MENGATASI
KERAGUAN
Mazmur 26
Terkadang, ketika
dituduh melakukan kesalahan, saya mendapati diri saya mempertanyakan ketulusan
hati saya sendiri. Saat itulah, saya mengikuti teladan Daud di Mazmur 26 dalam
menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya.
Ia langsung
berseru kepada Tuhan, dan mengungkapkan keyakinannya yang teguh bahwa ia telah
hidup dalam “kejujuran” (dalam Bahasa ibrani berarti ketulusan, bukan
kesempurnaan). Ia memohon supaya Allah membuktikkan bahwa ia benar, karena ia
tidak bergaul dengan orang fasik dan ia mencintai bait Allah. Ia juga memohon
agar dihindarkan dari nasib yang menimpa orang-orang berdosa (ayat 1-10).
Akhirnya , daud menegaskan kembali keputusannya untuk hidup dalam ketulusan,
dan dengan rendah hati meminta Allah untuk membebaskan dna mengasihaninya (ayat
11).
Apa yang terjadi
kemudian ? Allah meyakinkan Daud bahwa ia berdiri di “tanah yang rata” (ayat
12). Pernyataan itu menyiratkan bahwa Daud telah berada di tempat aman,
diterima dan dijaga Tuhan. Maka Daud menutup mazmurnya dengan perkataan yang
penuh keyakinan dan pengharapan.
Apakah kritik yang
tajam dan menyakitkan atau tuduhan yang membuat Anda merasa bersalah membuat
Anda menjadi takut dan ragu pada diri sendiri ? bicarakan dengan Tuhan. Jika
Anda merasa perlu mengaku dosa , lakukanlah. Lalu serahkan harapan dan
keyakinan Anda kepada Allah. Dia akan mengganti ketakutan dan keraguan Anda
dengan kedamaianNya yang bersifat adikodrati. Dia telah melakukannya bagi saya,
dan akan melakukan hal yang sama kepada Anda – Herb Vander Lugt
“ Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan;
bebaskanlah aku dan kasihaniah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata (Mazmur
26:11,12)”
Dengan mempertebal iman
keraguan Anda akan hilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar