Slmt pg buat kita semua..
😊😊
Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
🙏🙏🙏
MENJADI BATU LONCATAN ATAU BATU SANDUNGAN
Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
2 Korintus 6:3 (TB)
Menerima kasih karunia Allah yaitu anugerah keselamatan tidak serta merta membuat hidup kita tinggal dalam kenyamanan dan kenikmatan. Ada harga yang harus dibayar demi sesuatu yang tidak terbayarkan ini saking begitu mahalnya harganya. Tahap lanjut setelah kita dilahirbarukan Allah adalah wujud syukur kita dengan melayaniNya. Terlibat aktif dalam pekerjaan baik demi kemuliaan namaNya. Baik itu di lingkungan kerja, tempat tinggal dan dimana saja Tuhan tempatkan kita.
Menjadi pelayan Allah bukanlah menjadi suatu kebanggaan atau prestise di hadapan dunia ini. Tapi anehnya banyak orang yang berbangga ketika dia sudah melayani Tuhan. Berbangga karena posisinya di tengah-tengah masyarakat, begitu populernya sebagai orang yang dikenal taat dan posisi puncak pelayan Tuhan. Menjadi yang dielu-elukan dan dihormati karena dianggap berjabatan dalam pelayanan. Sudah salah kaprah. Sudah salah arah. Menjadi pelayan Tuhan artinya mengambil posisi serendah-rendahnya di tengah-tengah masyarakat. Tidak mengharapkan hormat dan penghargaan sama sekali, sebagaimana yang diteladankan Yesus ketika melayani murid-muridNya, ketika mati dengan begitu hinanya bagi manusia berdosa.
Menjaga diri dan pelayanan kita agar tetap menjadi berkat atau batu loncatan bago orang lain dan tidak menjadi batu sandungan berarti adalah membuat diri kita lebur di dalam pelayanan itu sendiri. Tak terlihat menonjol namun dirasakan semuanya dampak kehadiran kita. Membuat orang-orang yang menyaksikan pelayanan kita semakin termotivasi untuk datang pada Tuhan. Kerendahan hati menjadi poin utama, rela menderita demi melayani sesama. Rela berkorban diri demi menyelamatkan kebutuhan orang lain. Termasuk berjuang melawan segala keinginan daging dan ambisi pribadi dengan motivasi kepentingan pelayanan adalah yang utama. Perjuangan yang sungguh berat bergiat dalam melayani Allah dan sekaligus menjaga posisi diri sendiri tetap menjadi figur teladan untuk kerendahan hati.
Ya Allah yang begitu baik dan mengasihi kami, yang begitu memikirkan bagaimana nasib kehidupan kami kelak, yang memberikan Yesus Kristus sampai mati menyelamatkan hidup kami, tuntunlah kami agar senantiasa memberkati dalam pelayanan kami, rela menjadi batu pijakan atau loncatan bagi orang lain untuk sampai kepadaMu, jangan sampai hidup kami menjadi sandungan dan halangan orang lain agar lebih rindu datang padaMu. Tegur dan cambuklah kami dengan ketegasan kasihMu jika kami mulai sombong, melayani diri sendiri dan salah arah dalam pelayanan kami, supaya kami segera kembali ke dalam jalanMu. Kiranya Engkau senantiasa berkenan menyertai setiap langkah kami yang sering terseok ini, hampir masuk ke lembah yang kelam. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
#erbs160720
😊😊
Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
🙏🙏🙏
MENJADI BATU LONCATAN ATAU BATU SANDUNGAN
Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
2 Korintus 6:3 (TB)
Menerima kasih karunia Allah yaitu anugerah keselamatan tidak serta merta membuat hidup kita tinggal dalam kenyamanan dan kenikmatan. Ada harga yang harus dibayar demi sesuatu yang tidak terbayarkan ini saking begitu mahalnya harganya. Tahap lanjut setelah kita dilahirbarukan Allah adalah wujud syukur kita dengan melayaniNya. Terlibat aktif dalam pekerjaan baik demi kemuliaan namaNya. Baik itu di lingkungan kerja, tempat tinggal dan dimana saja Tuhan tempatkan kita.
Menjadi pelayan Allah bukanlah menjadi suatu kebanggaan atau prestise di hadapan dunia ini. Tapi anehnya banyak orang yang berbangga ketika dia sudah melayani Tuhan. Berbangga karena posisinya di tengah-tengah masyarakat, begitu populernya sebagai orang yang dikenal taat dan posisi puncak pelayan Tuhan. Menjadi yang dielu-elukan dan dihormati karena dianggap berjabatan dalam pelayanan. Sudah salah kaprah. Sudah salah arah. Menjadi pelayan Tuhan artinya mengambil posisi serendah-rendahnya di tengah-tengah masyarakat. Tidak mengharapkan hormat dan penghargaan sama sekali, sebagaimana yang diteladankan Yesus ketika melayani murid-muridNya, ketika mati dengan begitu hinanya bagi manusia berdosa.
Menjaga diri dan pelayanan kita agar tetap menjadi berkat atau batu loncatan bago orang lain dan tidak menjadi batu sandungan berarti adalah membuat diri kita lebur di dalam pelayanan itu sendiri. Tak terlihat menonjol namun dirasakan semuanya dampak kehadiran kita. Membuat orang-orang yang menyaksikan pelayanan kita semakin termotivasi untuk datang pada Tuhan. Kerendahan hati menjadi poin utama, rela menderita demi melayani sesama. Rela berkorban diri demi menyelamatkan kebutuhan orang lain. Termasuk berjuang melawan segala keinginan daging dan ambisi pribadi dengan motivasi kepentingan pelayanan adalah yang utama. Perjuangan yang sungguh berat bergiat dalam melayani Allah dan sekaligus menjaga posisi diri sendiri tetap menjadi figur teladan untuk kerendahan hati.
Ya Allah yang begitu baik dan mengasihi kami, yang begitu memikirkan bagaimana nasib kehidupan kami kelak, yang memberikan Yesus Kristus sampai mati menyelamatkan hidup kami, tuntunlah kami agar senantiasa memberkati dalam pelayanan kami, rela menjadi batu pijakan atau loncatan bagi orang lain untuk sampai kepadaMu, jangan sampai hidup kami menjadi sandungan dan halangan orang lain agar lebih rindu datang padaMu. Tegur dan cambuklah kami dengan ketegasan kasihMu jika kami mulai sombong, melayani diri sendiri dan salah arah dalam pelayanan kami, supaya kami segera kembali ke dalam jalanMu. Kiranya Engkau senantiasa berkenan menyertai setiap langkah kami yang sering terseok ini, hampir masuk ke lembah yang kelam. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.
#erbs160720
Tidak ada komentar:
Posting Komentar