TEKUN
MENYELIDIKI ALKITAB
Kisah Para Rasul (Tgl 10 November
2022, Kamis)
Orang-orang
Berea mendengar ajaran Rasul Paulus, teolog paling terkenal dari gereja
mula-mula, orang yang dipakai dan diurapi Tuhan untuk menulis (setidaknya) 13
buku Perjanjian Baru. Namun mereka tidak mendewakan Paulus, mereka bukan hanya
asal percaya, melainkan menyelidiki Alkitab setiap hari untuk melihat apakah
ajarannya benar-benar Alkitabiah. Mereka tidak menerima pengajaran Paulus tanpa
memeriksa sendiri sehingga bisa tahu jika hal-hal ini benar. Ketika orang-orang
Berea mendengar Paulus mengajar, reaksi mereka bukan asal setuju dan menganggap
Paulus PASTI benar. Mereka tidak sekedar berkata, “Wow, khotbahnya /
pengajarannya bagus banget”.
Ada
3 hal yang patut dicontoh dari orang-orang Berea ini : (1) Mereka menerima
firman dengan SEGALA kerelaan hati. (2) Mereka menyelidiki Alkitab SETIAP HARI.
(3) Tujuan menyelidiki Alkitab setiap hari adalah untuk MENGETAHUI apakah yang
diajarkan itu BENAR SESUAI MAKSUD ALKITAB (Apakah Paulus mengajarkan
kebenaran).
Kita
tidak boleh menganggap pengajaran/khotbah yang disampaikan seseorang PASTI
BENAR hanya karena orang itu pendeta/penginjil top (apalagi dari luar negeri),
gerejanya besar, dia pernah / sering naik turun sorga, mantan ini itu, gelarnya
panjang (seperti kereta api). Kita tidak boleh menjadi pemalas dan puas sekedar
“disuap” setiap hari. Kita tidak boleh mendewakan seorang hamba Tuhan, siapapun
dia, hanya karena dia berkata : “Tuhan berbicara kepada saya”. Kita harus tekun
menyelidiki Alkitab setiap hari untuk mencari tahu apakah semuanya itu benar.
Alkitab adalah suara Tuhan untuk Anda dan saya (2 Timotius 3:16). (V)
“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya
daripada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu
dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki kitab suci untuk
mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian (Kisah Para Rasul 17:11)”
Kita tidak boleh mendewakan
seorang hamba Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar