H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 07 Oktober 2015

Kesaksian Hidup"Benny Josua Mamoto"




KESAKSIAN HIDUP

"Benny Josua Mamoto" didalam tugasnya yang meyakini kebenaran Firman Tuhan. (Copy dari: Mukinews.com - 20 September 2012).

Sebagai umat Kristiani yang yakin benar akan Firman Tuhan bahwa “Jika Tuhan yang membuka tidak ada yang bisa menutupnya,” membuat Brigjen Pol Dr Benny Josua Mamoto SH MSi yang saat ini menjabat sebagai Deputy Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja profesional dengan tidak mengenal waktu.

“Itu saja yang saya pikirkan,” kata Jenderal berbintang satu, beberapa saat lalu setelah ia disebut-sebut sebagai perwira tinggi Polri yang diganjal kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi oleh pimpinan Polri. Menurut doktor pertama lulusan Universitas Indonesia di bidang pemberantasan teroris, ia sudah terbiasa dengan tidak mendapat kenaikan pangkat sebagaimana mestinya walaupun prestasinya dalam melaksanakan tugas di lingkup Polri untuk memberantas pelaku kejahatan tidak kalah dengan mereka yang dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi.

Demikian pula ketika pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Satu di tahun 1990, hampir sepuluh tahun ia baru mendapat kenaikan pangkat lagi sebagai perwira pertama. Pada waktu itu kawan-kawannya sudah ada yang berpangkat Letnan Kolonel (Ajun Komisaris Besar Polisi). Tapi ketika dirinya dapat memperlihatkan kemampuannnya membongkar kasus korupsi berbagai Bank di Jakarta di hadapan Kapolri Jenderal Pol Drs Dibyo Widodo, pangkatnyapun langsung dinaikkan menjadi Kapten. Dan pada tahun yang sama dinaikkan lagi pangkatnya menjadi Mayor sehingga menjabat sebagai Kasat Perbankan Polda Jabar.

Setelah kenaikan pangkat dua kali dalam kurung waktu setahun , iapun ditarik ke Mabes Polri dan mencapai kepangkatan Kombes. Dikala itu kawan-kawannya sudah ada yang berpangkat Irjen Pol. Di antaranya adalah Susno Duadji dan Edward Aritonang, dan Alex Bambang Riatmojo. Dan ketika pangkatnya dinaikkan menjadi Brigjen Polisi di lingkup BNN, kawannya Susno Duadji sudah berpangkat Komjen Pol sehingga untuk mengejarnya sangat sulit dilakukan.

Dan ketika jabatannya sudah memenuhi persyaratan sebagai Irjen Polri, iapun terkena aturan dari Kapolri yang menyebutkan, semua pejabat diluar yang dikaryakan di luar Polri harus seizin Kapolri untuk dapat dinaikkan pangkatnya. Dengan demikian, Benny Mamoto tersandung lagi kenaikan pangkatnya dengan aturan baru Kapolri sehingga jabatannya yang sesuai dengan surat Keputusan Presiden belum dapat dinaikkan pangkatnya. “Saya tidak pernah memikirkan apakah jabatan saya yang berdasarkan Surat Keputusan Presiden sepantasnya memakai pangkat Irjen Polisi atau tidak. Yang saya pikirkan bagaimana tugas saya sebagai umat Tuhan dapat dijalankan dengan baik sehingga nama-Nya dipuja dan dipuji oleh semua umat manusia,” ujarnya sambil menambahkan bahwa ia tetap berpegang teguh pada firman-Nya bahwa jika Tuhan sudah membuka pintu tidak ada yang dapat menutupnya.

Jadi pangkat itu bukan segala-galanya. Pangkat itu hanya merupakan suatu rangkaian tugas atau amanah yang harus diemban untuk dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Dengan demikian, pangkat itu akan datang sendirinya. Tidak usah diburu. “Cape memikirkannya,” ujarnya.

Tapi kepiawaian itu tidak mendapat perhatian serius apalagi penghargaan dari Polri sebagai lembaga dimana ia sudah 35 tahun mengabdi. Ia sudah berprestasi membawa nama Polri ke tempat kejayaannya dalam bidang pemberantasan narkoba dan teroris di Indonesia. Pangkatnya yang seharusnya sudah bintang dua berdasarkan Surat Keputusan Presiden, belum dapat dilaksanakan oleh pimpinan Polri karena berbagai alasan. Tapi tidak membuat anak Tuhan ini berputus asa. Ia tetap yakin dan percaya bahwa suatu saat Tuhan akan menolongnya dengan membuka pintu penghalang kenaikan pangkatnya itu. Amin.


**Beliau telah pensiun dgn pangkat Irjen Polisi (Bintang dua) dan membuka contoh Rumah anti narkoba di sulawesi Utara dan telah dikunjungi ribuan anak2 remaja.
Mat 10:26 - Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.

Yes 22:22 - Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Yang Percaya katakan, Amin!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar