BELAJAR
DARI HAL KECIL
Lukas 16:10-12 (Tgl 24 Oktober 2022,
Senin)
Saudara,
jangan pernah meremehkan atau mengabaikan perkara-perkara kecil dalam kehidupan
kita. Bermula dari hal-hal kecillah, perkara besar akhirnya terjadi. Banyak orang
merasa enggan memulai sesuatu dari hal-hal kecil, maunya langsung mengerjakan
yang besar. Contohnya dalam pelayanan, tidak sedikit jemaat yang inginnya
langsung terlibat dalam pelayanan yang besar. Mereka ingin berada di atas
mimbar atau bisa dilihat oleh banyak orang seperti : menjadi pembicara
(pengkhotbah) atau worship leader di gereja-gereja besar. Sementara ketika
diutus untuk memulai pelayanan di gereja-gereja kecil, gereja di desa atau kampong
yang jumlah jemaatnya hanya sedikit dan dari kalangan orang-orang sederhana,
kita enggan dan berbagai alasan kita kemukakan untuk menghindari pelayanan itu.
Untuk
menjadi “besar” harus dimulai dari bawah, melalui proses, baik dalam hal kesetiaan,
ketekunan dan juga komitmen. Jika dari hal-hal kecil saja kita tidak mau setia,
bagaimana Tuhan akan mempercayakan perkara-perkara besar kepada kita ? Oleh Karen
itu mari belajar setia mengerjakan tugas dan kepercayaan dari Tuhan meski
kelihatannya itu sederhana dan “keci” menurut penilaian manusia.
Daud
adalah contoh orang yang setia atas hal-hal kecil. Ketika diperintahkan
menggembalakan domba ayahnya yang hanya berjumlah 2-3 ekor saja, ia begitu
setia dan tekun, bahkan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi
domba-dombanya dari binatang buas. Karena kesetiaanNya, akhirnya Tuhan
mempercayakan hal besar kepada Daud, menjadi Raja Israel.
Kesetiaan
adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya jika ingin
mendapatkan promosi dari Tuhan atau dipercaya hal-hal besar (Amsal 19:22). Harus
kita ingat bahwa keberhasilan tidak bisa diraih dalam sekejap mata, semuanya
melalui tahap demi tahap dan pastilah dimulai dari hal-hal kecil. Jadi kesetiaan
kita mengerjakan perkara-perkara kecil akan menuntun kita kepada keberhasilan.
Amin. (MI)
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil , ia
setia juga dalam perkara-perkara besar (Lukas 16:10a)”
Harus kita ingat bahwa
keberhasilan tidak bisa diraih dalam sekejap mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar