MEMILIH
HIDUP BENAR
3 Yohanes 1:1-4 (Tgl 25 April 2022,
Senin)
“Tidak. Pokoknya
saya mau listrik kembali normal.” Itulah reaksi spontan pada mama saya ketika
mengetahui ada orang yang mengubah meteran listrik dirumah kami tanpa
persetujuan saya. Niat semula kami adalah ingin menambah daya sesuai ketentuan
yang ada, tetapi tiba-tiba ada seseorang datang hendak menawarkan jasa pengubahan
daya secara ilegal. Sebelum mama saya setuju, orang itu sudah beraksi dan mama
saya tidak mencegahnya. Belakangan terbukti bahwa orang itu sejak awal berniat
tidak baik sehingga kami harus merelakan uang beberapa ratus ribu yang
dititipkan kepada orang itu. Awalnya ia juga menawarkan untuk membantu mengurus
penambahan daya, tetapi sampai tiga bulan lebih belum beres juga. “Mengapa
ingin hidup benar tetapi malah begini jadinya ?” Begitu pertanyaan yang sempat
saya lontarkan. Namun saya masih meyakini bahwa keinginan keluarga saya untuk
hidup benar tidak akan sia-sia.
Tidak ada kabar
yang paling menyedihkan selain mendengar ada anggota keluarga atau kerabat
dekat yang hidup menyimpang dari kebenaran. Sebaliknya, kabar yang sangat
menggembirakan adalah ketika mendapati mereka hidup dalam kebenaran sekalipun
hal itu tidak mudah. Hari-hari ini kita melihat dan mungkin mengalami sendiri
betapa sulitnya hidup dalam kebenaran. Orang percaya seakan menjadi lilin kecil
yang berusaha untuk tetap menyala di tengah kegelapan yang ada di sekitarnya. Memang
tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin, sebab tangan Tuhan sendiri
yang berkuasa menjaga agar api kita tetap menyala.
Sahabat RePa, akan
ada banyak godaan yang menghampiri kita sebagai orang percaya untuk menyimpang
dari kebenaran. Beberapa godaan terlihat sangat halus sehingga terkadang sulit
untuk disadari, namun tidak sedikit godaan yang terang-terangan diberikan. Tidak
jarang juga, orang yang ingin hidup benar malah dimanfaatkan. Namun, sebagai
orang percaya, tetaplah meyakini bahwa hidup benar merupakan pilihan terbaik. Bagi
mereka yang memilih hidup dalam kebenaran, Allah telah menyediakan upah yang
sepadan. Mari memilih untuk hidup benar hari ini, besok dan seterusnya. Biarlah
orangtua dan terutama Allah kita bersukacita karena pilihan yang telah kita
buat. (wsp)
“Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar
daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” (3 Yoh 1:4)
Memilih hidup benar akan
membawa kita pada berkat dan perkenan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar