HARUS IKUT TELADAN MENCINTAI KEADILAN DAN MEMBENCI KEFASIKAN
Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."
Ibrani 1:9 (TB)
Yesus Kristus Tuhan mencintai keadilan dan membenci kefasikan, sehingga Allah mengurapi Dia dari antara semuanya. Sebagai tanda Allah sungguh berkenan akan AnakNya itu. Tuhan sendiri memberi teladan sikap terbaik bagi kita agar kita mencintai keadilan dan membenci kefasikan.
Mengapa sikap cinta keadilan dikemukakan olehNya? Karena Allah adalah yang paling adil dari yang seadil-adilnya. Sampai-sampai untuk keadilan yang Dia tetapkan sendiri, anakNya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus harus mengorbankan diri demi menjalankan keadilan Allah itu. Bahwa setiap manusia adalah berdosa dan harus dihukum dengan maut kekal. Namun karena kasihNya pada manusia, Dia tidak ingin manusia itu mati selamaNya. Maka diutuslah Yesus Kristus menanggung hukuman dosa manusia, sehingga prinsip keadilan Allah tadi dapat tetap terlaksana. Bayangkan, begitu mulia kasih dan keadilan Allah kita, Dia dapat menyandingkan keduanya melalui pribadi AnakNya, Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tuhan membenci kefasikan, kefasikan maksudnya adalah ketidakpedulian terhadap perintah Allah. Kefasikan sudah pasti berbuah kejahatan. Yesus Kristus ditunjukkan sebagai teladan sempurna ya ng membenci kefasikan. Dia menaati perintah Bapa, bahkan taat sampai mati di kayu salib. Perintah Allah yang paling krusial yaitu mengorbankan diri bagi keselamatan umat manusia, telah tuntas Dia kerjakan. Demikianlah Allah ingin kita taat akan perintahNya, supaya kita terus belajar sempurna dalam takut akan Allah, dan terus belajar menaati perintahNya.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mencintai keadilan dan membenci kefasikan? Mari kita terus belajar berlaku adil bagi diri kita sendiri dan sesama manusia. Memberi porsi yang tepat pada segala sesuatu. Ketika kita salah harus mau mengakui kesalahan kita dan mau menanggung hukuman akibat kesalahan kita itu. Ketika orang lain benar dan harus mendapatkan haknya, berikanlah dan jangan persulit atau merasa puas ketika kita menahan-nahan haknya. Ketika Allah memerintahkan kita untuk berani menyatakan kebenaranNya di suatu tempat dan situasi, nyatakanlah dengan kata dan perbuatan, berikanlah kesaksian hidup yang memuliakan Dia. Kiranya Allah memimpin kita. Terpujilah Allah selama-lamanya. Amin.
#erbs101020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar