Kesempatan
Hidup Kedua
Sungguh hebat, dasyat, dan nyata kuasa
Tuhan yang saya alami. Saya pernah mengalami sakit yang aneh, dimana di awal
diagnosa dokter menyatakan bahwa saya terkena sakit malaria. Tetapi saya tidak
bisa mengingat keadaan saya dan keadaan sekeliling saya. Saya merasa ada kuasa
lain yang menimbulkan rasa takut yang senantiasa mengikuti saya. Dokter
memeriksa kepala dan tubuh saya, namun hasilnya tidak ditemukan hal-hal yang
aneh atau ada kelainan dalam tubuh saya. Hasil pemeriksaan menyatakan saya
normal. Namun pada saat itu saya tidak bisa mengingat apapun sebelumnya !. saya
seperti mengalami amnesia dan bisa dikatakan seperti geger otak yang
mengakibatkan saya kehilangan memori akibat sebuah kecelakaan. Saya tidak ingat
suami dan anak saya pada waktu itu. yang ada, saya merasa seperti dihantui
sesuatu yang saya tidak tahu apakah hal tersebut. Hampir setiap hari saya
merasa ketakutan dan saya melewati hari-hari yang tidak biasa. Namun demikian,
ada satu hal yang keluarga saya ceritakan waktu saya dalam kondisi “sakit”
tersebut, saya selalu memuji Tuhan walaupun saya tidak ingat persis apa yang
saya lakukan saat itu.
Karena cinta dan rahmat Tuhan yang
begitu besar kepada saya, muzijatpun terjadi. Saya dibawa ke dokter jiwa untuk
menjalani terapi kejiwaan saya. Saya dianggap mengalami gangguan kejiwaan,
dimana kondisi fisik saya normal namun jiwa saya terganggu dan tak jarang saya
hampir melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri saya sendiri atau orang
lain yang berada di sekitar saya. Pada akhir terapi, salah seorang dokter
menyarankan agar saya diberi stimulasi pada saraf otak saya melalui aliran
listrik / setrum ke tubuh saya. Awalnya keluarga saya tidak setuju karena hal
tersebut dapat mengancam keselamatan saya. Namun, ketika mereka melihat kondisi
saya semakin parah, akhirnya dengan persetujuan keluarga, saya diizinkan
menjalani proses itu dengan resiko sepenuhnya kami tanggung. Mujizat pun
terjadi, pada pagi harinya ketika bangun saya mulai mengingat siapa diri saya
dan keluarga saya. Kemudian saya dibawa pulang dari rumah sakit, perlahan demi
perlahan ingatan saya pun berangsur pulih. Entah bagaimana seritanya, tetapi
kuasa yang menghantui dan menakut-nakuti saya pun ikut sirna.
Hari, bulan, dan tahun berganti,
kondisi fisik serta jiwa saya semakin membaik. Saat ini saya masih hidup dan
melayani Tuhan. Saya sangat yakin, tanpa pertolongan serta campur tangan Tuhan
melalui dokter dan obat-obatan yang saya konsumsi, mustahil saya bisa sembuh
dan hidup normal seperti saat ini. Setelah sembuh dari penyakit tersebut
kerohanian saya semakin bertumbuh. Saya bisa mendengar suara Tuhan dan memiliki
hubungan yang karib denganNya. Tuhan sungguh turut bekerja dalam segala hal
untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Dibalik segala
penyakit-penyakit, persoalan atau apa pun yang membuat kita tidak berdaya,
ingatlah bahwa akan selalu ada suatu hal yang indah, yang Tuhan sediakan bagi
kita asalkan kita tetap sabar dan setia menantikan pertolongan dari Dia !
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami
ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kehidupan manusia. Sebab
Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar,
sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Kor 10:13).
Sumber : MANSOR MARET 2012
(No. 168 tahun XIV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar