DIALAH
GEMBALA YANG BAIK
YOHANES 10 : 1-21 (Tgl 2 Februari
2022, Rabu)
Gambaran Allah
sebagai Gembala dan kita adalah domba-domba memang merupakan gambaran yang
tepat. Domba adalah binatang yang tidak memiliki senjata untuk bertahan hidup
seperti taring pada harimau, bisa pada ular, dll. Domba adalah binatang yang
sangat lemah, bodoh, tetapi suka semauanya sendiri. Bukankah itu adalah
gambaran kita ?
Kita manusia ini
digambarkan Tuhan Cuma seperti debu (mazmur 103:14). Apalah artinya debu ?
tidak ada apapun yang patut dibanggakan karena semua dari, oleh dan untuk
Tuhan. Kita ada hari ini karena Tuhan. Kita diberkati sampai hari ini juga
karena Tuhan. Tanpa Tuhan semuanya sia-sia. Meskipun demikian seringkali kita
merasa lebih daripada Tuhan. Kita sering mereka-rekakan segala sesuatu tanpa
melibatkan Tuhan sehingga akhirnya semuanya jadi kacau. Kita berpikir bahwa tanpa
Tuhan, kita juga mampu menjalani kehidupan ini. Apakah benar demikian ?
Jika kita adalah
domba dan Tuhan adalah gembala kita maka kita benar-benar harus bergantung
kepada Gembala Agung kita. Domba sebagai makhluk yang lemah sangat rentan,
bahkan terhadap lalat saja dia tidak sanggup melawan apalagi binatang buas
lainnya. Begitu juga kita manusia. Kita ini sangat rentan terhadap apapun.
Dikatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah lawanmu, si iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya”
(2 Petrus 5:8).
Bersyukur kita
memiliki Gembala yang sangat mengasihi kita. Dia telah memberikan nyawa-Nya
bagi kita, domba-dombaNya, kita tidak perlu kuatir tentang apapun juga. Yang
diperlukan hanyalah ketaatan kepada rencana dan kehendakNya yang pasti yang
terbaik bagi kita. Jangan semaunya sendiri karena kita ini lemah dan tidak tahu
apa-apa !
“Akulah gembala yang baik.
Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11)
Jangan semaunya sendiri karena
kita ini lemah dan tidak tahu apa-apa
Terima kasih buat semuanya :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar