*🌷BERNYANYILAH BAGI TUHAN HAI SEGNAP BUMI🌷*
_*(1 TAWARIKH 16:23-28)*_
*Shalom,*
Selamat hari Minggu, _*KANTATE*_
Setelah bertahun-tahun, sejak Tabut Perjanjian Allah direbut oleh orang Filistin, tetapi orang Filstin mengembalikan Tabut Allah itu ke Israel di Kiryat-Yearim. Mereka tidak sanggup menahan Tabut itu ditengah-tengah mereka karena sudah banyak orang-orang Filistin yang menjadi korban dan mati karena keberadaan tabut itu ditengah-tengah mereka. Karena itulah Tabut (lambang kheadiran Tuhan Allah itu) dikembalikan kepada orang Israel.
Pada masa raja Saul, Tabut Allah yang adalah simbol kehadiran Allah berada jauh dari dari Yerusalem. Ketidak hadiran Tabut Allah adalah semacam simbol ketidaksenangan Tuhan kepada Israel karena perbuatan mereka yang jahat di mata Tuhan.
Itu sebabnya ketika Daud diangkat menjadi raja, maka kebijakan utama yang ingin dilakukan Daud adalah memindahkan kembali Tabut Perjanjian dari tempatnya di Silo ke Yerusalem. Daud menjadi raja, maka ia membangun sebuah kemah baru untuk menaruh Tabut Allah itu, semacam tenda, tabernakel untuk tabut Allah. Setelah 300 tahun Tabut Allah ditempatkan di Silo, maka Daud memindahkan Tabut Allah ke Yerusalem.
Pernah satu kali, saat mereka pergi untuk mengambil tabut Allah itu, mereka teledor membawanya, seorang laki-laki bernama Uzza menyentuhnya dan mati, karena dia telah melanggar standar Allah untuk pengangkutan Tabut Allah itu. Yang seharusnya dipanggul oleh para imam, tetapi dinaikkan ke kereta yang ditarik lembu. Jadi Tabut Perjanjian Allah, melambangkan kehadiranNya yang harus dihormati dan diagungkan didalam kekudusanNya.
Perhatikanlah bagaimana sikap Daud terhadap kehadiran Tuhan Allah. Setelah mereka sampai di Yerusalem, mereka meletakkan Tabut Allah itu di tengah-tengah kemah yang didirikan Daud, lalu setelah itu mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, Daud menyampaikan berkat atas Israel, demi nama TUHAN lalu membagikan makanan kepada setiap orang Israel, baik pria maupun wanita, setiap orang mendapatkan sepotong roti, sepotong daging, dan kue kismis.
Setelah itu, raja Daud menunjuk beberapa orang Lewi untuk melayani Tuhan di hadapan Tabut Allah, dilanjutkan dengan perayaan syukur untuk menyanyi dan memuji Tuhan Allah Israel dan menunjuk para pelayan music ibadah.
Asaf, adalah pemimpin pemain musik yang utama. Kedua setelah dia, Zakharia, lalu Jeiel, Semiramot, Jehiel, Matitia, Eliab, Benaya, Obed-Edom dan Jeiel, dengan alat musik, kecapi, kecapi. Juga, Asaf memainkan simbal yang keras, dan Benaya dan Jahaziel, para imam, terus-menerus meniup terompet di depan Tabut Perjanjian Allah.
Lagu pujian syukur yang indah yang disusun dengan indahnya didalam tiga bait. Masing-masing diawali dengan perintah untuk mengucap syukur, kemudian dilanjutkan dengan alasan mengapa umat Tuhan akan mentaati perintah – perintah tersebut.
Pada bait yang pertama, tampak ada sepuluh perintah Tuhan, yang mengatakan bersyukurlah kepada Tuhan, serukan namaNya, nyatakan perbuatanNya di antara orang-orang, bernyanyilah untukNya, nyanyikan puji-pujian bagi-Nya, ucapkan semua keajaibanNya, muliakanlah namaNya yang kudus, biarlah hati orang yang mencari Tuhan bergembiralah, carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya terus-menerus, ingatlah perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang telah dilakukan-Nya, keajaiban-keajaiban-Nya dan penilaian-penilaian dari mulut-Nya.
Dari serangkaian perintah pembuka itu, sepuluh perintah itu, memberitahukan kepada kita apa sebenarnya inti daripada pujian-pujian kepada Tuhan, yaitu memuji, beterima kasih dan memuliakan Tuhan.
Musuh telah dikalahkan. Tabut telah kembali. Daud adalah raja yang baru. Semuanya telah menjadi baik karena pertolongan Tuhan.
Pada bait kedua, (13-22) dituliskan banyak sekali alasan mengapa umat Tuhan bernyanyi memuji Tuhan. Mereka harus berterima kasih karena Tuhan telah memilih Israel, keturunan Yakub menjadi umat pilihanNya.
Mereka harus bersyukur bahwa Tuhan pencipta alam semesta yang akan menghakimi seluruh bumi telah memilih Israel karena Dia mengingat PerjanjianNya.
Mereka harus mengucapkan terima kasih kepadaNya, untuk pemilihan mereka menjadi umatNya, dan untuk segala perlindunganNya. Meskipun hanya umat yang kecil, Abraham dan Ishak dan para leluhur telah dipilihNya. Mereka mengembara dari satu negeri ke negeri yang lain tetapi Tuhan tidak mengizinkan siapa pun untuk menindas mereka dan bahkan Dia menegur raja-raja demi umatNya, dan mengatakan, "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabiKu!" (ayat 22). Karena itulah umat Tuhan, dari generasi ke generasi, mereka harus selalu tetap bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan.
Pada Bait yang ketiga, umat Tuhan mulai menyuanyikan nyanyian pujian bagi Tuhan, bahkan diserukan agar segenap bumi menyanyikan puji-pujian syukur kepada Tuhan dan membesarkan NamaNya !
*1.BERNYANYILAH BAGI TUHAN HAI SEGENAP BUMI*
Pada bait yang kedua, pada ayat 23 dan 24 sekali lagi dimulai dengan perintah,
_“Bernyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. (1 Tawarikh 16:23-24)_
Didalam ibadah syukur, umat Tuhan diperintahkan untuk menyanyi bagi Tuhan Allah. Bahkan seluruh bumi diperintahkan untuk menyanyi bagi Tuhan serta memberitakan Kabar Baik tentang
keselamatanNya setiap hari.
Umat Tuhan diperintahkan untuk menceritakan tentang kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa, perbuatan-perbuatanNya yang ajaib di antara segala bangsa.
Kepada kita umatNya diperintahkan, bersyukur kepada Tuhan, bukan saja fokus menyembah kepada Tuhan, tetapi sebagaimana juga dikatakan ayat 8, didalam menyanyian pujian kepadaNya, umat Tuhan harus menceritakan segala perbuatan-perbuatanNya yang ajaib diantara bangsa-bangsa. Kepada kita diperintahkan untuk menyanyi bagi Tuhan, memberitakan keselamatanNya dari hari ke hari, menceritakan kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa supaya semua orang mengetahui perbuatan-perbuatanNya yang ajaib yang telah diberikanNya kepada kita.
Jadi penyembahan yang benar adalah kombinasi dari berterima kasih kepada Tuhan, memuji Tuhan, dan menceritakan kebesaranNya kepada semua orang.
Coba kita perhatikan sejenak yang dikatakan ayat 23 ini. “Menyanyilah bagi TUHAN”. Raja Daud mengatakan bahwa bagian penting dari penyembahan umat Tuhan, haruslah melibatkan nyanyian pujian hati dan mulut kepada Tuhan.
Nyanyian didalam ibadah, yang pertama harus mengutamakan vokal atau ucapan ucapan terimak asih dan syukur dan pujian kepada Tuhan. Tentulah Tuhan mengetahui hati kita yang bersyukur, tetapi kita diharuskan mempersembahkan pujian dari bibir kita.
Tuhan ingin mendengarmu mengatakan dengan lisan, karena itu pujilah Tuhan juga dengan bibirmu. (band Ibrani 13:15)
Di zaman sekarang ini tampaknya kita semakin menjauh dari pujian vokal kepada Tuhan. Mengapa orang bangga memainkan musik tetapi kurang bersemangat menyanyikan pujian dengan bersuara dalam ibadah. Apakah Tuhan tidak baik padamu? Karena itu Firman ini mengingatkan kita, bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah Dia dengan ucapan bibirmu !
_"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? (Maz 42:2-3)"_
_:Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan (Mazmur 8:2)^_
Mazmur di atas menunjukkan betapa umat Tuhan merindukan Dia menyembah dan menyanyikan pujian bagi Dia. _“Menyanyilah bagi TUHAN, hai seluruh bumi”._
Kita perlu diingatkan bahwa ibadah adalah pengalaman pribadi tetapi Tuhan menghendaki agar setiap orang di bumi ini mengenal dan menyembah Dia. Setiap kita bertanggung jawab untuk menyembah Tuhan menyanyikan pujian bagi Dia.
Dan penyembahan kepada Tuhan harus dilakukan terus menerus, karena Dia memelihara kita dan menyelamatkan kita dari hari ke hari. Tidak boleh ada satu hari pun, Israel gagal menyembah Allah.
Mereka harus menunjukkan keselamatanNya dari hari ke hari. Umat Tuhan jangan menjadi ragu dan menganggap bahwa Tuhan itu hanya baik pada hari kemarin. Dia memberkati kita tanpa batas. Karena itu Dia layak kita sembah dan puji terus menerus, dari hari ke hari. Kerap ada masalah yang kita hadapi, tapi ketahuilah bahwa Tuhan itu baik. Dia menyelamatkan jiwa kita yang tidak layak ini.
Dia telah memberi kepada kita lebih dari yang pantas untuk kita terima. Tidak ada satu haripun dalam hidup kita dimana kita tidak dapat menemukan alasan untuk menyembah dan memuji Tuhan. Karena itu jangan lah hanya beribadah pada hari MInggu saja.
Perhatikan ayat 24, memang Tabut Allah dibawa kembali ke Yerusalem, tetapi penyembahan tidak dikhususkan untuk wilayah dimana Kemah Suci ada saja. Israel harus menceritakan segala perbuatan dan kemuliaan Allah kepada semua orang bahkan segala bangsa. Menyatakan kemuliaanNya di antara orang-orang yang belum mengenal Tuhan, memberitakan karyaNya yang ajaib di antara segala bangsa. Tidak ada standar ganda dalam hal ibadah.
Tidak ada pengecualian. Kita harus menyembah Tuhan dimanapun kita ada dan kapanpun karena berkat-berkatNya tidak diperuntukkan hanya di tempat-tempat tertentu saja!
Mari kita merenung sejenak, Firman Tuhan berulang kali mengatakan bahwa kita dipanggil membicarakan tentang apa yang telah Allah lakukan kepada kita. Kita perlu memberitahu orang lain. Kita harus memberitahu dunia. Mengapa? Setidaknya ada beberapa alasan. Bagaimana orang akan tahu apa yang telah Tuhan lakukan jika kita tidak mau membagikan pertolongan Tuhan atas kita ? Kita dipanggil untuk menceritakan tentang Tuhan yang dikatakan Alkitab bahkan menunjukkan Firman itu kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Selain itu, kita juga perlu memberi tahu orang lain tentang apa yang Tuhan berikan kepada kita agar kita tidak lupa akan segala kebaikan Tuhan.
Kita adalah makhluk yang mudah lupa. Kita mudah lupa akan apa yang Tuhan sudah lakukan di hari-hari hidup kita. Menceritakan bahwa Tuhan tidak pernah mengecewakan dan bahwa Dia baik. Bukankah juga dikatakan, “janganlah lupakan segala kebaikanNya”.
*2.BESARKANLAH NAMA TUHAN*
Di ayat 25 dan 26, adalah alasan mengapa mengapa mereka harus memuji-muji Tuhan Allah yang memerintah ditengah mereka yaitu,
_“Sebab besar TUHAN dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit (1 Tawarikh 16:25-26)”_
Raja Daud mengingatkan orang-orang akan kebesaran Allah. Dia telah membawa mereka ke tanah yang subur. Dia telah memberi mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka. Tidak diragukan lagi Daud mengingat kebesaran Tuhan dalam hidupnya. Tentunya Tuhan seperti itu sangat terpuji.
_“Sebab besarlah Tuhan dan sangat terpuji.” Tuhan Allah kita adalah besar dan terpuji, Dia harus ditakuti, sebab Dia memerintah dan mengatasi segala dewa dan sesembahan bangsa-bangsa lain. Segala allah bangsa-bangsa hanyalah berhala. Segala bangsa di sekitar Israel, semua dewa mereka itu tidak ada apa-apanya. “Tetapi Tuhan Allah Israel, Dia adalah TUHAN Pencipta, “Tuhan yang menjadikan langit”._
Umat Tuhan harus memahami bahwa Allah Israel adalah Tuhan yang sebenarnya sedangkan allah bangsa-bangsa lain adalah tuhan-tuhan yang palsu dan hanyalah berhala-berhala. Karena itu umat Tuhan harus menyembah dan memuji satu-satunya Tuhan yang benar, Sang Pencipta, satu-satunya Allah. Segala kemuliaan hanya bagi Dia, tidak bagi siapa pun.
Ia harus ditakuti melebihi segala allah. Daud mengingatkan mereka untuk takut akan Tuhan. Tidak ada yang seperti Dia. Dia harus ditakuti, dihormati dan dipuja. Orang-orang harus menghormati Tuhan dan kagum kepada-Nya.
Memang Ibadah membutuhkan rasa takut akan Tuhan. Kita harus datang ke hadapanNya dengan sikap gentar dan hormat. Kita harus melihat Dia untuk siapa Dia. Kami melayani Allah yang kudus. Tidak ada yang seperti Dia!
_“Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekelilingNya. (Mazmur 89:8)”_
Hanya sedikit orang di zaman kita yang sepenuhnya memahami kekudusan Allah. Dia begitu kudus sehingga manusia tidak dapat memandangNya dan hidup. Mereka yang memasuki hadirat-Nya tersungkur dalam ketakutan yang suci.
Para malaikat menyatakan kekudusanNya. Mereka menyembah Yang Kudus. Jika kita dapat memahami kekudusan Allah, itu akan mengubah hidup kita. Itu akan mengubah ibadah kita. Itu akan mengubah seluruh keberadaan kita. Kita menyembah, memuji dan melayani Allah yang kudus!
Di manakah kita hari ini jika bukan karena Tuhan? Bukankah Dia telah bekerja dengan luar biasa dalam hidup anda? Bukankah Dia Tuhan yang besar dan mengagumkan? Ingatlah bahwa ibadah adalah hati kita yang dikuasai oleh Tuhan. Dia telah menjadi fokus dan keinginan kita. Ketika hati kita dipenuhi oleh Tuhan, maka kita akan memuji-muji dan menyembah Dia.
_“Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?” (Keluaran 15:11)_
Marilah percaya dan bersukacita melayani Tuhan sebab tidak ada yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan kita. Dialah yang menggantungkan bintang-bintang pada tempatnya, menghembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia dan menjadikan jiwa kita hidup. Orang-orang percaya yang sudah diselamatkan memiliki akses tak terbatas kepada takhtaNya.
*3. BERILAH HORMAT DAN AGUNGKAN NAMANYA*
Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan sukacita ada di tempat-Nya. Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! (1 Taw 16:27-28)
Pada bagian berikut umat Tuhan diajak memahami bahwa keagungan dan semarak ada dihadapanNya. Demikian juga kekuatan dan sukacita ada apada Tuhan. Karenanya segala suku bangsa diperintahkan untuk memuliakan dan mengagungkan hanya Tuhan saja. Bawalah persembahan dan dan datanglah ke hadapanNya. Sembahlah Tuhan dalam tempatNya yang kudus dan gentarlah di hadapanNya.
Keagungan dan semarak kehormatan ada di hadiratnya, kekuatan dan kegembiraan ada di tempatnya. Tuhan adalah Pribadi yang kehadirannya dipenuhi dengan kemuliaan dan kehormatan. Dia adalah Tuhan kekuatan dan kegembiraan. Pikiran kita yang lemah tidak dapat memahami semuanya tentang Tuhan. Dia dipenuhi dengan kemegahan dan keagungan Tuhan. Tidak ada yang sebanding dengan Dia.
Saat merenungkan semua tentang Tuhan, saya kagum mengapa Dia Allah yang dashyat itu menginginkan persekutuan dengan kita. Saya berdiri takjub bahwa Tuhan Allah akan mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa anda dan saya. Dia bahkan telah menyiapkan tempat di surga bagi kita agar kita dapat tinggal bersamaNya untuk selama-lamanya. Kita telah dijadikan anak-anak Allah melalui kasih karunia dan belas kasihan-Nya.
Bukankah kita semua seharusnya berbahagia dan senang bahwa Dia adalah Allah yang penuh kemurahan hati? Kasih karunia-Nyalah yang menyediakan penebusan kita. Bukankah demikian dikatakan Mazmur 144:3–4,
_“Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat”._
Selanjutnya, Firman Tuhan ini mendorong orang-orang untuk memberi kepada TUHAN. Dia mengingatkan mereka sekali lagi tentang kewajiban pribadi mereka untuk menyembah Tuhan itu, membutuhkan hati yang tunduk dan yang ingin melayani Tuhan dan memuliakan Dia melalui penyembahan. Itu tidak dapat dipaksa-paksa. Penyembahan hanya akan terjadi saat umat Tuhan mengenal Dia yang Maha Tinggi menjadi takut akan Tuhan dan rendah hati. Dengan demikian umat Tuhan menjadi peka dan mempersembahkan hidupnya dan segala-galanya kepada Tuhan! _*Amin!🙏*_
*🌷Salam dan doa,*
_ev.r.l.toruan/ev.m.br.p1000, depok_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar