H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 04 Juli 2020

Galatia 5 : 24

Slmt pg buat kita semua..

Galatia 5:24 (TB)  Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
🙏🙏🙏

TANPA KASIH SEMUA MATI

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
1 Korintus 13:3, 13 (TB) 

Kasih yang sempurna telah diteladankan oleh Yesus Kristus bagi kita semua. Yaitu pengorbanan diriNya, mati dengan begitu hina untuk membayar lunas hutang dosa manusia kepunyaanNya. Ya, kasih adalah berkorban diri demi kebaikan orang lain.

Bukan kasih namanya walaupun kelihatannya kita begitu manis dan dermawan bagi orang-orang di sekitar kita namun kita masih menyimpan tujuan keuntungan diri sendiri di dalam hati kita.  Kelicikan kita yaitu memanfaatkan orang lain untuk menerima kebaikan kita padahal kita mengharapkan sesuatu yang akan kita terima suatu saat nanti sebagai balasan kebaikan yang kita lakukan. Betapa kotornya hati kita, bukan? Berbuat baik pun masih menyimpan tujuan licik.

Kasih yang benar-benar kasih adalah pengorbanan yang tulus bagi orang lain, sebagai tanda syukur diri kita akan kasih yang telah lebih dulu kita terima dan rasakan dalam hidup kita. Karena itu mustahil orang dapat mengasihi dengan tulus jika dia belum menerima dan mengalami kasih yang sejati itu. Yaitu kasih yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, kematianNya demi kehidupan manusia berdosa.

Mari kita belajar mengasihi sebagaimana Allah mengasihi kita tanpa syarat. Belajar menyingkirkan tujuan terselubung dalam hati ketika kita mengasihi orang lain. Belajar terus mengorbankan diri bagi kebaikan orang lain yang tidak mengandung unsur keuntungan bagi pribadi kita nantinya. Karena sebanyak apapun amal kebaikan yang kita lakukan kalau masih menyimpan tujuan menyelamatkan diri sendiri, ujungnya tetaplah kematian kekal. Karena kita belum memiliki teladan kasih yang sesungguhnya itu dalam hidup kita, yaitu kasih sempurna satu-satunya milik Tuhan Yesus Kristus.

Sudahkah kita mengasihi dengan tulus di waktu-waktu lalu? Masih ada waktu hari ini dan masa depan untuk menghidupi kasih dalam hidup kita. Melimpahi kehidupan bagi sekitar kita dengan kepenuhan kasih Kristus yang ada di dalam kita. Sehingga kehidupan semakin memancar di sekitar kita akibat keberadaan kita, duta-duta kasih Allah di tengah-tengah dunia ini.

Kiranya Allah yang adalah kasih itu sendiri, sumber kasih itu sendiri, berkenan terus memberi kekuatan dan keberanian bagi kita untuk menunjukkan kasih sejati itu dalam sisa kehidupan yang masih dianugerahkannya bagi kita.
Terpujilah nama Tuhan. Amin.

#erbs010720

Tidak ada komentar:

Posting Komentar