KENA
BATUNYA
1 Petrus 3:8-12 (Tgl 1 Oktober 2022, Sabtu)
Domenico
“Mimmo” di Carlo menjadi pelatih klub Liga Seria-A pertama yang dihukum karena
menyumpahi Tuhan. Ia dihukum tak boleh mendampingi timnya dalam satu
pertandingan. Liga Italia memang menetapkan bahwa siapa pun tak boleh menyumpah
Tuhan dalam sepak bola, karena hal ini bisa menjadi contoh buruk bagi anak-anak
dan generasi muda. Pada pertandingan Liga Italia Seria A antara Chievo melawan
Cagliari, Di Carlo tertangkap kamera menyumpahi Tuhan. Hal itulah yang
dilakukan karena kecewa dengan permainan timnya. Di Italia memang ada sebagian
orang biasa menyumpah-nyumpah yang sebenarnya sadar atau tidak menyalahkan
Tuhan.
Petrus
mengingatkan agar orang percaya memahami pentingnya penggunaan ucapan atau
perkataan secara benar. Ada dua alasan penting yang dikemukakan Petrus, mengapa
orang percaya harus memperhatikan ucapannya. Pertama, apa yang akan dialami
orang percaya seturut dengan ucapan yang dilontarkannya. Ucapannya terhadap
diri sendiri, orang sekitar bahkan setiap orang yang berinteraksi dengannya. Ucapan
yang baik, akan membuahkan akibat yang baik pula. Ucapan yang membangun akan
makin memberdayakan. Ucapan bernada optimis akan membangkitkan semangat dan
daya juang dan seterusnya. Sebaliknya, ucapan yang bernada negatif, baik pada
diri sendiri atau orang lain akan membuahkan hal semacam itu juga.
Kedua,
apa yang kita ucapkan di dunia ini, bukan hanya berhubungan dengan apa yang ada
disini, akan tetapi juga apa yang akan kita alami pada saat nanti. Tuhan Yesus
menegaskan bahwa setiap orang harus mempertanggungjawabkan ucapannya. Bukan hanya
kepada sesama tetapi juga kepada Tuhan. Tak ada seorangpun yang dapat
menghindar dari keharusan mempertanggungjawabkan ucapan yang telah dilontarkan.
Firman
Tuhan menyatakan bahwa hidup dan mati dikuasai oleh lidah. Maka perhatikanlah
setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Beranikah kita mengucapkan hal
baik di tengah kondisi yang sedang tidak baik ? Sejatinya, ini juga menjadi
salah satu penanda iman kepada Tuhan. Marilah kita belajar untuk melihat dan
memaknai kuasa ucapan sebagaimana Dia mengajarkannya. (rap)
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya,
akan memakan buahnya (Amsal 18:21)”
Orang percaya akan dipercaya
dengan ucapan ucapannya yang dilahirkan melalui iman percayanya
Graceful Heart |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar