PENGATURAN KELEMBAPAN DAN KAYU
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RESUME
Kayu merupakan salah
satu sumber daya alam yang abadi, ekonomis, dan dapat diperbaharui, merupakan
bahan bangunan yang dipilih dan disukai oleh masyarakat Amerika Utara. Hal ini
dikarenakan penampilan yang telah dibuktikan oleh desain yang tepat untuk
perumahan yang kuat dan abadi oleh kebanyakan orang. Oleh karena itu,
pengaturan kelembaban dalam struktur hasil kayu sangat penting dalam mengontrol
kembang susut kayu dan mencegah segala permasalahan yang berhubungan dengan
jamur dan kebusukan.
Kayu
dan Kelembaban
Kayu
merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu mampu untuk menyerap dan
melepaskan air, baik dalam bentuk cairan atau uap air. Penyerapan atau
pelepasan air tergantung pada suhu dan kelembapan sekitarnya, serta jumlah air
yang ada di dalam kayu. Kadar air kayu adalah banyaknya air yang ada di dalam
sepotong kayu dinyatakan sebagai persentase dari berat kayu kering oven.
Ketika
kayu mencapai titik keseimbangan antara atmosfer disekelilingnyadan tidak
menyerap dan melepaskan air lagi, maka kayu dikatakan telah mencapai EMC
(equilibrium moisture content) atau kadar air kesetimbangan. Penyusutan pada
kayu banyak terjadi pada bidang radial dan tangensial daripada bidang parallel
atau longitudinal. Sebelum kayu dikirim ke penggunanya, sebaiknya kayu
dikeringkan terlebih dahulu setelah digergaji untuk mengurangi atau menghindari
pertumbuhan jamur, noda atau pembusukan serta mengurangi pengembangan dan
penyusutan kayu.
Kayu yang Tidak Dijaga Kekeringannya
Kelembapan
atau kandungan air pada kayu dapat menyebabkan perubahan warna, jamur, dan
pembusukan. Air pada kayu dapat menyebabkan warna kayu menjadi lebih gelap
sehingga terjadilah perubahan warna. Penyebab yang sangat berpotensial terhadap
perubahan warna termasuk :
-
Penodaan oleh jamur (yang biasa disebut
“bluestain” atau jamur biru)
-
Kerusakan kena hujan dan angina (yang
menimbulkan warna abu-abu), pembusukan oleh jamur, jamur (yang dapat muncul
dalam berbagai warna, abu-abu, merah, cokelat, hitam, dan kuning pucat),
kotoran (yang tergosok hilang saat kering), noda besi (yang disebabkan oleh
ikatan baja, mesin dari pabrik dan alat transportasi yang digunakan), ragi
(hitam dan berlumpur jika disentuh), beberapa macam noda kimia (yang disebabkan
oleh proses alami zat kimia kayu)
Pada kasus penodaan oleh jamur,
penodaan mungkin terjadi sebelum kayu digergaji menjadi kayu gergajian,
walaupun penyimpanan kayu gergajian basah yang memakan waktu yang lama juga
menyebabkan penodaan pada kayu. Jamur pembusuk berbeda dengan jamur dan jamur
penoda. Jamur dan jamur penoda menyerap air bebas dan gula yang tersimpan dalam
kayu tetapi tidak mempengaruhi kekuatan kayu. Akan tetapi jamur berpotensial
tumbuh dengan subur ketika ada kelembapan. Walaupun masih banyak factor yang
tidak diketahui mengenai jamur dan efeknya terhadap kesehatan, satu hal yang
pasti bahwa jamur mengindikasikan permasalahan besar dan pengaturan kelembaban
pada sebuah bangunan. Beberapa penyebab air berpotensi masuk ke dalam bangunan,
diantaranya adalah kegagalan pipa air, ketersediaan panas yang sedikit,
kebocoran pelapis atau penutup bangunan, dan ventilasi udara yang minim.
Penggunaan
Kayu dalam Bangunan
Dalam
aplikasi normal, kayu akan mengalami perubahan kadar air melalui hidupnya dalam
hubungannya dengan perubahan iklim dalam kelembaban dan temperature. Pada
kenyataannya, kayu merupakan pemasuk kelembaban yang baik dan akan membantu
menyeimbangkan fluktuasi kelembapan dalam bangunan . Level kadar air kayu harus
tinggi (diatas 30 %) untuk jangka waktu yang diperpanjang untuk membuat kayu
membusuk. Kebanyakan jamur tumbuh lebih cepat pada suhu 60-800F
(15-250C), sekitarnya membeku maka jamur tumbuh dengan sangat lambat
atau tidak sama sekali.
Penggunaan Kayu Diluar Bangunan
Berapa
aplikasi di luar bangunan seperti dek dan teras lebih kondusif untuk membusuk,
dalam kasus ini kayu harus dilindungi dengan perlakuan (pengawetan kayu). Tanpa
memperhatikan pengembangan perlindungan, alangkah baiknya mempraktekkannya
untuk menjaga kayu dari sumber daya air yang berpotensi merusak struktur
bangunan
Dipastikan
area penyimpanan dan tanahnya kering dan terbebas dari hal-hal yang
membahayakan, seperti tumbuhan bawah. Kemasan kayu gergajian, tiang, kaso, dan
panel 6-8 inchi dari atas tanah dijaga agar tidak mudah menyerap air.
Dalam
semua kasus, rekomendasi pertama adalah bahwa sumber kelembaban dan kondisi
yang cocok untuk pertumbuhan jamur harus dieliminasi sebelum permukaan jamur
dibersihkan. Latihan yang baik juga harus mempertimbangkan kesehatan para
pekerja dalam pembersihan daerah yang teridentifikasi jamur. Agar meminimalisir
resiko dalam bekerja, direkomendasikan untuk menggunakan peralatan pelindung ,
seperti masker, sarung tangan karet, dan pelindung mata.
Beberapa
hal yang harus diingat saat penanganan produk kayu untuk memastikan bahwa
produk kayu tersebut tetap kering dan bebas dari jamur adalah memeriksa
pembungkus pada saat pengiriman, sudah menutupi permukaan kayu seluruhnya,
meminimalisasi penyimpanan di tempat
luar, simpan produk kayu di tempat yang kering, area yang benar-benar kering,
jaga penutup pelindung utuh pada produk hingga siap digunakan , beri cukup
waktu bagi produk untuk mongering jika terkena basah, dan hindari penutupan
dekat dinding jika bahan bangunan basah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar