MELAWAN KESOMBONGAN
Yehezkiel 28:11-19 , 7 Mei 2023
Sebuah lokasi di Mars yang disebut Nili Fossae, yang berupa batuan kaya mineral, diduga merupakan titik yang tepat untuk mencari sisa-sisa fosil dari kehidupan di Mars (Martian) sekitar 4 miliar tahun lalu. Para ilmuwan yang menggunakan instrumen NASA Mars Reconnaisance Orbiter (MRO) mempelajari batuan peninggalan era Noachian itu. Penelitian tersebut belum menemukan bukti aktual akan kehidupan masa lalu, tetapi menyatakan bahwa lokasi tersebut amat mungkin menjadi habitat sebuah kehidupan. “Aktivitas hidrotermal yang ada disini mampu menyediakan energi yang dibutuhkan suatu aktivitas biologi pada masa awal Mars di Nili Fossae,” ujar Adrian Brown, Kepala Penelitian Search for Extraerrestrial Intelligence Institute (SETI) di Mountain View, California, AS.
Kita makin terkagum-kagum terhadap kenyataan betapa luasnya alam semesta. NASA menemukan tidak kurang ada 1.200 planet yang makin membuat kita menyadari betapa kecilnya bumi dan manusia yang tinggal di dalamnya. Oleh kesadaran itu kita akan makin termotivasi untuk lebih mendekat kepada Tuhan. Namun benarkah demikian ? Ketika manusia makin banyak tahu makin menyadari kekerdilan dirinya ? Ternyata tidak juga. Itu setidaknya yang pernah dilakukan manusia. Ahli pikir terkenal, Nitsche berkata bahwa Tuhan sudah mati. Selanjutnya pemusik John Lennon sesumbar bahwa The Beatles lebih populer dibanding Yesus. Mungkin kita masih bisa menambah daftar bahwa panjang kesombongan manusia terhadap pencapaiannya. Ketika kita menengok ke belakang, firman Tuhan menegaskan bahwa kesombongan pertama-tama muncul dalam hati Lucifer yang merasa dirinya bukan hanya layak memimpin paduan suara surgawi. Melainkan juga menerima pengagungan sebagaimana Tuhan diagungkannya. Akibatnya ia dibuang ke bumi, menjadi terhina. Gambar kesempurnaan yang dimilikinya lenyap. Dosa kesombongan bisa mengancam setiap pribadi.
Oleh sebab itu, marilah kita menilai diri. Kita jaga hati dan pikiran agar tak membiarkan karakter sombong menyeruak. Sadarilah, hal itu berawal dari pikiran. Untuk menanggulanginya, marilah kita memohon kepada Tuhan agar firman dan kuasaNya mengendalikan kehidupan kita. (ndd)
“Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu, Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya (Yeh 28:17)”
Seperti ilmu padi, makin berisi seharusnya membuat manusia semakin rendah hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar