H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 06 September 2012

Kekuatan dan keawetan kayu


Faktor  yang Mempengaruhi Kekuatan dan Keawetan Kayu

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan dan keawetan kayu di bangunan rumah kita
1.      Pengaruh Cuaca. Kayu yang sering berhadapan dengan udara terbuka yang terletak di daerah curah hujan dan  kelembaban tinggi akan menyebabkan kayu cepat lembab sehingga dalam waktu yang lama kayu akan menyerap air sehingga kayu akan mengembang yang memungkinkan kayu menjadi melengkung  ke salah satu sisi. Kerusakan lainnya yang mungkin terjadi jika kayu sering kena air  atau pengaruh udara yang terlalu lembab adalah kayu membusuk  atau lapuk. Pengaruh lainnya yang sering terjadi adalah jika udara mengandung bakteri atau jamur  kayu akan  terserang hama sehingga kayu akan  berlumut, apalagi posisi kayu yang terlindung dari sinar matahari. 
  1. Serangan Binatang.  Binatang yang sering menyerang bangunan rumah kayu adalah rayap, tikus dan kumbang penyengat.  Rayap adalah binatang yang hidup dalam komunitas besar yang sangat menyukai tempat yang lembab dan gelap, oleh bentuknya yang kecil kita sering tidak memperhatikan binatang ini telah merusak bangunan rumah kita.  Kita tidak menyadari tempat tempat yang tertutup sudah dirusak oleh rayap tersebut hingga kayu sudah berlobang ataupun berronga. Demikian juga tikus pengerat kayu merupakan binatang yang sering menyebalkan, di mana tikus ini akan mengerat kayu sampai berlobang. Untuk kumbang penyengat, biasanya mereka mencari tempat gelap seperti di rangka atap. Mereka sering membuat lubang di kayu sebagai tempat bersembunyi.
  2. Pengaruh Pembebanan. Pembebanan yang tidak sesuai terhadap kayu akan menimbulkan lengkungan dan kayu bisa sampai patah. Kayu yang diberi beban berat akan mudah patah karena kekuatan kayu dalam menahan beban tersebut semakin menurun. Maka dari itu, ukuran kayu  untuk menahan beban  harus diperhitungkan secara benar  terutama  tiang, balok maupun rangka kuda kuda rangka Atap. Karena sifat kayu yang mudah memuntir akan menyebabkan kayu cepat melengkung hingga patah bila  ukuran kayu  tidak mampu menahan beban terlalu besar.
Perawatan yang dilakukan terhadap Rumah Kayu.
Perawatan terhadap rumah kayu memang agak memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lumayan besar. Kayu harus tetap dirawat supaya tetap awet. Perawatan kayu berdasarkan kurun waktu  dilakukan dalam 2 jenis :
a. Perawatan Rutin .
Hal hal yang biasa dilakukan :
1.      Kayu yang sering kena debu setiap hari harus di bersihkan. Dapat dilakukan dengan air pel kemudian langsung dikeringkan. Dalam hal ini mungkin tidak memerlukan biaya dan tenaga yang cukup besar. Kita mungkin bisa melakukan sendiri untuk mengepel lantai, mengelap dinding, dan menyapu plafon rumah kita yang terbuat dari kayu. 
2.       Untuk bahan pengepelan lantai dan dinding kita bisa menggunakan ramuan tradisional supaya kayu tetap awet dan bercahaya. Gunakan ramuan tradisional yang menggunakan air pelepah pohon pisang dan tembakau dan ada juga yang menggunakan air rendaman cengkeh. Dari pengalaman, cara ini menyebabkan kayu pada rumah tradisional tetap tahan dan awet hingga beratus tahun.
3.      Dalam kegiatan sehari hari harus diperhatikan pemakaian dan penggunaan peralatan atau barang barang di dalam rumah, hindari gesekan langsung setiap permukaan kayu dengan barang - barang tajam. Jika misalnya kita akan memindahkan perabot besar misalnya kursi atau meja jangan dilakukan dengan cara menggeser tetapi dipindahkan dengan cara mengangkat.
4.      Rawatlah tanaman di sekitar rumah, jangan biarkan dinding rumah tertutupi oleh pohon yang berada di dekat rumah. Jika diperlukan lakukan pemangkasan terhadap pohon tersebut supaya dinding dan ruangan dalam rumah mendapatkan sinar matahari sehingga kayu tidak lembab dan kayu tidak cepat berjamur.
5.      Juga harus diperhatikan asap dari ruang masak jangan sering masuk ke ruangan yang terbuat dari bahan kayu, karena hal ini akan menyebabkan kayu akan cepat kusam.
6.      Jika rumah anda menggunakan lantai kayu, jangan biarkan beban berat yang tidak terpakai terlalu lama di dalam rumah.
b. Perawatan Berkala.
Perawatan berkala dapat dilakukan terhadap bagian bagian rumah untuk menghindari kerusakan besar, perawatan berkala ini mungkin akan memerlukan biaya yang cukup besar, tetapi hal ini diperlukan untuk merawat bangunan supaya tetap awet dan tahan lama. Perawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Pemusnahan dan Pencegahan Rayap.  Saat ini teknologi tentang pemusanahan dan pencegahan rayap sudah semakin berkembang.  Jika bagian kayu di rumah sudah diserang rayap, lakukan segera pemusnahan rayap tersebut. Pemusnahan rayap dapat dilakukan dengan memberikan obat anti rayap pada bagian yang sudah terserang. Sebelumnya kayu terlebih dahulu harus dibor supaya obat anti rayap bisa membasmi rayap di dalamnya. Jika pemberian obat sudah selesai, kayu kemudian harus ditutup kembali misalnya pemberian dempul kayu. Pastikan kondisi kayu masih kuat, jika memang harus diganti segera dilakukan. Jika kayu yang sudah diserang rayap sudah cukup parah di samping kekuatannya tidak bagus lagi, juga dikhawatirkan rayap tidak bisa dibasmi total sehingga akan tetap mengundang rayap lainnya datang di tempat yang sudah terserang. Jika rumah belum terserang rayap lakukan pencegahan rayap. Saat ini teknologi untuk mengumpulkan rayap sudah ada, sehingga rayap bisa dikumpulkan jika sudah mulai mendekati bagian rumah. Lakukan konsultasi dan pencegahan dengan pihak-pihak yang betul ahli untuk melakukannya.
  2. Pemberian Racun Tikus dan Perangkap Tikus. Jika ada tikus dirumah atau menemukan lubang gigitan tikus segera buatkan racun tikus dan membuat perangkap dekat lubang. Biasanya tikus akan melalui sudut rumah yang agak tertutup. Penempatan racun tikus harus jauh dari tempat anak - anak biasa bermain. Lakukan perbaikan kayu yang sudah digigit supaya tikus tidak leluasa berkeliaran lagi.
  3. Pencucian dinding luar. Pencucian dinding kayu dapat dilakukan tergantung tingkat kekotoran udara yang ada di sekelilingnya. Jika rumah berada di sekitar lingkungan dengan pohon yang banyak mungkin pencucian dinding dapat dilakukan sekali dalam 3 tahun. Jika kondisi rumah berada di daerah yang banyak debu, dapat membersihkannya dengan cara kering dengan menggunakan lap basah, supaya debu tidak sempat lengket dan merusak kayu. Pencucian basah terhadap dinding kayu jika terlalu sering dilakukan juga dapat menyebabkan cat akan cepat pudar atau terkelupas, dan juga memungkinkan kayu akan menyerap air sehingga bisa cepat lunak.  Ada beberapa cara yang berbeda yang dapat dilakukan untuk membersihkan dinding kayu.   Dapat dilakukan dengan sistem penguapan (system pressure), dapat juga dilakukan dengan alat power washer (penyemprotan air dengan tekanan tertentu). Jika menggunakan alat mesin pembersih kayu harus hati-hati. Jika tekanan terlampau besar terhadap permukaann kayu dapat menyebabkan kayu menjadi  hancur atau bisa juga merusak cat kayunya, hal itu akan menyebabkan perlu mengecat kembali kayu. Mintalah petunjuk tekanan yang dianjurkan jika menggunakan mesin pencuci kayu. 
4.        Jika langkah  pencucian dinding kayu tidak menghasilkan yang menggembirakan, mungkin perlu  menggunakan  sikat dengan bahan bulu lembut dan  kemudain mencampur air dengan  sabun pencuci yang mengandung mild.  Jika banyak terdapat lumut, dapat digunakan campuran  3 bagian air dicampur dengan 1 bagian cuka. Beberapa campuran pembersih mungkin banyak dijumpai di took - toko tetapi penggunaan cuka adalah paling ekonomis. Ketika membersihkan dinding rumah, lakukan pembersihan dari atas kemudian ke bawah. Hal ini untuk menjaga  supaya air tidak mengotori kembali area yang sudah dibersihkan.   
5.        Pengecatan Ulang. Secara umum waktu pemeliharaan yang direkomendasikan untuk dinding kayu adalah pengecatan kembali minimum setiap lima tahun  dan merawatnya dengan pemberian zat warna setiap 3 tahun sekali. Khusus untuk daerah curah hujan tinggi dan kelembaban tinggi, mungkin perlu mengganti cat rumah jika sebelumnya belum menngunakannya dengan memakai jenis cat terbuat dari bahan latex.
6.        Pemeriksaan Struktur. Perlu dilakukan pemeriksaan struktur kayu secara berkala. Terutama jika menggunakan rangka atap dan plafon dari kayu. Struktur ini adalah tempat yang tersembunyi sehingga tidak sering kelihatan. Lakukan pembasmian dengan cara menyemprotkan anti serangga. Lakukan penutupan lobang dengan dempul kayu kemudian cat kembali dengan oli.  Apabila menemukan kayu yang melengkung, lakukan perbaikan misalnya memberikan kayu penyokong, hal ini dilakukan supaya kayu jangan sampai patah. Jika lengkungan kayu sudah cukup parah perhatikan apakah ada pembebanan yang lebih, pindahkan beban yang lebih atau tambahkan kayu supaya bisa menahan beban.


DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. Desa Lingga Pewaris Rumah Adat. http://www.resep.web.id/traveling/desa-lingga-sumut-desa-pewaris rumahrumah-adat.htm. (Diakses tanggal 22 September 2011).

(Diakses tanggal 22 September 2011).

Darwin. 2008. Rumah Adat Karo. 2011. http://www.mergasilima.com/seputar-karo/168-rumah-adat-karo-rumah-siwaluh-jabu.html. (Diakses tanggal 22 September 2011).

Dewi, G. 2010. Potensi Rumah Adat Karo Siwaluh Jabu Desa Lingga dalam Meningkatkan Kepariwisataan Kabupaten Karo Kertas Karya. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Medan.

Ginting, J, Sinulingga, D, dan Tarigan, I. http://karosiadi.blogspot.com/2011/03/restorasi-rumah-adat-karo-sebagai.html. (Diakses tanggal 22 September 2011).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar