SIMALAKAMA
Kejadian 3:1-8 (Tgl 7 Oktober 2022,
Jumat)
Ribuan
petani tembakau daerah Temanggung dan sekitarnya ke Jakarta untuk berunjuk rasa
menolak Rancangan Peraturan Perundangan (RPP) tentang Pengamanan Produk
Tembakau sebagai zat adiktif bagi kesehatan. Pemda Jawa Tengah menolak RPP
tembakau ini khawatir berdampak ekonomi bisa dimaklumi karena petani tembakau
di Jateng mencapai sekitar 250 ribu kepala keluarga. Sedangkan jumlah petani
cengkeh 200 ribu kepala keluarga. Jumlah tersebut belum termasuk buruh pabrik
rokok. Gerakan anti merokok telah digerakkan diseluruh dunia. Bahkan World Health
Organization (WHO), telah mengeluarkan imbauannya. Di Indonesia sendiri,
imbauan untuk tidak merokok telah diprogramkan secara nasional. Mulai dari
rumah sakit hingga rumah makan.
Kita
sering mendengar ungkapan harus memakan buah simalakama. Kalau dimakan anak
mati, jika tak dimakan istri yang mati. Suami yang menghadapi dilema semacam
ini pasti mengalami kebingungan. Seperti soal tembakau tersebut. Jika dilarang,
maka petani tembakau dan devisa jadi korban. Pilihannya sulit. Dalam kehidupan
ini, mungkin juga ada kalanya dimana kita dihadapkan pada pilihan yang sulit :
melanggar Firman Tuhan supaya bisa tetap hidup atau menaati dengan resiko tidak
dapat makan dan akhirnya mati. Benarkah demikian ? Jika kita melihat kehidupan
orang-orang yang kehidupannya diubahkan Tuhan, satu hal yang pasti, terjadi
perubahan radikal. Ini juga yang ditegaskan Paulus dalam perkataan, “…. Orang
yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi !” Tuhan tak menghendaki sikap mendua
hati dengan berbagai alasan pembenar.
Ingat,
itu termasuk salah satu siasat iblis yang menggunakan logika bahwa manusia
lemah dan tak berdaya. Memang manusia lemah, akan tetapi firman Tuhan berkuasa
sehingga orang yang sungguh sungguh bergantung dan percaya padaNya akan
mengalami pengubahan secara luar biasa. Ada campur tangan Tuhan yang tersedia
bagi mereka yang terbuka hatinya. Kuncinya, sejauh mana kita memiliki tekad
mengambil sikap secara radikal, bukan setengah-setengah. Marilah kita ambil
komitmen untuk tidak terjebak logika buah simalakama. (rut)
“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi
baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan Ef
4:28”
Logika buah simalakama membawa
kebinasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar