UTAMAKAN KEPENTINGAN BERSAMA
Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
1 Korintus 14:12 (TB)
Ditekankan dalam perikop ini perbandingan antara karunia-karunia Roh berbahasa roh dengan bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh adalah membangun dirinya sendiri, sedangkan yang bernubuat adalah untuk membangun jemaat.
Bahasa roh berguna bagi jemaat jika ada yang dapat menafsirkannya. Apakah gunanya berbahasa roh jika hanya berguna bagi diri sendiri namun dilakukan di tengah-tengah jemaat? Bukankah seakan-akan kita hanya menunjukkan kesiapaan kita bukan lagi menunjukkan kemuliaan Tuhan melalui bahasa roh yang kita lakukan?
Rasul Paulus bukannya tidak mampu untuk berbahasa roh, bahkan kemampuannya lebih daripada semua jemaat ketika itu. Tetapi dia lebih memilih untuk mengajar jemaat dengan lima kata yang bisa dimengerti daripada mengucapkan beribu-ribu bahasa roh namun sama sekali tidak bisa dimengerti. Dan berpesan agar jemaat berpikir dewasa dalam menyikapi tentang hal ini.
Lebih lanjut malah Rasul Paulus menegaskan bahwa bahasa roh adalah tanda bagi orang yang tidak beriman dan bernubuat adalah tanda bagi orang beriman. Jikalau dalam suatu perkumpulan orang- orang yang hadir saling berbahasa roh, lalu masuk orang luar atau yang tidak beriman maka mereka akan dianggap gila, bukan? Tetapi sebaliknya jika semua orang bernubuat di dalam pertemuan itu, lalu masuklah orang yang tidak beriman, maka mereka akan meyakinkan dan menyelidiki semua rahasia dalam hatinya hingga pada akhirnya ia akan sujud menyembah Allah.
Bagaimana dengan kita? Allah menghendaki segala hal yang kita lakukan untuk menyembah Dia berguna untuk membangun sekitar kita bukan hanya untuk diri kita sendiri saja. Misalkan ketika melakukan doa puasa, apakah hanya untuk kita saja, malahan jadi batu sandungan bagi yang lain, atau doa puasa kita itu semakin dapat memberkati orang lain?
Kiranya Allah memimpin ketika kita mengerjakan rupa-rupa karunia Roh yang diberikan Tuhan pada masing-masing kita, supaya kita berhikmat untuk mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Dengan demikian nama Allah akan semakin dimuliakan baik itu di tengah-tengah jemaat kita secara khusus maupun di dunia secara umum.
Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
#erbs02072020
Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
1 Korintus 14:12 (TB)
Ditekankan dalam perikop ini perbandingan antara karunia-karunia Roh berbahasa roh dengan bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh adalah membangun dirinya sendiri, sedangkan yang bernubuat adalah untuk membangun jemaat.
Bahasa roh berguna bagi jemaat jika ada yang dapat menafsirkannya. Apakah gunanya berbahasa roh jika hanya berguna bagi diri sendiri namun dilakukan di tengah-tengah jemaat? Bukankah seakan-akan kita hanya menunjukkan kesiapaan kita bukan lagi menunjukkan kemuliaan Tuhan melalui bahasa roh yang kita lakukan?
Rasul Paulus bukannya tidak mampu untuk berbahasa roh, bahkan kemampuannya lebih daripada semua jemaat ketika itu. Tetapi dia lebih memilih untuk mengajar jemaat dengan lima kata yang bisa dimengerti daripada mengucapkan beribu-ribu bahasa roh namun sama sekali tidak bisa dimengerti. Dan berpesan agar jemaat berpikir dewasa dalam menyikapi tentang hal ini.
Lebih lanjut malah Rasul Paulus menegaskan bahwa bahasa roh adalah tanda bagi orang yang tidak beriman dan bernubuat adalah tanda bagi orang beriman. Jikalau dalam suatu perkumpulan orang- orang yang hadir saling berbahasa roh, lalu masuk orang luar atau yang tidak beriman maka mereka akan dianggap gila, bukan? Tetapi sebaliknya jika semua orang bernubuat di dalam pertemuan itu, lalu masuklah orang yang tidak beriman, maka mereka akan meyakinkan dan menyelidiki semua rahasia dalam hatinya hingga pada akhirnya ia akan sujud menyembah Allah.
Bagaimana dengan kita? Allah menghendaki segala hal yang kita lakukan untuk menyembah Dia berguna untuk membangun sekitar kita bukan hanya untuk diri kita sendiri saja. Misalkan ketika melakukan doa puasa, apakah hanya untuk kita saja, malahan jadi batu sandungan bagi yang lain, atau doa puasa kita itu semakin dapat memberkati orang lain?
Kiranya Allah memimpin ketika kita mengerjakan rupa-rupa karunia Roh yang diberikan Tuhan pada masing-masing kita, supaya kita berhikmat untuk mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Dengan demikian nama Allah akan semakin dimuliakan baik itu di tengah-tengah jemaat kita secara khusus maupun di dunia secara umum.
Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
#erbs02072020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar