Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. *Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa.*
BalasHapus✍️ *Amsal 22:4-8*
*"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."*
BalasHapus📖 *Matius 7:12-14*