H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 26 Juli 2020

Renungan Kasih (Yoh 13 : 31)

*🌷KASIH  SBG  PERINTAH  BARU🌷*
 _(Yohanes 13 : 31- 35)_

Shalom,
Sel Hr Mggu, _Trinitatis_

Jumat 24 Juli 2020, setelah 86 tahun dijadikan museum: Hagia Sophia (Yunani: Kebijaksanaan Suci), di Istambul Turki, oleh Presiden Erdogan, difungsikan kembali sbg masjid. Dlm 1500 tahun sejarahnya, sekitar 1100 tahun, ikon  megah ini telah menggambarkan Kristus memerintah dunia, dan adalah pusat gereja (Kathedral) Ortodox Timur (Yunani), yg sejak 1453 di jadikan masjid, setelah Islam Turki (Otoman), menaklukkan Konstantinopel. Kekhalifahan Utsmaniyah di bawah Sultan Muhammad Al Fatih, menaklukkan Konstantinopel, dan menggantinya dgn  nama Istanbul (Pusat Islam). Untuk menghindari konflik, Presiden Turki, Kemal Attaturk 1934, menjadikannya museum.

Sejak itu, iman Kristen di Timur terus melemah dan banyak gedung gereja terutama di Timur Tengah menjadi Mesjid.  Tetapi, meskipun  hampir 500 tahun menjadi masjid, lebih seribu ikon (lukisan kisah Alkitab) di dinding dan di langit2 Hagia Sophia yg tinggi megah itu, tdk terhapuskan, hanya ditempel saja dengan kaligrafi Islam dan ditutup dgn tirai.

Kisah tragis dalam sejarah dunia ini, hanya salah satu contoh saja dari, banyak kasus2 besar pertikaian ajaran dan masuknya gereja dlm urusan politik, yg justru dipicu bukan oleh jemaat kebanyakan, tetapi justru oleh para pemimpin gereja yg kemudian terpaksa melibatkan jemaatnya.

Perasaan lebih superior dari Gereja Roma thdp Gereja Ortodoks, di Timur, (Konstantinopel, Bizantium), dan pertikaian doktrin ttng Roh Kudus (“filique”), telah memicu kebencian antara gereja Barat dan gereja Timur. Merasa ditinggalkan oleh gereja Barat, akhirnya orang2 Gereja Ortodoks Timur merasa lebih baik berada dibawah tekanan Otoman drpd menyatu dgn saudara seiman di Barat!  Bahkan sampai saat ini, gereja Ortodoks Yunani, masih mempertahankan pusat gerejanya di Istambul, yg selama 1100 tahun itu bernama Kontantinopel (dari nama Konstantin), Kaisar Kristen Romawi yg pertama.

Kalau sudah begitu, pertanyaannya, dimanakah kasih, yg diajarkan oleh Tuhan Yesus selama ini ? Mengapa kebanyakan para rohaniawan mengkhotbahkan dan mengajarkan kasih hanya sebatas hubungan perorangan dan sepenggal2 saja?

Mengapa para pemimpin gereja  merasa berat bahkan enggan mengkhotbahkan kasih ? Apalagi menjelang pemilihan para pemimpin gereja (sinode agung). Kasih semakin dingin  dan iman pun menjadi mati!

Tariklah pelajaran, bahwa Konstantinopel Romawi, dan Hagia Sophia yg megah itu, akhirnya runtuh, tdk lain adalah diakibatkan oleh, tdk adanya Kasih dan  Pengampunan sebagaimana yg diajarkan Kristus. Pertengkaran para pemimpin gereja yg tdk habis2nya, hanya untuk banyak hal yg sia-sia. Padahal mereka memiliki Satu Tuhan : Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dan mereka percaya bahwa Yesus Kristus adalah Raja gereja. Oleh Salib Yesus Kristus dan KebangkitanNya saja mereka sama2 diselamatkan.

Tetapi sayangnya, mereka mengabaikan Kasih Kristus, dikuasai kuat dgn keinginan untuk berkuasa, saling membenci bahkan saling membunuh. Padahal disaat lemah spt itulah, musuh dgn mudah menghancurkan mrk. Tahun 1453 itu, sebelum penyerangan Otoman, gereja Konstantinopel merasa sangat ciut dan terpisah dari saudaranya seiman di Barat.  Sebetulnya, hilangnya kasih diantara saudaralah yg menyebabkan memuncaknya rasa superioritas gereja Barat dan para pengikutnya. Meskipun akhirnya  Perjamuan Kudus bersama sempat dilakukan bersama di Konstantinopel, sebelum penaklukan oleh Otoman, sayangnya Konstantinopel sudah terlambat.

Memang, Hagia Sophia, hanyalah sebuah gedung. Sedangkan gereja, bukanlah gedung, tetapi org Kristen itu sndiri.  Karena itulah, jauh2 hari , sebelum kenaikannya ke sorga, Tuhan Yesus berpesan kpd murid2Nya, agar murid2Nya saling mengasihi. Bukan saling membenci dan memusuhi, apalagi hanya untuk berebut kekuasaan dan pengaruh spt yg terjadi antara gereja Roma dan gereja Ortodoks, Konstantinopel, Bizantium.

Heran ! masih ada saja, org yg di zaman ini, mensyukuri perpecahan gereja dan berani mengatakan, “oleh perpecahan itu,  gereja bertambah”?  Ini jelas sesat ! Bertobatlah org yg mengatakan, gereja bertumbuh krn perpecahan.  Pimpinan rohani bertengkar lalu jemaatnya pun terpecah dan kocar kacir diterkam oleh kuasa kegelapan. Kalau sdh begini, bgm mungkin gereja yg dlm kemunafikannya dapat memberitakan Injil untuk menyelamatkan dunia?

Bukankah sebelumnya Tuhan Yesus telah mengingatkan agar murid2Nya menjadi satu, "Ut Omnes Unum Sint", ἵνα πάντες ἓν ὦσιν,  (ina pantes hen ōsin,  …. that they all may be one).

Dan hari itu, Kamis terakhir itu,  sehari sebelum penyalibanNya, setelah Yudas pergi ke kegelapan malam, untuk mengkhianatiNya, Tuhan Yesus pun memberikan satu Perintah Baru!  Agar setiap org bercaya, sungguh2 mengasihi saudara2nya seiman terlebih dahulu, barulah mereka dapat memberitakan Injil dengan contoh kongkrit, sbgm teladan Yesus sendiri, yg telah mengorbankan DiriNya, itulah "Perintah Baru"!  Suatu perintah yg tingkatnya, lebih dari mengasihi sesama di dalam Perjanjian Lama (Imamat 19:18).

Karena itu, hanya dgn mengasihi, Injil dapat disampaikan dgn bukti, dan disanalah terletak rahasia pemberitaan Injil,  disanalah gereja dapat  memiliki daya tarik yg kuat bagi org2 yg belum percaya sebagaimana  dikatakanNya,… dgn  demikian semua org akan tahu bahwa kamu adalah murid2Ku, yaitu   “ Jikalau kamu saling mengasihi.” _Amin!🙏🏻_

🌷Salam dan doa,
_Kel ev. r.l.toruan/ev.m.br.P1000, kota dpok_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar