KESELAMATAN KITA HANYA KARENA KEMURAHAN ALLAH
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Titus 3:4-7 (TB)
Pencipta, pemilik dan pemelihara hidup kita yaitu Allah adalah yang penuh dengan kemurahan, menyelamatkan kita bukan karena apa yang kita lakukan tapi semata-mata hanya karena rahmatNya melalui iman kita kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Iman yang dianugerahkan Allah kepada kita melalui pekerjaan Roh Kudus yang selanjutnya juga terus menerus membaharui hidup kita anak-anakNya. Supaya kita umatNya, yang telah dibenarkan menurut kasih karuniaNya berhak menerima hidup yang kekal sesuai pengharapan kita.
Sudah jadi apa hidup kita seandainya Allah pemilik hidup kita dan alam semesta ini bukanlah Allah yang murah hati. Kita milikNya yang berada di dalam kekuasaan genggaman tanganNya yang kuat, mau diapakanNya saja pun bisa saja. Tapi lihatlah kebebasan seperti apa yang kita punya, yang dianugerahkanNya kepada kita selama ini bahkan sampai sekarang? Bahkan banyak dari kita sampai lupa diri dengan kebebasan yang kita miliki. Pernahkah kita memikirkan, betapa berharganya kita di hadapan Allah sehingga Dia memberikan seluruh kenikmatan hidup di dunia ini untuk kita miliki? Pernahkah kita menghitung dengan uang seberapa banyak sudah oksigen gratis yang sudah kita hirup? Kesempatan-kesempatan besar yang sudah kita dapatkan?
Begitu besar dan agungnya kasih Allah, sehingga walaupun dosa telah merusak hubungan kita semula dengan Allah yang Maha Kudus dan Kuasa, Dia tidak lantas langsung membinasakan kita namun masih memberi kesempatan bagi kita setiap saat dalam sisa waktu kita untuk bertobat dan kembali padaNya. Berulang kali kita jatuh dan bangun dalam pergumulan dan permasalahan hidup kita setiap harinya, Dia masih terus membimbing kita untuk kembali kepadaNya. Karena sebanyak apapun perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan pernah mengimbangi dosa yang telah kita miliki sebagai warisan ditambah lagi dengan segala dosa yang telah menjadi natur diri kita yang lemah ini.
Oleh karena kita tidak pernah dapat menyelamatkan diri kita sendiri dari hukuman dosa yang seharusnya menjadi ganjaran kita. Allah sendiri berinisiatif menyediakan pertolongan bagi kita. Ia tidak ingin kita binasa di api kekal neraka, mendapatkan maut sebagai hukuman dosa. Harus ada manusia tidak berdosa yang bisa mengembalikan kita kepada Allah, sebagai korban ganti hukuman dosa seluruh umat manusia. Maka Allah Bapa mengutus PutraNya yang tunggal, menjadi satu-satunya manusia tidak berdosa, untuk menyelamatkan manusia. Yesus Kristus harus menjalani apa yang sudah Allah tetapkan sebagai hukuman dosa yaitu maut. Dan Ia taat sampai mati di kayu salib oleh karena kasihNya yang begitu besar bagi kita umat pengasihanNya.
Allah sendiri begitu perdulinya pada kita buatan tanganNya yang begitu lemah dan tak berdaya ini. Bagaimana dengan kita sendiri? Sudahkah kita pikirkan bagaimana kita di hadapan Allah pemilik hidup kita? Pernahkah kita merenungi akan kemana kita setelah hidup di dunia ini? Pernahkah kita menyesali segala salah dan dosa yang kita perbuat, yang selalu mendukakan hati Allah yang begitu mengasihi kita? Bahkan Tuhan Yesus tidak menyayangkan nyawaNya sendiri ganti nyawa kita? Berhentilah menganggap kita bisa selamat tanpa pertolongan Tuhan. Serahkan diri padaNya. Biarkan Tuhan menolong kita. Minta ampun atas segala dosa, biar Tuhan Yesus bertahta di hidup kita dan menjadi Juru Selamat kita. Kiranya Allah berkenan akan kita. Amin.
#erbs091020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar