H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 10 Desember 2022

Renungan Mara dan Elim

 



MARA DAN ELIM

Keluaran 15:22-27 (Tgl 10 Desember 2022, Sabtu)

  Di Hangchow (China) ada sebuah pabrik tenun sutera. Mereka menenun sutera dengan tenang sutera yang beraneka warna. Jika dilihat dari belakang, tenunan itu sangatlah kacau dan tidak jelas apa yang ditenun itu, lebih-lebih bagi orang awam. Tetapi jika kita melihat bagian depannya yang telah selesai ditenun, ternyata sangat indah sekali. Diatasnya ada gambar manusia, bunga-bunga, gunung atau sungai. Sewaktu mereka menenun, segalanya tidak jelas, hanya terlihat benang-benang yang warna-warni itu berjalan keluar masuk. Tetapi sudah selesai, segalanya tampak indah, apalagi bila dilihat dari depan.

 Ada dua mata air yang sangat berdekatan di padang gurun, yaitu Mara dan Elim. Mata air Mara pahit, sedang yang di Elim manis, jernih dan limpah. Untuk tiba di Elim, orang Israel harus melewati Mara terlebih dahulu, dan jarak antara Mara dengan Elim hanya beberapa mil, sangat dekat. Semua orang ingin merasakan kehidupan seperti di Elim, ada mata air, pohon korma, pendek kata hidup yang penuh dengan berkat. Namun tahukah kita untuk sampai disana, mau atau tidak, suka atau tidak, kita harus melewati mata air Mara terlebih dahulu ? Jika saat ini, Anda merasakan hidup yang penuh dengan kesulitan dan tekanan, jangan berteriak seperti orang Israel, “Hidup ini kok pahit, tidak bisa dinikmati. Hidup ini susah, tidak ada rasa bahagia”. Janganlah kita bersungut-sungut, sabarlah, dan tetaplah berjalan. Mengapa demikian ? Karena kita tidak pernah tahu jika sangat mungkin hanya sedikit langkah lagi kita akan tiba di Elim.

  Ketahuilah saat kita berjalan di lembah kekelaman, itu berarti Tuhan sedang menenun kita. Mungkin awalnya kita tidak melihat apa-apa, hanya kerumitan, kekacauan, bahkan jalan buntu yang kita hadapi. Tapi belajarlah bertahan sambil terus mengucap syukur. Jalani apa yang harus kita jalani, lewati apa yang memang harus kita lewati. Dan teruslah berjalan, jangan melihat ke belakang, jangan berhenti di tempat. Sebab tinggal sedikit lagi, ya tinggal sedikit lagi, kita akan tiba di Elim tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan kelegaan. *Imelda

 

 

“Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara (Keluaran 15:23)”

 

 

Untuk menikmati Elim, kita harus bersedia diproses di Mara lebih dulu






Fahutan Keren


1 komentar:

  1. Ada dua mata air yang sangat berdekatan di padang gurun, yaitu Mara dan Elim

    BalasHapus