Yesaya 31:1
Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
Firman Tuhan ini berlaku sd selamanya, krn itu spy kt tdk celaka carilah Tuhan, percaya & berimanlah kpdNya hari ini juga, lalu hiduplah sesuai Firman-Nya.
Selamat pagi, selamat hari Minggu & GBus
True story...
Suatu masa di tahun 1987, baru beberapa waktu saya bergabung dengan komunitas satu Persekutuan yang berafiliasi dengan GPII dan YPPII, saya masih orang Kristen seperti kebanyakan. Suatu kali sepulang persekutuan malam, kami sepakat nginap di tempat hamba Tuhan tinggal, rumah pak Nambi Purba di jl. Ahmad Yani Pematang Siantar. Subuh harinya, hamba Tuhan (Pdt. Albinus) membangunkan kami sekitar pukul 4.30. "Ayo bangun... bangun... kita renungan bersama" Kami mungkin 7 orang pemuda semua sudah lupa jumlah pastinya, susah semua bangun sepagi itu. "Sebelum renungan kita sarapan dulu, bapak sudah siapkan di meja makan". Mendengar kalimat terakhir itu aku langsung siuman, seperti kena tampar mukaku. Kira-kira begini ungkapan dalam hatiku, "Astaga... betapa jahatnya aku, masakkan seorang pendeta yang menyiapkan sarapanku," soalnya sebagai anggota jemaat HKBP saat itu, kami sangat menghormati pendeta. Singkat cerita, kami pun sarapan dan renungan pagi. Setelah itu, setiap kami mendengar khotbahnya, betapa gampangnya kami memahaminya. Saat dia khotbah tentang "kasih," kami ingat dia pelakunya, kami ingat peristiwa subuh itu. Ketika dia khotbah tentang "pengurbanan," kami ingat peristiwa subuh itu. Ketika dia kotbah tentang "persekutuan," kami ingat peristiwa subuh itu. Ketika dia kotbah tentang "pelayanan," kami ingat peristiwa subuh itu. Benarlah ungkapan ini, "Satu perbuatan yang sesuai dengan Firman Tuhan jauh lebih berarti dari beribu-ribu Firman Tuhan yang hanya diucapkan". Lagi-lagi terbukti, Tuhan menjadikan anak-anaknya "history maker" bukan "trouble maker," tiga dari sahabatku itu saat ini menjadi: Staf ahli Menkumham ( masuk 2 periode), Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Swasta YPPII wilayah Sumsel dan seorang aktifis yang banyak memyelamatkan hutan di Mentawai. Selamat pagi kakak, abang dan rekan-rekan semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar