HASRAT
AKAN FIRMAN ALLAH
Mazmur 119:97-104
Alkitab. Seberapa
dalam Anda mengenal dan memahaminya ? apakah pertanyaan ini tampak berlebihan ?
apakah Anda merasa sudah sangat terlambat untuk mempelajarinya secara serius ?
Renungkanlah kisah
Cyrus. Meskipun orangtuanya kristiani, Cyrus tidak begitu sering membuka
Alkitab. Ia lebih tertarik membaca karya Shakespeare dan buku sejarah.
Menjelang usia 12 tahun, Ia sudah memetakan seluruh peradaban manusia. Namun,
Alkitab ? Ia tidak tertarik untuk menyentuhnya.
Cyrus tumbuh
menjadi pengacara yang disegani. Saat ia berumur 36 tahun, seorang kawannya
datang ke kantornya dan bertanya mengapa ia tidak menjadi orang kristiani.
Percakapan dengan kawannya itu menuntunnya untuk beriman kepada Yesus Kristus.
Saat menyadari bahwa
ternyata dirinya hampir tidak tahu apa-apa tentang Alkitab, Cyrus bertekad
untuk mendalami Firman Allah lebih dari apapun juga. Tak lama kemudian, Alkitab
pun menjadi “lebih daripada madu” baginya (Mazmur 119 : 103). Tiga puluh tahun
kemudian, pada tahun 1909, buku karyanya yang berjudul The Scofield Reference
Bible diterbitkan. Pekerjaan besar Cyrus Ingerson Scofield telah usai.
Apakah kita harus
melepaskan segala sesuatu dalam hidup kita dan menggunakan seluruh waktu kita
untuk mempelajari Alkitab ? Tentu tidak. Namun, kita harus sadar bahwa
pendalaman Firman Allah secara terus menerus sangat penting bagi pertumbuhan
kita sebagai orang kristiani. Melalui Alkitab, kita tahu apa yang Allah
harapkan dari kita, dan kita pun dapat mengenal Allah sendiri – Dave Branon
“Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku,
lebih daripada madu bagi mulutku (Mazmur 119 : 103)”
Pengetahuan yang luas akan
Alkitab salah satu tanda iman yang tumbuh subur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar